SEMBILAN

269K 23.8K 3.1K
                                    

"Istirahat," titah Edgar ketika Sandra duduk di atas tempat tidur, hendak turun dari sana untuk pergi ke kelas.

"Tapi sebentar lagi masuk."

"Istirahat," ulang Edgar sekali lagi, masih dengan wajah datar dan tatapan menusuk.

"Nanti kita ketinggalan pelajaran, aku nggak mau ngulang."

"Belajar bisa nanti, istirahat."

"Edgar." Sandra menyelipkan anak rambutnya di telinga, "aku nggak ngerti kenapa kamu tiba-tiba nyebut aku tadi pacar kamu, dan sekarang nyuruh aku padahal bel tanda masuk mau bunyi."

Sandra terperangah ketika mendengar ia berbicara sangat lancar, karena biasanya ucapannya selalu tersendat-sendat dan seringkali gagap.

"Kenapa kamu tiba-tiba nganggap aku ini pacar kamu? Kita kan baru ketemu kemarin-kemarin."

"Apa salahnya jatuh cinta secepat ini?"

Sandra membelalakkan matanya, ada rasa hangat yang menjalari hatinya ketika Edgar mengucapkan pertanyaan itu, pipinya memanas dan pasti sudah semerah tomat sekarang.

"A-apa?"

"Apa jatuh cinta mengenal seberapa lama kita mengenal seseorang?"

Sandra mengernyitkan dahi, sepertinya yang perlu istirahat itu Edgar dan bukan dirinya.

"Edgar, kamu sakit ya?"

Edgar menggeleng, lalu mendorong Sandra agat tidur lagi. Ia menarik selimut hingga ke batas dagu Sandra. "Istirahat."

Sandra mau tak mau mengangguk.

Edgar tiba-tiba mendongak, cowok itu memicingkan mata dan segera menghampiri pintu UKS. Ia juga baru menyadari bahwa petugas PMR tadi tidak masuk lagi.

Edgar mendengus ketika melihat banyaknya siswa yang mengintip lewat pintu dan jendela padahal terhalang tirai. Karena kesal, Edgar menendang pintu sehingga mereka yang mengintip terkejut bukan main. Ada yang memekik bahkan terjengkang ke belakang saking kagetnya.

Edgar kembali ke kursi di sebelah tempat tidur Sandra, ia duduk di sana dan menopang dagu. Menunggu.

Tetapi Sandra tak dapat tidur walaupun sudah memejamkan mata beberapa lamanya, ia membuka matanya lagi dan melihat Edgar yang kini juga tengah melihatnya.

"Tidur."

"Enggak bisa."

Edgar menghela napas pelan, ia hendak menggenggam tangan Sandra ketika cewek itu melotot dan menarik tangannya menjauh. "Jangan pegang-pegang."

Edgar menaikkan sebelah alisnya, lalu memilih bersandar di kursi dan memejamkan mata.

Sandra yang melihat itu mendesah, ia benar-benar tidak bisa tidur sekarang.

"Edgar, mending kita ke kelas. Mumpung bel belum bunyi."

"Istirahat."

"Edgar, aku nggak papa kok."

Edgar tersenyum samar, rasanya menyenangkan ketika Sandra begitu mudahnya berbicara pada dirinya. Bahkan dengan Mina pun dia masih terbata-bata, tetapi dengannya tidak.

"Ya? Dan maaf, aku bukan pacar atau milik kamu."

Edgar menggeleng.

"Edgar, mending kita ke kelas."

"Oke."

Sandra lagi-lagi menjauhkan tangannya ketika Edgar hendak membantunya turun, cowok itu hanya bisa berpikir bahwa Sandra masih merasa risi dengan apa yang ia ucapkan. Yaitu tentang hubungan mereka.

Cold Couple (SUDAH TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora