18. Criterion II

6.1K 392 12
                                    

Hari ini merupakan hari kedua acara MAN 4 Criterion, Acara demi acara telah kami selenggaran dengan baik, suasana di dalam sekolah sangat riuh dengan kedatangan beberapa peserta beserta suporter mereka masing - masing. Walaupun acara perlombaan diselenggarakan masing - masing namun dapat berjalan dengan baik karna aku tahu siswa MAN 4 itu identik dengan kemandiriannya kami bisa menyelenggarakan acara tanpa bantuan guru dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sukses.

Aku sedang berada didalam Aula untuk mempersiapkan perlombaan Marawis, panggung sudah kami sediakan dan sudah didekor sedemikian rupa indahnya. Satu persatu grup marawis mulai berdatangan untuk mendaftarkan ulang grupnya masing - masing, setelah mendaftarkan grupnya mereka akan ditunjukan sebuah ruang tunggu untuk tempat persiapan penampilan mereka. Biasanya mereka akan latihan dan merias diri semenarik mungkin. Perlombaan kali ini ditingkat SMP/MTs.
Setelah dirasa cukup untuk menunggu para peserta akhirnya acara pun di mulai dengan penampilan pertama ialah penampilan para adik kelasku dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kemudian acara selanjutnya yaitu sambutan - sambutan dari pembina rohis dan perwakilan sekolah.
Beranjak ke acara selanjutnya yaitu acara inti perlombaan pun di mulai satu persatu grup sudah mulai dipanggil. Sepanjang acara berlangsung riuh dengan tepuk tangan para penonton bagaimana tidak aula ini dipenuhi oleh para penonton yang penasaran dengan perlombaan ini, para peserta menampilkan penampilan yang mereka telah siapkan beberapa hari belakangan ini. Aku pun pernah merasakan pelatihan sebelum lomba pasti sangat melelahkan. Semua peserta menampilkan penampilan terbaiknya dan menurutku semua peserta berhak menyandang juara satu namun tidak dengan para juri pandangan ku dengan para juri sangatlah berbeda.
Penampilan demi penampjlan telah dipertunjukan kini saatnya momen paling menegangkan bagi para peserta, mereka akan mendapatkan hasil akhir yang harus mereka terima dengan lapang dada siapa pun yang akan menjadi juaranya. Setelah melakukan perundingan yang cukup lama akhirnya para juri pun sudah mantap memutuskan siapa saja yang akan menjadi juara. Perwakilan juri pun mulai menaiki panggung dengan membawa selembar kertas berisi daftar para pemanang, perlombaan ini dibagi menjadi 3 pemenang yaitu juara 1, juara 2, dan juara ke 3. Masing - masing dari mereka akan mendapatkan piala dan piagam.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap sang juri.

"Waalaikumsalan warahmatullahi wabarakatuh" ucap kami yang hadir di aula ini. Semua peserta sudah nampak siap mendengarkan pengumuman penting ini.

"Baiklah, setelah melakukan proses perundingan yang sangat - sangat alot dan amat panjang maka kami putuskan untuk juara 3 jatuh ke tangan MTs Al - Fitriyyah kepada perwakilannya dipersilahkan untuk naik ke atas panggung" riuh tepuh tangan mengantarkan perwakilan pemenang yang tadi disebutkan untuk naik ke atas panggung.

"Juara 2 jatuh ke tangan SMPIT Al - Ummah Bandung kepada perwakilannya dipersilakan untuk naik ke atas panggung" gemuruh tepuk tangan meramaikan suasana aula ini perwakilan pemenang pun mulaj naik ke atas panggung.

"Dan yang terakhir untuk juara 1 jatuh ke tangan Ponpes Al - Bayyan kepada perwakilannya di persilahkan untuk naik ke atas panggung. Saya ucapkan selamat bagi para pemenang dan untuk peserta yang belum mendapatkan kesempatan menang jangan putus asa masih banyak perlombaan diluar sana terus semangat!! Hanya itu yang dapat saya sampaikan untuk selanjutnya saya serahkan kembali pada pembawa acara. Wassalamualaikum waramatullahi wabarakatuh" ucap juri mengakhiri pengumaman.

Semua perwakilan grup sudah berada di atas panggung untuk mendapatkan piala dan piagam dari sekolah ku. Yang akan memberikan piala tersebut ialah kepala sekolah, pembina rohis, dan kesiswaan.
Acara demi acara telah berjalan dengan lancar dan tanpa adanya hambatan yang berarti semua berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan, semua peserta sudah mulai meninggalkan aula. Kini yang tersisa hanyalah anggota rohis.

"Teteh... apakah diperbolehkan pulang?" Tanya seorang akhwat, ia adik kelasku.

"Ana tidak tahu ukh, coba sebentar ana tanyain dulu ke kang arbani" ucapku memang tidak tahu apakah boleh langsung pulang atau tidak, sebenarnya aku sedikit malas bila berhadapan dengan arbani masalah kemarin saja belum selesai. akhwat itu pun mengangguk menyetujui kemudian aku pun menghampiri arbani yang sedang asik mengobrol dengan ikwan lainnya.

Anak Rohis Kok Pacaran??On viuen les histories. Descobreix ara