4

939 180 48
                                    

👑 🦊 👑

👑 🦊 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

Gaung yang menggema di ruang konfrensi pers itu terdengar seperti degungan lebah. Para fotografer duduk berjejer depan meja panjang yang dijaga pria-pria besar bertampang keras, kamera mereka siap siaga, menunggu pengumuman penting dari seorang chaebol yang diduga telah menghianati istrinya hanya demi seorang pelacur.

Selama satu bulan terakhir stasiun-stasiun televisi sudah mengabarkan berita tersebut, kini Seokjin akan memperjelas semua rumor itu dengan mengadakan pengumuman resmi.

"Tuan Kim, semua sudah siap." Jimin muncul di ambang pintu, melaporkan keadaan di luar kepada Seokjin.

Seokjin duduk tenang di kursinya, sementara Sera duduk di sebelah Seokjin dengan tidak nyaman. Sera masih tidak menduga Seokjin mengumumkan hubungan terlarang ini secara terbuka, meski pun dia tahu sejak awal memang itu lah niat Seokjin memperkerjakannya.

Tetap saja ini terlalu mendadak. Oh, Kim Seok Jin memang tidak bisa ditebak, pria dingin itu melakukan banyak hal sekehendak hatinya.

"Kau hanya boleh tersenyum, mengerti?" kata Seokjin pada Sera, yang entah bagaimana caranya terdengar mengerikan di telinga gadis itu.

Seokjin mengatakannya tanpa ekspresi apa pun di wajahnya yang jumawa, dingin dan nada suaranya terlalu rendah. Seolah-olah Seokjin akan membunuhnya, bila dia banyak tingkah di jumpa pers nanti.

"Ba-baik," jawab Sera, merasa tenggoroknya tersekat.

Seokjin berdiri dari kursinya, seraya mengancingkan jas. Dia menggenggam jemari Sera, menariknya ke pintu keluar tapi dilangkah ke tujuh dia berhenti, mengamati Sera yang tampak agak pucat.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Seokjin, mencoba lebih lembut pada gadis itu, jarinya mengusap pipi Sera yang pias. "Kita hanya jumpa pers, tidak ada yang perlu kau takutkan."

"Ya, tapi ini terlalu mendadak—" kalimat Sera terputus, tiba-tiba Seokjin memeluknya, menepuk bahunya tiga kali sembari berkata....

"Aku mengandalmu, Seraphina, jadi tolong permudah segalanya." Seokjin melonggarkan pelukan. "Jangan jauh-jauh dariku, ini hanya sebentar, oke?"

Sera mengangguk, mengeratkan genggamannya di balik ruas jemari Seokjin yang mengait di jari-jari kecilnya. Dia menarik napas panjang, mengikuti langkah Seokjin sembari berharap Seokjin melakukan pengumuman itu dengan cepat.

Semburan bunyi klik-klik dan blitz yang menyilaukan serentak menyembur tak kala mereka melewati pintu dan berdiri depan meja.

Sera mengerjap-ngerjap menghalau sinar yang membuat segalanya jadi putih, dia melirik Seokjin yang tampak tidak terganggu sama sekali. Sera menyembunyikan setengah wajah di lengan Seokjin, merasakan kalau Seokjin mengeratkan genggaman tangan sebelum berujar kepada para reporter yang sibuk mengabadikan mereka.

Tuan Kim dan Sang PelacurWhere stories live. Discover now