21. Bang Rizal

6.7K 406 4
                                    

Di rumah

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya aku pun sudah berada di depan gerbang rumahku namun ada pemandangan yang sangat berbeda dihalaman rumahku mobil - mobil terpakir indah disana beberapa orang hilir mudik ke sana kemari yang ku tahu tadi pagi tidak ada acara apa pun, sebenarnya ini ada apa?? Karna penasaran aku pun memarkirkan motorku kemudian masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum... gia pulang" salamku namun tidak ada yang menjawab.

Aku pun langsung mencari - cari keberadaan ibuku sudut - sudut ruangan rumah tidak lepas dari pengawasanku, dari ruangan satu keruangan lainnya aku telusuri. Setelah mencari cukup lama akhirnya akupun menemukan keberadaan ibu yang ternyata sedang ada di dapur.

Aku pun langsung menghembuskan nafas lega karna yang ku cari sedari tadi akhirnya ketemu juga.

"Mamah... kaka nyariin, ternyata ada di sini" ucapku seraya menghampirinya dan mencium tangannya.

"Ada apa kakak? Sudah besar masih saja ngintilin mamah" jawab mamahku yang sedang sibuk membuat kue - kue dan menatanya dengan rapi, sebenarnya ini lagi ada acara apa sih?

"Issshh mamah mah, ini ada acara apa sih kok rame - rame gini" ucapku penasaran.

"Haduh mamah lupa ngasih tau kamu, itu bang rizal mau mengkhitbah kak sheira" jawab mamah sambil menepuk jidatnya.

Hah? Demi apa? Bang rizal sama kak sheira? Ini nyatakan? Ya Allah akhirnya abangku engga jones lagi.

"Hah! Kak sheira di khitbah abang? Yang bener mah?" lagi - lagi aku masih saja tak percaya pada pernyataan ibuku tadi saking tak percaya sekarang aku malah terkekeh geli menganggap ini suatu kemustahilan yang telah abangku perbuat.

"Iya kakak, abang mu tuh hebatkan?" jawab mamahku membanggakan anak sulungnya itu.

"Tapi sebenarnya mamah juga masih engga percaya ini tapi mamah banggalah sama abang akhirnya nikah juga" lanjut ibuku sedikit berbisik kemudian ia pun terkekeh berasamaku.

"Tuhkan mamah juga engga percaya apalagi gia mah, semoga kak sheira cepet sadar yah mah" ucapku jahil kemudian tertawa sejadi - jadinya.

"Huss.. kamu ini abangnya lagi bahagia juga. Alhamdulillah dong abang sekarang sudah tidak jomblo lagi" ucap ibuku dengan senyum sumringahnya.

"Iya iya hehe.. sekarang abang mana?" Ucapku masih saja tak percaya dan sekarang aku akan mengkonfirmasinya langsung.

"Di kamarnya, sana gih ah kamu ngenganggu mamah aja" jawab mamahku yang masih saja sibuk dengan adonan - adonan kue yang sedang ia bikin.

"Bentar - bentar, itu didepan mobil siapa mah?" Tanyaku lagi karna masih penasaran.

"Itu mobil sodara - sodara kamu memangnya kamu belum liat mereka?" Jawab ibuku lagi yang masih saja aku recoki dengan pertanyaan - pertanyaan ku ini.

"Kakak belum liat mah, memangnya siapa aja?" Tanyaku lagi.

"Kakak mah kebiasaan kalo udh sekalinya nanya terus aja nanya ga tau apa mamah lagi apa, udah ah sana mamah lagi sibuk ini ya Allah nanti juga kamu tau sendiri" gerutu ibuku yang tak bisa konsen mengadoni kuenya.

"Iya.. iya.. siap bos!" Ucapku kemudian berlari kelantai dua untuk menemui kakakku yang ku yakini sekarang ia sedang tidak karuan hatinya antara bahagia dan degdegan.

Tok.. tok.. tok..

Ku gedor pintu kamar abangku dengan semangat.

"Masuk aja ga dikunci" instruksi abangku dari dalam kamar tanpa aba - aba aku pun langsung masuk dengan raut muka yang berseri - seri siap menjejali pertanyaan pada abangku.

Anak Rohis Kok Pacaran??Where stories live. Discover now