Part 3

15.8K 1.4K 93
                                    

Terlihat seseorang berjalan diantara kerumunan orang dengan memakai jubah usang berwarna kecoklatan terdapat beberapa tambalan di beberapa bagiannya. Kepalanya tertutup dengan tudung jubah hingga wajahnya tidak terlihat. Sesekali tanpa sengaja dia menabrak orang yang lewat, tapi dia mengabaikannya dan tetap berjalan. Langkah kakinya terus berjalan hingga memasuki gang kumuh yang sempit. Lalu tangannya dengan sedikit gemetar mengetuk pintu kayu di depannya.

Tok... Tok.. Tok..

Orang itu dengan sabar menunggu seseorang untuk membukakan pintu untuknya.

Krieett...

Terdengar suara pintu kayu tersebut terbuka. Seorang pria terlihat mengintip dari balik pintu.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya pria itu setengah panik.

"Ini aku, Bernett." Orang itu mengintip dari balik jubahnya, melihat orang dihadapannya.

"Aku tahu, cepat masuk sebelum penjaga menemukanmu." omel pria itu.

"Bagaimana, kau sudah menemui mereka?" Tanya tuan Bernett begitu masuk ke rumah orang tersebut.

"Mereka akan melakukannya jika, kau sudah menyiapkan semua syaratnya." Gumam Pria itu.

"Syaratnya akan segera siap, suruh mereka menyiapkan upacaranya."

"Upacaranya tidak bisa dilakukan begitu saja. Mereka masih harus menemukan waktu yang tepat untuk melakukan upacara itu dan lagi persiapannya tidak semudah itu."

"Baiklah, akan ku berikan semua yang mereka butuhkan asalkan
Adrian bisa kembali lagi." Bernett menatap tajam lawan bicaranya.

"Sebaiknya, kau segera pergi. Sebelum pihak keamanan menangkapmu."

Bernett kembali memakai tudung jubahnya dan keluar dari rumah orang tersebut. Bernett terus menundukkan kepalanya, melewati jalanan ramai hingga dia melihat kerumunan orang-orang didepan papan pengumuman. Penasaran, Bernett berjalan kearah kerumunan dan mencoba menerobos barisan orang-orang itu untuk melihat pengumumannya. Sebuah gambar sketsa wajah dipasang di sana dan juga tulisan pengumuman.

Pengumuman

Barang siapa yang melihat anak dengan ciri-ciri diatas, harap segera di bawa ke istana. Akan diberi hadiah yang dapat membawanya hidup-hidup dan tanpa luka kehadapan Raja.

Pengumuman itu dijaga oleh dua orang penjaga di sampingnya. Terlihat beberapa orang mendekati pengawal untuk menanyakan informasi tentang anak itu.
"Maaf, berapa hadiah yang akan diberikan Raja?" Tanya salah seorang pria.

"1000 keping koin emas dan sebidang tanah." Jawab Pengawal itu.

"Siapa anak itu? Kenapa Raja menginginkannya hidup-hidup?" Tanya Yang lainnya penasaran.

"Dia akan dididik dan di latih menjadi pengawal pribadinya dan juga akan dijadikan sebagai kaki tangan Raja." Jawab pengawal itu.

Semua orang berbisik-bisik satu sama lain. Tuan Bernett mendengar dengan seksama. Dia lalu melihat gambar seketsa wajah di sana seksama, mengingat kembali wajah yang tak begitu asing.
"Dimana, aku melihatnya?" Gumamnya penasaran.

Lalu selintas ia melihat seorang anak disampingnya dan sekelebat bayangan cucunya terlintas. Wajah yang di tunjukkan disana adalah wajah cucunya, tak salah lagi. Dengan cepat Bernett segera menyingkir dari kerumunan dan berjalan cepat.
"Tunggu!!" Seseorang berteriak menghentikan langkah pria tua itu.

Bernett berhenti dan menarik tudung kepalanya kebawah untuk menutupi wajahnya dari pandangan penjaga. Meskipun begitu tangannya terlihat gemetar, kalau-kalau dia mengenalinya. Penjaga itu menyipitkan matanya, mengamati pria tua dengan jubah lusuh yang terlihat menunduk dalam.
"Dimana kau tinggal?" Tanya penjaga itu sambil memiringkan kepalanya berharap bisa melihat wajah pria tua itu.

Devil Child [ TAMAT]Where stories live. Discover now