5

1.5K 170 88
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

🍁🍁🍁

Impian adalah satu kata yang terlihat sangat jauh dari kehidupan Seraphina, setelah ibunya meninggal dan dia dibuang oleh ayah kandungnya sendiri. Dia terombang-ambing dalam kotak kayu saat diselundupkan ke daratan China tanpa makanan, dijadikan joki di tempat perjudian terbesar di Macau sebelum akhirnya diperdagangkan dengan harga mahal.

Nama dan status kewarganegaraannya diubah, Cho Sera bukan lagi remaja Korea Selatan, melainkan Seraphina-Si Rubah Licik secantik bidadari. Psikisnya dirusak, Sera hanya tahu bagaimana cara bertahan hidup dan menjalani perintah Beomgyu. Dia tidak boleh punya belas kasih pada orang lain, tidak boleh sedih, tidak boleh menangis, tidak boleh berharap dan tidak boleh punya impian.

Sera menjalani harinya dengan gembira dan tanpa beban, mati rasa, semua hal yang terjadi di sekitarnya hanya ditanggapi masa bodoh. Terserah kalau ada pelacur yang mati setelah dijual, terserahlah Beomgyu membunuh pelacur yang berhianat, dia tidak peduli, didikan Beomgyu benar-benar telah menyusup ke dalam tiap helaan napasnya.

Sera ingat, minggu-minggu pertama dia diperdagangkan, saat rasa kasih masih tersisa di hati, saat-saat terakhir dia berani menangis. Dia menangis sepanjang malam ketika lelaki berengsek yang membelinya memakai jasanya, dia bahkan mencoba mencekik lehernya sendiri meski tidak berhasil mati.

Choi Soobin mungkin menjadi satu-satunya yang menganggap Sera manusia, bukan budak Beomgyu yang punya derajat lebih rendah dari keset kaki. Soobin membawa Sera jalan-jalan keesokan harinya, mengitari kaki gunung di desa Sinchuan dengan sepeda tua yang dikayuh pelan-pelan, bercerita apa saja yang menyenangkan.

Soobin membelikan sebatang permen kapas, lalu mereka duduk di dekat lembah penuh bunga Smeraldo sambil melihat sekumpulan kambing-kambing yang makan rumput.

"Sera, berjanjilah untuk tetap hidup sampai nasibmu berubah," Soobin memutar roda sepeda. "Seperti roda ini, suatu hari nanti kau pasti akan berada di atas, bahagia bersama orang-orang yang kau cintai."

"Oppa, percaya hal-hal semacam itu?"

"Sedikit—" Soobin tersenyum sampai matanya tinggal segaris. "Tidak ada salahnya kita percaya, Tuhan akan merubah nasib kita suatu hari nanti."

"Dulu aku berpikir akan punya pacar lalu menikah, hidup bahagia bersama suami yang mencintaiku dan anak-anak yang lucu. Aku ingin menjadi diplomat seperti ibuku, atau pengusaha seperti ayahku, atau—ballerina seperti nenekku.

"Jika Tuhan benar-benar mengabulkannya, meski hanya sebentar, itu sudah cukup dan aku rela mati setelahnya."

"Kau pasti bisa, tunggu saja waktunya." Soobin tersenyum. "Dan kau akan berumur panjang, menikmati hari tua bersama orang yang kau cintai dan mencintaimu."

Sera menertawakan keyakinan Soobin yang dia anggap tidak masuk akal, termasuk impian yang baru saja dia jabarkan.

"Oppa, kau sangat baik padaku." Sera mengusap matanya. "Aku tidak akan melupakanmu, meskipun aku amnesia dan melupakan semua orang—aku tidak akan melupakanmu."

Tuan Kim dan Sang PelacurOnde histórias criam vida. Descubra agora