Part 30

10.9K 1K 85
                                    

"Yang Mulia!!" bayang hitam dengan mata menyala merah terlihat berdiri di samping Devian.

"Berikan laporannya?" Devian melirik iblis di sampingnya.

"Saya melihat beberapa panglima tinggi kepercayaan Raja Erebos." Lapornya.

"Apa?" Devian terlihat terkejut.

"Torn!!" Panggil Devian sesaat setelah iblis itu menghilang.

Dengan cepat Torn muncul di dekat Devian menunduk hormat, siap menerima perintah.
"Kumpulkan seluruh petinggi Lucery secepatnya, ada perubahan rencana." Devian menatap Torn serius.

Tak berapa lama Torn kembali menghilang. Devian segera menuju ruang pertemuan dalam tendanya, dia terlihat berfikir selama beberapa saat. "Ck, sial!!" Gumamnya dengan gusar.

Tak berapa lama, satu persatu kursi terisi oleh para panglima perang. Devian segera duduk menatap satu persatu iblis dalam ruangan itu.
"Aku baru saja mendapat laporan." Devian terlihat berfikir sejenak. "Ada beberapa panglima tinggi kepercayaan kakek yang berada di pihak musuh."

"Apa? Bagaimana mungkin?" Tanya salah seorang panglima.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi, kali ini tak ada pilihan lain. Aku membutuhkan kalian dan seluruh pasukan kalian kita tidak bisa lagi menahan kekuatan kita." Jelas Devian.

"Siapa saja yang berada dalam pasukan musuh?" Tanya seorang panglima dengan baju zirah berwarna hijau.

"Morax, Alm, Bune, Purson, Shak dan Halpas. Mereka semua adalah iblis kepercayaan kakek yang memiliki kedudukan tinggi di Lucery. Mereka membawahi ratusan ribu iblis." Jelas Devian.

"Mereka semua adalah iblis yang ikut mendukung Raja Erebos saat membantu Adrian." Gumam Salah seorang dari mereka.

"Baiklah, itu sudah tidak penting. Sekarang ini kita membutuhkan lebih banyak pasukan. Saleos!!" Devian menatap pria gagah di seberang meja. "Aku membutuhkanmu di garis depan bersama Malpas. Murmur, kau juga bertugas di garis depan aku butuh menteri pendampingmu untuk mengacaukan konsentrasi pasukan musuh."

"Baik, Yang Mulia!" Jawab mereka serempak.

"Facalor, Balam dan Lerejie kalian dan pasukan kalian akan menyerang mereka lebih dulu dari jarak jauh. Facalor gunakan Anginmu untuk mengacaukan pertahanan mereka, Balam Serang mereka dari udara persenjatai elangmu dengan peledak dan Lerejie habisi musuh dengan panahmu."

"Serahkan saja padaku, peperangan adalah pesta yang Indah." Jawab Lerejie.

"Ahhhh... Aku butuh penjagaan ketat di camp, bawa salah satu roh jahat untuk mencegah kemunculan Shax. Dia iblis yang cukup licik, dia ahli menyelinap dan mencuri. Aku hampir melupakan sesuatu." Devian menatap seorang iblis berkepala singa. "Sabnock, bangun Benteng di sepanjang perbatasan dengan kekuatanmu kau pasti bisa membangunnya dengan cepat. Selain itu dirikan juga menara pengawas dan camp tambahan." Perintah Devian.

"Baik, Yang Mulia!"

"Torn, kau dan pasukanmu juga lakukan serangan jarak jauh kau ahli dalam membidik musuh. Segera persiapkan semuanya!! Peperangan ini kita harus bisa memenangkannya." Gumam Devian.

*****
Mata Rhodri mengamati satu persatu orang di dekatnya penuh waspada.
"Sulit di percaya kita dipimpin manusia sepertinya." Gumam salah seorang iblis dengan kepala dan kaki lembu. Di atas kepalanya terdapat sepasang tanduk.

"Kau keberatan?" Tanya Rhodri tersinggung.

"Menurutku tidak masalah, selama itu bisa memuaskan dahagaku." Kata seorang iblis lain dengan tiga kepala berbeda.

Devil Child [ TAMAT]Where stories live. Discover now