Ketika Rasulullah Tersenyum

28. adakah orang yang lebih fakir dariku?

Seorang laki-laki tiba-tiba datang kepada Rasulullah ketika para sahabat duduk-duduk di sisi beliau. Lelaki itu berujar, "Wahai Rasulullah, sungguh aku binasa."

Nabi bertanya, "Memangnya, ada apa denganmu?"

Ia menjawab, "Aku baru saja menyetubuhi istriku, padahal aku sedang berpuasa."

Nabi bertanya, "Apakah engkau mempunyai budak yang bisa engkau merdekakan?"

Ia menjawab, "Tidak, ya Rasulallah."

Nabi bertanya lagi, "Apakah engkau sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut?"

Lelaki itu menjawab dengan jawaban yang sama. "Tidak, ya Rasulallah."

Untuk kesekian kalinya, beliau bertanya, "Apakah engkau mempunyai makanan yang bisa engkau gunakan untuk memberi makan enam puluh orang miskin?"

Lelaki itu menjawab, "Tidak, ya Rasulallah."

Setelah mendengar jawaban lelaki itu, Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam diam. Dalam situasi seperti itu, tiba-tiba beliau diberi sekeranjang kurma oleh seseorang. Maka beliau pun bertanya, "Mana tadi orang yang bertanya tentang masalahnya itu?"

Lelaki itu mejawab, "Saya, ya Rasulallah."

Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ambillah sekeranjang kurma ini dan bersedekahlah engkau dengannya."

"Wahai Rasulallah, adakah orang yang lebih faqir dariku?" seru lelaki itu. "Demi Allah, sungguh tidak ada penghuni rumah yang lebih faqir dibandingkan dengan penghuni rumahku."

Mendengar jawabannya tersebut, Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam tertawa sampai terlihat gigi taringnya.

Kemudian beliau bersabda, "Jika demikian, berikanlah makan keluargamu dengan kurma ini.