Epilog

15.6K 1K 79
                                    

"Aku akan pergi!" Alexis menatap kedua orang tuanya tajam.

Devian sama sekali tidak bergeming berbeda dengan Alice yang terlihat terkejut.

"Pergi? Kemana kau akan pergi? Apa kau tidak sayang pada ibu?" Tanya Alice dengan mata berkaca-kaca.

"Apa ibu tidak sayang padaku juga?" Alexis menatap ibunya.

"Bagaimana bisa kau bertanya seperti itu pada ibu?" Tanya Alice seakan tak percaya.

"Bu, tak semua yang ibu inginkan bisa terus ada. Aku sangat menyayangi ibu, tapi... " Alexis mengambil jeda dan melirik kearah ayahnya yang seakan tak peduli. "Disini bukan tempatku, Malbork akan berada di bawah kekuasaan ayah karena aku adalah pangeran dan putra mahkota dari kerajaan ayah."

"Apa ayahmu memintamu untuk pergi?" Tanya Alice menatap tajam putranya.

Devian melirik istrinya. "Kenapa aku melakukan hal itu?"

"Apa dia juga memukulimu?" Tanya Alice kembali.

"Kenapa kau terus mengatakan yang tidak-tidak?" Protes Devian.

"Ibu, ini tidak ada hubungannya dengan hal itu. Tapi, aku ingin belajar arti dari sebuah kehidupan." Alexis mencoba meyakinkan ibunya.

"Iya, dia akan belajar mempermainkan wanita." Devian menyela.

Alexis menatap tajam ayahnya. "Bu, aku tidak seperti itu. Saat itu, aku di bawah pengaruh Alkohol. Bagaimana bisa aku... "

"Dia juga pintar membuat alasan." Sela Devian lagi.

"Bisakah kau diam!" Alexis terlihat mulai emosi.

"Bagaimana jika kau saja yang diam dan tidak membuat masalah." Devian menatap tajam putranya.

"Apa kau pikir aku takut padamu?" Tanya Alexis mulai kesal.

"Apa kalian ingin bertengkar sekarang?" Alice manatap kedua pria di hadapannya emosi.

Devian mendengus kesal dan menatap ke arah lain, seakan tak tertarik dengan yang di bicarakan putranya.

"Devian, sebaiknya kau katakan sesuatu pada putramu." Alice menatap Devian memohon.

"Pergilah!  Sebelum aku berubah pikiran." kata Devian dingin.

"Apa?!!" Alice terlihat terkejut menatap Devian.

"Terimakasih, Yang Mulia!" Alexis menunduk dan segera berbalik.

"Tapi... " Suara Devian memenuhi ruangan, membuat Alexis berhenti sejenak. "Jika kau membuat masalah yang membahayakan kerajaan dan juga ibumu, kau tidak hanya akan di seret kembali tapi juga akan mendekam di bawah tanah."

Alexis hanya tersenyum dan melambaikan tangannya. "Jangan cemas, aku bisa mengurus diriku. Bu!!  Aku pergi dulu." Pamit Alexis pada ibunya.

*****

500 tahun kemudian....

Kehidupan manusia semakin berkembang seiring dengan perkembangan waktu. Gedung-gedung pencakar langit memenuhi hampir seluruh kota besar. Gemerlap lampu di saat malam hari terlihat menerangi bumi, seakan bintang-bintang di langit telah berpindah ke bumi.

Manusia jenius menciptakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Sumberdaya mulai di manfaatkan besar-besaran. Dunia semakin maju, dunia bisnis, politik maupun dunia hiburan.

Tapi, apakah kalian berfikir dari mana manusia mempelajari semua itu?

Tak.. Tuk...  Tak..

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang menyusuri koridor panjang yang di dominasi dengan warna putih.

🎶Wish that you could build a time machine
So you could see
The things no one can see
Feels like you're standing on the edge
Looking at the stars
And wishing you were them🎶

Seorang pria dengan stelan jas hitam berjalan dengan santai, samar mulai terdengar suara gaduh orang-orang. Tak berapa lama sebuah pintu berada di hadapannya dan dengan santai dia membuka pintu tersebut.

Kilatan-kilatan cahaya kamera langsung mengarah kepadanya begitu pintu terbuka.

🎶What do you do when a chapter ends?
Do you close the book and never read it again?
Where do you go when your story's done?
You can be who you were or who you'll become🎶

Seorang bodyguard langsung sigap berdiri di samping pria itu, dengan gagah dia berjalan menuju mimbar.

"Selamat siang!" Sapanya begitu sampai di atas mimbar.

Ruangan telah di penuhi oleh wartawan, mereka menatap ke arah pria yang telah berdiri di hadapan mereka.

Pria itu terlihat menunduk, raut wajahnya datar. Tak ada ekspresi apapun di sana.

"Saya Alex Glade sebagai CEO Malbork Company menyampaikan belasungkawa atas meninggalkan bintang kami satu-satunya kim shin ae atau yang biasa kalian panggil Jenifer kim. Jenazahnya telah kami kirimkan kembali ke kampung halamannya. Di Busan, Korea selatan." Jelasnya.

"Maaf, tapi apakah penyebab kecelakaan adalah kelalaian dari manager dan perusahaan. Ada kabar yang mengatakan kendaraan Jenifer sebelumnya telah di rusak oleh seseorang?" Tanya salah satu wartawan.

"Saat ini kami masih menunggu hasil dari penyelidikan pihak berwajib." Jawab Alex datar.

"Apakah Malbork akan berhenti menerbitkan artis baru setelah kepergian Jenifer?" Sahut salah satu wartawan.

Tak berapa lama bodyguard yang sedari tadi berdiri di belakang Alex mendekat dan membisikkan sesuatu.

Alex menatap lurus ke arah para wartawan. "Jenifer adalah gadis yang sangat berbakat karena itu dia bisa menggenggam kesuksesannya dengan cepat, tapi itu harus di bayar malah. Untuk penerbitan artia baru, kami belum membicarakannya dengan pihak investor dan juga dewan direksi. Tapi, kami sangat kehilangan atas kepergian Jenifer."

****

Alunan musik kembali terdengar.

🎶So what do you want them to say when you're gone?
That you gave up or that you kept going on?
What do you do when a chapter ends?
Do you close the book and never read it again?
Where do you go when your story's done?
You can be who you were or who you'll become🎶

ruangan gelap gulita seorang gadis terlihat kebingungan menatap sekelilingnya.

"Biarkan aku bertemu dengan Presdir, aku akan bicara padanya!" Terdengar suaranya begetar.

"Apa yang ingin kau katakan?" seseorang muncul di antara kegelapan.

Irisnya menyala kemerahan. Menatap gadis di hadapannya. "Sesuai kontrak lima tahun dan sekarang saatnya kau membayar seluruh kesuksesanmu."

"T.. Tuan Al... Sa.. Saya akan mencarikan jiwa lainnya, sebagai penggantiku.. Aku mohon bi.. Biarkan aku.. Hidup.. "

"Sayang sekali, jiwamu begitu menggiurkan tak ada yang bisa menyaingi jiwa kotor yang telah ranum." Alex mendekat ke arah gadis itu.

AAAAHHHHHHHHH !!!!!!!!!

*🎶 song by : just hold on - Steve Aoki ft Louis Thomlinson




Devil Child [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang