part 33

10.8K 1K 42
                                    

Srrrkkkk...

Terdengar suara dari balik semak-semak, matahari telah menghilang sejak beberapa jam yang lalu, di kegelapan malam sekumpulan orang terlihat tengah mengintai sebuah mansion besar di tengah hutan.
"Yang Mulia!!" Seseorang berbisik dan melirik ke arah seorang pria di dekatnya.

"Apa anda yakin dia disini? Tempat ini terlihat sepi, tak ada penjagaan sama sekali. Bahkan aku tidak merasakan keberadaan iblis maupun manusia disini." Kata seseorang yang lain.

Terlihat iris merah menyala menatap tajam ke arah mansion kosong dan gelap di hadapannya. "Aku merasakannya!! Ayo masuk!!"

"Pangeran Alexis!!" Howen menghentikan langkah Alexis.

"Howen, aku akan membahasnya nanti. Saat ini aku harus menyelamatkan nyawa seseorang." Kata Alexis cepat.

"Belum terlambat jika anda ingin mengurungkan niat anda." Howen berusaha menghentikan niat Alexis.

"Apa kau menentangku sekarang?" Alexis menatap tajam ke arah Howen.

"Saya mencoba untuk melindungi anda. Saya merasa, ada sesuatu yang tidak beres." Jelas Howen.

"Tenang saja, kau hanya khawatir." Alexis menepuk pundak Howen dan tersenyum. "Ayo, kita selamatkan dia dan menemui ibuku."

Dengan terpaksa Howen mengangguk setuju dan mengikuti Alexis beserta prajurit pilihannya untuk masuk.

Saat mereka memasuki halaman mansion, tak satupun orang terlihat disana. Mansion yang kemarin masih ramai dengan suara bising prajurit manusia dan iblis yang tengah menyiapkan senjata seakan lenyap begitu saja.
"Apa mereka meninggalkan markasnya kosong tanpa penjagaan?" Tanya salah satu prajurit.

"Atau mereka memindahkan markasnya." Jawab Howen.

Alexis menatap Howen. "Memindahkan markasnya?" Alexis mengerutkan dahinya. "Mustahil!!" Alexis berlari cepat melewati halaman besar itu dalam sekejap dan membuka pintu besar mansion dengan kasar.

Hanya kegelapan, seluruh mansion gelap tak ada siapapun disana. Alexis menatap waspada ke dalam mencoba mempertajam setiap Indra yang ia miliki.

Krieettt...

Terdengar suara derak kayu di dalam, tanpa pikir panjang Alexis segera masuk kedalam. "Yang Mulia, tunggu!!" Beberapa prajurit mencoba menghentikannya tapi Alexis telah lebih dulu berlari masuk.

Alexis menyusuri beberapa ruangan, tapi dia tak menemukan siapapun disana. Hingga langkah kakinya berlahan turun menuju ruang bawah tanah.

Alexis berjalan perlahan menyusuri lorong sempit sepanjang ruangan tersebut. Tak ada siapapun hanya kegelapan.

Srrrkkkk....

Terdengar suara gesekan, Alexis langsung sigap menatap waspada kesegala penjuru.

Syutt.. Syutt.. Syuutt..

Beberala anak panah meluncur kearah Alexis.

Ting... Ting... Ting...

Mendadak seseorang muncul di hadapan Alexis menghalau semua anak panah yang mengarah pada Alexis.
"Yang Mulia anda baik-baik saja?" Tanya Howen cemas.

Alexis hanya mengangguk, iris merahnya menatap ke arah serangan itu berasal. Tak ada siapapun tapi kembali anak panah meluncur cepat ke arah mereka. Sigap Howen menghalau semua panah-panah itu dan dia melesat kedepan mengarahkan senjatanya ke arah panah-panah itu berasal.

Trang...

Terdengar suara besi berjatuhan, Alexis segera menghampiri Howen. "Ini hanya jebakan." Howen menunjukkan sebuah panah besi otomatis.

Devil Child [ TAMAT]Where stories live. Discover now