"Ah, sepertinya aku bertemu dengannya tadi. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku tidak akan rela jika Daniel pergi dariku. Tidak akan" lirih Haerin kemudian pergi.

###

30 menit sebelumnya....

Pukul 07.45

Rara di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk Daniel.

"Rara, ada yang mencarimu" ucap sustes Oh.

"Hm ? Nugu?"

"Molla. Kau ditunggu di depan"

"Ah, baiklah. Mm, suster Oh boleh aku minta bantuanmu?"

"Ya"

"Tolong antarkan ini keruangan pasien yang bernama Kang Daniel jika pukul 8 makanan ini masih disini" suster oh melihat makanan itu.

"Baiklah"

Rara tersenyum pada temannya itu.
"Gomawo"

Rara pergi menuju tempat seseorang menunggunya. Rara sedikit heran pagi pagi seperti ini siapa yang mencarinya. Tidak mungkin dokter Shin. Baru saja dia bertemu dengan dokter Shin diruangannya.

Rara sudah sampai dan bertanya pada suster yang berjaga didepan.

"Apa ada yang mencariku?"

"Ne, dia bil..."

"Nuna!" Rara mecari sumber suara. Suara itu sedikit tidak asing bagi Rara.

"Nuna!" Sesosok laki laki memakai seragam sekolah datang menghampiri Rara. Rara hanya membulatkan matanya.

"Lee Woojin"

"Nuna" Laki laki bernama Woojin itu langsung memeluk Rara, begitupun Rara yang membalas pelukan Woojin.

"Woojin-a" Rara menatap Woojin bingung.

Woojin tersenyum yang membuat matanya menyipit.

"Nuna bogosipeo" Rara menghelas nafas dan memeluk Woojin kembali.

"Nado Woojin-a" Rara melepaskan pelukannya.

"Yak! Kenapa kemari, kau harus belajar disekolah"

"Nunna biarkan aku tinggal bersama nuna disini. Aku ingin bersama nuna"

"Woojin"

"Jebalyo~" Rara menghelas nafas.

"Kau pasti belum sarapan. Kajja kita sarapan dulu" Woojin hanya mengangguk dan mengikuti Rara.

"Hei bocah, kau harus menggantinya" ucap seseorang dari kejauhan.

Rara dan Woojin menoleh ke sumber suara. Woojin terlihat sedikit takut dan berlindung dibelakang nunanya itu.

"Hey, dasar bocah tengik. Kau harus membayarnya, gara gara kau lipstikku terjatuh dan hilang" orang tersebut berbicara dengan emosi pada Woojin, Rara yang melihat situasi mencoba meredam emosi wanita itu agar tidak menjadi pusat perhatian.

My Nurse - Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang