3

812 167 66
                                    

👑 🦊🐯 👑

👑 🦊🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Sekali waktu Taehyung pernah mengingat saat-saat dia merindukan Seokjin sampai sakit, satu tahun setelah Seokjin pindah ke London. Meski Taehyung sering merengek meminta Seokjin pulang, kakaknya tetap tidak pernah datang, dia sering menelepon Seokjin tapi sang kakak terlalu sibuk sampai tidak bisa berlama-lama ngobrol.

Hari demi hari suara Seokjin ditelepon terdengar kian kaku dan dingin, tapi Taehyung tetap saja merindukan kakaknya. Lalu, dia demam selama seminggu, memohon pada ibunya untuk mengizinkan dia ke London, tetapi, bagai mimpi, Seokjin pulang ke Korea dan menemuinya.

"Hyeong! Taehyung kangen, kenapa baru pulang?"

Dari atas ranjang tidur, Taehyung buru-buru ingin turun dan menyambut Seokjin. Namun gerakannya tertahan, karena jarum infus di tangan kirinya mengantarkan nyeri.

"Kenapa tidak mau makan? Sengaja mau sakit?" ucap Seokjin, memandangi Taehyung yang tampak kurus dan pucat.

Taehyung menunduk, dia mengeleng, lalu menangis.

"Hyeong, maafkan aku." Taehyung terisak-isak, sementara Seokjin masih berdiri kaku di pinggir ranjang. "Aku janji tidak nakal lagi, Hyeong jangan membenciku."

"Kalau kau janji tidak sakit lagi—"

"Aku sudah sehat kok," Taehyung buru-buru menghapus air matanya, "buburnya aku makan."

Taehyung mengabiskan bubur yang disiapkan pelayan rumah dalam sepuluh menit, lalu minum obat yang juga sudah disiapkan tanpa keluhan meski rasanya pahit.

"Aku tidak akan sakit lagi, tidak nakal lagi." Taehyung tersenyum lebar, matanya terlihat lebih cerah saat Seokjin duduk di dekatnya.

"Kau tidak boleh menyusahkan orang lain," kata Seokjin. "Jangan menangis, aku tidak suka melihatnya."

Taehyung mengangguk, memastikan tidak ada sisa air mata di pipinya.

"Mulai sekarang jangan merengek lagi, kau sudah delapan tahun, Taehyung. Kalau kau bisa melakukannya, aku akan sering pulang ke sini."

"Ne (iya)—" Taehyung memeluk Seokjin, meski pemuda itu menolak. "Taehyung sayang Seokjin Hyeong. Pokoknya kakak Taehyung cuma satu, tidak mau kakak yang lain."

Tanpa Taehyung sadari Seokjin tersenyum samar, sebelum melerai pelukan mereka.

"Aku janji tidak akan menyusahkan, tapi Hyeong benar-benar akan sering pulang 'kan?"

Seokjin mengangguk dan Taehyung percaya janji itu, meski kenyataannya Seokjin tidak pernah pulang lagi sampai bertahun-tahun. Selama itu pula, tiap tanggal ulang tahun Seokjin, Taehyung akan duduk di beranda sambil membawa lukisan kakaknya, menunggu dengan senyum lebar meski Seokjin tidak pernah datang.

Tuan Kim dan Sang PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang