🍁🍁🍁

Mobil yang Seokjin kendarai sudah sampai di area pelataran Cheong Wa Dae yang dijaga ketat oleh pasukan khusus Angkatan darat kepresidenan, para tamu undangan dalam setelan jas mahal dan gaun cantik dari berbagai merek perancang terkenal, turun silih berganti dari dalam mobil mewah mereka.

Mereka adalah; pejabat pemerintahan, mantan-mantan presiden terdahulu, para duta besar dari berbagai negara, deretan konglomerat, dan tokoh masyarakat, serta artis nasional yang bersih dari skandal dan membawa dampak positif untuk negara.

Setelah melewati pengecekan mobil dan parkir sesuai arahan petugas, Seokjin dan Sera harus melewati pengecekan kedua kali, rumit dan detail. Dia menarik Sera lebih rapat kepadanya, saat petugas kepresidenan mempersilakan mereka masuk ke ruang pesta.

Dengung dari obrolan para tamu di ruangan besar itu seketika meredup, ketika Kim Seokjin melewati pintu besar yang dijaga ketat oleh tim keselamatan presiden, menyisakan suara alat musik dari rombongan orchestra yang mengiringi pesta. 

Semua orang kini menatap pasangan fenomenal itu dalam pandangan terperangah. Chaebol yang terkenal dengan gaya diktatornya itu, membawa wanita selingkuhannya ke pesta akbar yang disiarkan oleh tivi nasional, alih-alih membawa sang istri atau datang sendiri.

Bisik-bisik jijik para istri bergaung bagai kumpulan lebah, memaksa para suami pulang cepat dari pesta. Sayangnya pesta ulang tahun itu terlalu penting dan sebagian besar dari para konglomerat yang hadir adalah rekan bisnis Hyunjin Group.

Sinting, gumam orang-orang di pesta.

Seokjin tersenyum seperti tidak pernah melakukan kesalahan, dia bahkan mencium pelipis Sera untuk mengukuhkan hubungan terlarang itu di hadapan semua orang. Tak acuh dengan pandangan menilai di sekitarnya, dia lebih fokus pada rencananya menangkap satu persatu dari daftar buruannya.

Mulai dari; Hwang Gong Yu, pemilik perusahaan pipa baja sekaligus paman jauh Seokjin yang datang bersama sang istri. Termasuk lima pengusaha lain yang langsung tersenyum paham, saat dia menyapa santun ke arah mereka.

"Astaga, kepalaku sakit, bagaimana mungkin kita satu ruangan dengan pelacur. Keponakan mu sudah tidak waras," kata Angelina Kwon, istri dari Hwang Gong Yu.

Pria paruh baya itu bergegas membawa istrinya mundur saat tidak sengaja bersitatap dengan Seokjin, mengamankan diri sendiri dari skandal hitamnya bersama sang pelacur. Termasuk tiga pria di sebelahnya, mengusap wajah penuh kewaspadaan, panik, melihat kegilaan Seokjin membawa Sera ke pesta.

Tidak jauh dari Gongyu, Hoseok menatap Seokjin sambil mendengus keras, untung saja ayahnya tidak hadir karena masih berada di Amerika. Di samping Hoseok, Raina tampak mengusap dadanya sendiri dari balik dress brokat Oscar de la Renta, sembari menarik napas panjang-panjang. Dia marah, muak, sekaligus malu dengan kelakuan iparnya itu.

"Entah bagaimana Jiyeon mengatasi situasi ini, aku tidak berani menanyakannya pada Jiyeon," kata Raina, penuh keprihatinan.

"Jiyeon pasti bisa mengatasinya." Hoseok berkomentar, pandangannya masih tertuju pada Seokjin yang tengah berbincang santai dengan orang-orang di sekitarnya.

"Ya, kecuali aku yang berada di posisi Jiyeon," gumam Raina, "aku pasti sekarat."

"Apa yang kau bicarakan?" Hoseok akhirnya melihat istrinya, "jangan menambahi beban pikiranku dengan pemikiranmu yang tidak masuk akal, Raina."

Hoseok masih sibuk memikirkan ending dari skandal Seokjin, tetapi Raina sudah ngobrol dengan Jo Mishil, istri salah satu chaebol sekaligus teman dekat istrinya. Dia pura-pura tak acuh, berlalu dan bergabung bersama rekan bisnis untuk memperluas koneksi, dari pada ikut dalam pembicaraan tentang adik perempuannya.

Tuan Kim dan Sang PelacurWhere stories live. Discover now