6

976 173 75
                                    

👑 🦊 👑

👑 🦊 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

"Kau sudah siap?"

Kim Seokjin berdiri di ambang pintu kamar Seraphina, mendapati gadis itu masih sibuk memandangi diri sendiri dalam balutan gaun hitam panjang Jenny Packham yang melukis lekuk tubuh, depan cermin setinggi badan. Rambut pendek Sera ditata sederhana dan diikat di bagian bawah, memakai high heels Christian Loubutin 7 senti untuk mengimbangi tinggi badan Seokjin.

Seokjin tersenyum melihat Sera cantik jelita dan tampak lebih dewasa dari umurnya. Tidak bisa dipungkiri Seraphina memang gadis muda yang cantik menurut standar apa pun; sintal, setinggi 163 senti, kulitnya sebutih beras, rambut hitam yang halus dan bergelombang. Pipi merona, bibir kecil yang penuh. Dengan bentuk wajah terpahat mungil, Sera terlihat cantik dan imut dalam waktu bersamaan.

"Tuan Kim, apa aku perlu pakai perhiasan?" tanya Sera dari kaca di depannya, lalu memutar badan saat Seokjin mendekatinya.

Hari ini Sera berdandan sesuai instruksi Seokjin, dari rambut sampai ujung kaki. Selera fashion Seokjin memang tidak diragukan, dia tahu bagaimana cara membuat perempuan terlihat anggun.

"Kau butuh kalung." Seokjin menarik laci perhiasan dan mengambil kalung Mutiara kecil dan memakaikannya pada Sera.

"Ingat, kau harus menarik perhatian orang-orang di pesta," tukas Seokjin.

"Aku tahu."

"Ada sedikit berita buruk, kemungkinan besar kita bertemu Jungkook."

"A-apa?" Raut wajah Sera berubah dalam hitungan detik.

"Tenanglah, kupastikan tidak ada hal buruk terjadi." Seokjin mengusap pipi Sera yang merah jambu. "Selama di pesta jangan jauh-jauh dariku, kau mengerti?" tukasnya, lalu membawa Sera keluar dari rumah.

Di sepanjang perjalanan menuju Cheong Wa Dae (The Blue House/rumah kepresidenan) Sera hanya diam, otaknya terus memikirkan Jungkook, pikiran takut dan cemas melingkupi dirinya meski sudah berusaha mengabaikan.

Seokjin melihat Sera yang sibuk menggigit kuku-kukunya, saat mereka mulai memasuki komplek bangunan Blue House yang indah, bergaya arsitektur tradisional Korea dengan elemen modern. Elegan dan sangat luas, sekitar 62 hektar.

"Sera—?"

Wajah Sera tampak tegang dan pucat. Seokjin menghela napas gusar, keadaan Sera tidak baik dan akan jadi masalah. Dia mendekati Sera lalu memeluknya lembut, meyakinkan sekali lagi kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Tuan Kim, a-aku—"

"Kau hanya perlu percaya padaku," Seokjin mengeratkan rangkulannya, mengusap bahu dan punggung Sera. "Tetap didekatku selama pesta, kau mengerti?"

Sera mengangguk meski masih sedikit ragu, menarik napas panjang-panjang saat Seokjin melerai pelukan. Dia memandangi Seokjin yang tersenyum yakin kepadanya, mengaitkan jari-jari dinginnya, di antara ruas jemari Seokjin yang hangat dan besar.

Tuan Kim dan Sang PelacurWhere stories live. Discover now