20. Babak baru

6.8K 392 13
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Kini aku tengah memulai babak baru dalam hidupku tepatnya setahun yang lalu aku sudah menyelesaikan masa putih abu - abu ku dan sekarang aku sudah sah menjadi alumnus MAN 4 Bandung. Sekarang aku sudah menjadi seorang Mahasiswa di Universitas Islam Negri SGD Bandung setelah mengikuti test SBMPTN dan Alhamdulillah aku lolos test tersebut, aku mengambil jurusan tarbiyah dan ilmu ekonomi Islam salah satu jurusan yang sangat aku ingin - inginkan. Aku masih menetap di bandung karna kedua orang tuaku tidak mengizinkan ku untuk kuliah diluar kota, aku sih nurut - nurut saja karna yang aku tahu ridhanya Allah tergantung ridhanya kedua orang tua ku. Tetapi berbeda dengan Rumi sahabatku, ia memilih kuliah diluar kota karna yang ku tahu ia sangat bertekad ingin kuliah disana di universitas yang sangat ia impikan sejak kecil yaitu Universitas Gajah Mada Yogyakarta ia mengambil jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Begitu berat aku melepaskan rumi saat itu bahkan mungkin tidak rela dan rumi pun sama seperti ku namun ia masih bisa menguatkan ku dengan kata - kata ini.

"Ukhty gia sahabat syurga rumi nursyifa, jangan nangis yah.."  jedanya sambil mengusap - ngusap pipiku yang basah.

"walaupun kita dipisahkan oleh jarak tapi dekatkanlah aku dengan do'amu yang kau panjatkan setiap hari, do'akan kesuksesan kita dan do'akan masa depan kita. Ana janji tidak akan sama sekali melupakan sahabat syurga ana ini, zaman sekarang mah cemen kali kalau kalah sama jarak mah.." jedanya lagi sambil terkekeh.

"Kan kita masih bisa kabar - kabaran lewat sosmed jika tidak ana akan mengabari ukhty lewat surat kabar, pokoknya kita harus janji disela - sela kesibukan kita harus mengabari satu sama lain. Bagaimana?? Setuju kan?" Tanyanya padaku ia pun melirik ku yang masih terisak.

"ya Allah sudah dong ukhty.. ukhty setuju kan??" Ujar rumi sambil menyodorkan kelingkingnya padaku kemudian aku pun terkekeh karna ulahnya ini.

"Pinky swear" ucap ku sambil menyatukan kelingkingnya dengan ku kemudian kami pun terkekeh bersama dan akhirnya berpelukan.

Pikiranku teringat kembali dengan kejadian satu tahun lalu. Kejadian yang paling derama yang pernah aku alami selama 3 tahun persahabatan kami, bagaimana tidak ditinggalkan sahabat itu bagaikan kehilangan satu belah jiwaku. Ia yang paling mengerti aku, yang paling tahu semua rahasiaku, paling dekat denganku, dan yang selalu mengingatkan dikala salah. Rumi adalah orang kedua setelah mamah yang paling dekat dengaku. Namun disamping itu hidup kan harus "show must go on" kata - kata ajaib itu yang selalu ku terapkan, yang aku tahu sekarang rumi pasti sangat bahagia bisa kuliah disana dan aku pun pasti akan baik - baik saja dikota ku bandung dengan kuliah disalah satu universitas yang ku inginkan.

"Assalamualaikum ukhty kok melamun sih??" Ucap seorang akhwat yang menghamburkan lamunan ku.

"Waalaikumsalam.. ehh ukhty nazma mengagetkan saja" balasku yang baru aku sadari kini ia sudah ada disamping ku.
Perkenalkan ia adalah salah satu sahabat baruku bernama Nazma khumaira, ia teman satu jurusan denganku. Penampilannya hampir sama dengan ku dan aku pun merasa nyaman bersamanya, ia mempunyai sikap seperti rumi yang menenangkan dan lembut.

"Jagan melamun terus nanti kalau tante kukun nyambet, bagaimana?? bisa repot nanti urusannya" godanya padaku yang kubalas dengan kekehan, yang berbeda dangannya adalah ia sosok yang humoris.

"Hehe iyah iyah.. hilma dan kaira mana ukh?? Dari tadi ana belum melihat mereka berdua" tanyaku.

"Ehh iyah ana juga belum melihatnya pagi ini, mungkin mereka lagi ada mata kuliah" jawab nazma.

"Ciiieee ciieee ada yang nyariin nih..." teriak hilma dan kaira bersama - sama kemudian mereka pun mendekati kami.

"Assalamualaikum ukhty - ukhty" ucap mereka berbarengan.

Anak Rohis Kok Pacaran??Where stories live. Discover now