Last Part

5.2K 259 1
                                    

•> Muhammad Azam Nur Fauzi

Teruntuk istriku..
Aku tak pernah berfikir jika cintaku akan berlabuh padamu,
Sesuatu yang ku awali denganmu memanglah salah, aku paham hukum namun aku masih saja terjebak ke dalam hubungan yang belum halal. Dan betapa beruntungnya aku karna Allah menjodohkanku dengan mu, seseorang yang memang hanya kamu yang selalu tersimpan rapih dalam hati ku walau aku pun sempat mencoba mengikhlaskanmu didalam perjalanan panjang hidupku kemudian akhirnya aku pun mengakuinya bahwa hanya kaulah yang selalu ada dalam pikiran dan hatiku.

Istriku...

Maafkan sikap dingin dan angkuhku yang selalu menyakiti hatimu, percayalah dibalik sikap dinginku tersimpan sikap hangat yang hanya ku tunjukan untukmu. Terimakasih telah dengan sabar menerima segala kekuranganku kemudian kau mengisinya dengan kelebihanmu. Aku tak yakin bisa menjadi imam yang baik untuk mu namun dengan menjadikanmu makmum untuk ku membuatku yakin kembali bahwa kau tak pernah lalai untuk menjadikan seseorang menjadi imam mu.
Salahkan aku jika memang salah.
Luruskan aku jika memang berbelok.
Jangan pernah lelah menuntunku dan aku pun akan selalu membimbingmu.
Mari kita mencari Ridha Allah bersama-sama dan menuju syurganya Allah bersama-sama.
Semoga cinta kita akan abadi hingga jannah-Nya dan dapat berkumpul disana kembali dengan dipenuhi rasa kebahagiaan.
Ana Uhibbuki Fillah yaa Jawzati..

•> Nagia Artya Salsabila Putri

Teruntuk suamiku...
My ice man..
My frozen man..
Manusia dingin tak tersentuh..
begitulah beberapa nama sapaanku dulu waktu SMA yang tak mampu ku ucapkan padamu.
Aku pun tak pernah menyangka kau kakak kelas sekaligus ketua Rohis idaman para akhwat akan tercantol padaku, akhwat ceroboh nan bawel ini. Dan aku seorang akhwat periang bisa disukai oleh ikhwan dingin. Sungguh rahasia Allah memang sangat mengejutkan namun membawa hikmah tersendiri. Meski aku telah beberapakali di buat sakit oleh mu tetap saja hati ini tak bisa memilih untuk melabuhkan hatiku kepada siapa. Ku akui kita dulu ceroboh masuk kedalam lubang yang salah dan untungnya kita segera menyadarinya. Jujur saja aku merasa telah menjadi orang yang paling tersakiti sedunia saat itu. Melihatmu bahagia-bahagia saja dan bisa melanjutkan hidupmu dengan baik saja hatiku rasanya sangat sakit. Pikiran jahat mulai menggelayuti otakku "mungkin Azam tak mencintaku lagi", "mungkin hanya aku yang merasakan cinta sepihak", "mungkin hanya aku yang berjuang sendiri", dan masih banyak lagi kemungkinannya.
Hingga akhirnya kau pun datang dengan kesalahpahaman yang membawa hikmah. Engkau menyangka bahwa hari itu aku akan menikah dengan seseorang. Kemudian akhirnya kau pun mengakui dan mengatakan bahwa kamu akan melamar dan menikahiku. Rasanya campur aduk antara bahagia karna dijanjikan dan sedih karna waktu itu aku takut kamu berbohong. Dan tidak disangka-sangka malam itu juga kamu mendatangi waliku dengan segerombolan keluargamu berserta pak amil. Tak perlu menunggu lama pada malam itu juga kau menghalalkanku dan sampai saat ini aku telah menjadi istri sahmu.

Suamiku..

Aku masih jauh dari kata sempurna.
Aku masih kecil jika dibandingkan denganmu.
Aku masih perlu bimbinganmu.
Aku masih buta akan agama.
Aku masih keras sekeras batu menerima kebenaran dan masih mempertahankan segala yang ku anggap benar padahal salah di mata orang lain.
Aku egois.
Tapi suamiku...
Kau percayakan, dibalik kesuksesan suami ada istri hebat dibelakangnya.
Anggap saja aku serakah ingin diakui tapi memang benar aku selalu ingin jadi istri terhebatmu.
Istri yang selalu peduli
Istri yang selalu memberikan masukan baik kepadamu.
Istri yang selalu mengingatkanmu jika memang kamu salah.
Maafkan segala kekuranganku, keegoisanku, dan kecemburuanku selama ini. Dan terimakasih untuk selalu membimbingku hingga saat ini.
Semoga cinta kita abadi hingga Jannah-Nya Aamiin..
Ana uhibbuka Fillah yaa Jawzih.

***

Cup

Kecupan hangat Azam dikening sang putri kecilnya yang baru dua hari lahir yang ia beri nama "Naira Nur Fauzi".

Saat ini Nagia, Azam, dan syiar tengah berkumpul di ruang keluarga. kelurga besar Nagia dan Azam baru saja pulang setelah menginap satu malam di rumahnya dan kini hanya tersisa mereka berempat bersama sang bayi.

"Umi abi.. kok nama mas tidak ada nama belakang abinya sih?" Tanya Syiar lucu membuat Nagia dan Azam tertawa seketika.

"Yaa rahasia dong.." ucap Azam sambil menahan tawanya dan Syiar langsung cemberut.

"Ga asik!" Ucap syiar kemudian berlalu ke kamarnya.

"Ceritanya gambek, anak laki kok sensian sih" ucap batin Azam sambil geleng-geleng kepala.

"Issshh issh issh.. sifat ambekannya turunan dari siapa sih?" Tanya Azam sambil menggoda Nagia.

"Abilah.." ucap Nagia tak peka sambil menahan tawanya.

"Abi? Sulit dipercaya" ucap Azam dengan nada bercanda.

"Emang siapa bi?" Ucap Nagia sedikit mengancam sambil menaik turunkan alisnya.

"Iyaa iyaa Abi" ucap Azam pasrah kemudian mereka pun tertawa bersama.

Sebuah kesalahan yang membawa hikmah, kesalahan yang mengantarkanku mengenal dirimu, kesalahan yang mengajarkan betapa berharganya dirimu, kesalahan untuk mengertikanmu bahwa kau tak pantas untuk disentuh sebelum halal, betapa mulianya engkau wahai wanita sehingga Allah pun menyematkanmu dalam bahasa cintanya yaitu Al-qur'an. So, masih pantaskah kau bermurah diri pada laki-laki ya g belum mahram? Padahal Allah dan Rasulnya sangat memuliakan mu. Pantaskah?? Tanyakan pada dirimu sendiri, apa manfaat dari pacaran?? Berfaedahkah??

No khalwat until akad!!
Katakan tidak pada pacaran!!

***

Assalamualaikum para readers yang dirahmati Allah akhirnya cerita ini benar-benar END yaaa tak akan adalagi part atau ekstra part, kini waktunya author meningalkan lapak ini dan beralih ke lapak berikutnyaaa..

Author ada kejutan bagi kalian semua pkoknya nantikan info dari Author yaaa hehe

See you next story..

Wassalamualaikum

Regards

Fitriyani Syawaliah 👓

Anak Rohis Kok Pacaran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang