Ekstra part II

6K 271 16
                                    

Seperti biasa suasana pagi ini selalu dikacaukan oleh tingkah laku syiar yang terkadang membuat Nagia geleng-geleng kepala, ada saja barang yang selalu ia tanyakan kepada uminya itu. Contohnya pagi ini ia menanyakan topi SMAnya yang lupa ia simpan dimana.

"Umi liat topi syiar ga?" Ucap syiar yang tiba-tiba muncul dari kamarnya kemudian menuju dapur untuk menghampiri uminya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Ya Allah nak, sudah berapa kali umi bilang.. kalau barang yang sudah dipakai harus disimpan lagi ke tempatnya semula" ucap Nagia jengkel. Entah darimana sifat pelupa yang syiar miliki?

"Ahh ya Allah Ampuni gia jika gia pernah berbuat salah di masa lalu." Ujarnya dalam hati.

"Iya umi syiar inget tapi ini Urgent banget mi, ini hari senin syiar ada upacara.."

"Umi bantuin syiar yayaya?" Ucap syiar sambil mengeluarkan jurus handalnya "puppy eyes".

"Ahh anak ini ganteng amatsi"

"Kali ini umi bantuin tapi awas kalau diulangi lagi dan kali ini telinga kamu masih aman awas aja kalo sekali lagi umi jewer abis-abisan" ucap Nagia galak plus tegas kepada anak sulungnya ini.

"Iyaa umi sayang cantik shalihah, syiar sayang umi" ucap syiar manis sambil memeluk uminya.

Mungkin di luar rumah syiar di kenal dengan sosok dingin, cool, jaim turunan abinya akan tetapi jika di rumah dia tetaplah syiar sesosok anak manja dari pasangan Nagia dan Azam.

"Sebentar umi carikan, kamu sarapan dulu aja" ucap Nagia memberikan intruksi.

"Siap umi, i love you umi" ucap Syiar lagi-lagi menggoda uminya, Nagia meresponnya dengan tatapan sebal khasnya.

Sebelum menuju kamar syiar ia pun menghampiri kamarnya dengan Azam terlebih dahulu karna Azam sedari tadi belum keluar kamarnya.

"Abi.." ucap Nagia memanggil Azam ketika ia sudah memutar kenop pintu kamarnya.

Terlihat Azam yang sedang kesusahan memakai dasinya. Nagia lupa pagi ini tidak menghampiri suaminya karna paginya sudah direcoki oleh syiar sehingga ia mengabaikan Azam yang sedang kesusahan memakai dasi.

"Ya Allah afwan bi.." ucap Nagia langsung mengambil alih dasi yang sedang dipegang oleh Azam.

"Tadi syiar minta bantuan umi buat nyariin topinya" lanjut Nagia menjelaskan kepada Azam.

"Iya tidak apa-apa umi, lain kali abi akan rajin belajar cara memakai dasi" ucap Azam tersenyum ramah sambil memandangi wajah cantik istrinya yang dengan lihay memakaikannya dasi.

"Selesai.." ucap Nagia tersenyum sumringah.

"Abi kok tumben sih pake jas rapi gini?" Tanya Nagia curiga tidak biasanya Azam memakai setelan jas terkecuali jika ada event-event tertentu di kampus.

"Astagfirullah abi lupa belum kasih tahu umi, hari ini dikampus sedang ada acara pertemuan dosen seindonesia yang diselenggarakan di UIN Bandung mi" ucap Azam yang langsung ditanggapi dengan muka cemburut Nagia.

"Abi juga lupa kalau hari ini Rumi nikah" ucap Nagia cemberut.

"Astagfirullah.. yaa gimana dong? Abi juga tidak bisa membatalkan acara ini mi, Maafin abi" ucap Azam dari guratan wajahnya ia terlihat sangat tidak enak hati kepada Nagia.

"Yasudah, tidak apa-apa bi nanti umi minta antarkan Syiar saja" ucap Nagia sedikit senyum terpaksa.

Nagia pun menyadari bahwa ia jangan terlalu egois, memaksakan kehendaknya kepada Azam. Ia harus berlapang dada ini pun demi kebaikan karir azam.
"Singkirkan dulu egomu gia" ujar batin Nagia.

Anak Rohis Kok Pacaran??Where stories live. Discover now