Anak Kost Kudu Strong #part2

Start bij het begin
                                    

Gue pribadi, memiliki cara tersendiri untuk mengakali kostan yang murah, biar tetap bisa nyaman. Misalkan kepanasan gue akan pake koran untuk kipas-kipas, kalau mau nonton TV gue bisa pake laptop dan download film sendiri, kalau pingin mandi di dalam kamar biasanya gue pake ember cucian dan kemudian berendam pake susu Indomilk rasa Melon, biar kayak orang-orang kaya, gitu.

Carilah Kost Yang Sudah 'Bersih' Semua

Bersih itu sebagian dari iman, maka dari itu carilah kostan yang bersih juga. Maksud bersih di sini, bukan berarti lantainya harus mengkilap dan licin kayak di iklan Super Pel kok, melainkan 'bersih' dari biaya ini dan itu. Gak sedikit kostan yang harga sewa kamarnya murah, tapi banyak banget biaya lain-lainnya. Misalnya biaya sewa kost bulanan dihitung sendiri, tapi kalau mau pakai kasur, bantal, kipas angin, rice cooker harus nambah biaya tambahan lagi. Belum lagi uang pemakaian air dan listrik, juga harus dibayar terpisah dari uang sewa kost bulanan.

Menurut gue, kostan kayak gini itu sangat ribet dan merugikan banget, karena justru bikin kita jadi keluar banyak uang. Jadi, kalau mau cari kostan, usahakan jangan yang ribet dan kalau bisa sudah 'bersih' dari biaya dan tagihan lain-lain.

Carilah Kost Yang Dekat Sama Tempat Kuliah / Kerja

Usahakan kalau cari kost itu yang dekat dengan tempat kerja atau kuliah. Semakin dekat tempat kostan kalian dengan lokasi kerja atau kuliah, maka akan semakin menghemat tenaga dan pengeluaran kalian. Kalau misalkan kalian telat kerja pasti bakal dipotong gaji, sedangkan kalau kuliah, pasti kalian gak akan diabsen dan gak boleh masuk kelas. Maka dari itu, kostan yang jauh dari tempat kerja atau kuliah, terkadang suka merugikan kita. Apalagi, untuk orang yang tinggal di kota super macet kayak Jakarta, jangan pernah coba-coba untuk cari kostan yang jauh, kalau kalian gak ingin tua di jalan. Kecuali, kalau kalian memang anak traveling sejati dan bilang kalau macet di Jakarta itu sebagai hiburan dan petualangan yang mengasyikan, ya monggo silahkan.

Carilah Kost Yang Bebas Banjir

Salah satu hal yang harus diperhatikan saat memilih kostan yakni, bebas banjir. Bagi yang ingin mencari kostan di Jakarta, hal ini sudah merupakan harga mati yang harus dipirkan. Bukan rahasia lagi, kalau hampir setiap tahun Jakarta pasti selalu terkena banjir. Jadi, sebelum memutuskan untuk memilih tempat kost, cari tahu dulu apakah daerah sekitar itu bebas banjir atau nggak. Kalau soal banjir tolong jangan terlalu pelit, karena lebih baik bayar mahal dikit, tapi masih bisa hidup.

Jangan sampai ketika kalian sudah kost, kalian baru sadar pas lagi tidur, tiba-tiba rumah kost kalian ngambang, lalu banyak kecoa lagi pada reuni di atas kepala kalian, terus pantat kalian dikenyot-kenyot sama ikan Cere, dan kalian baru bilang, "Kayaknya, kostan gue kena banjir, deh." BODO AMAT.

Carilah Kost Yang Ibu Kostnya Baik (Kalau Bisa, Punya Anak Yang Cakep)

Ketika ngekost, orang di sekitar kita, akan menentukan apa kost-kostan kita nyaman atau nggak. Salah satu orang yang bikin kostan terasa nyaman atau nggak ialah, Ibu Kost. Gak sedikit, anak kost yang gak tahan dan pindah kost, karena gak tahan dengan sikap Ibu kost yang bikin risih. Biasanya Ibu kost yang bikin risih itu Ibu Kost yang bawel suka mintain uang kost padahal belum jatuh tempo, terus ngomel kalau misalkan kita ketahauan ngajak teman main ke kostan, hingga yang suka kunci pintu kostan secara tiba-tiba, padahal baru jam 7 malam.

Usahakan sebelum beneran ngekost, ajaklah Ibu kost untuk ngobrol-ngobrol terlebih dulu dan cari tahu sifatnya kayak gimana. Selain harus baik, usahakan cari Ibu kost yang punya anak cakep, karena kita gak pernah tahu namanya jodoh itu bisa datang di mana dan kapan saja. Siapa tahu, jodoh kalian adalah anak juragan kost-kostan, kan lumayan, kalian bisa dapat warisan berupa kost-kostan atau bahkan kalian bisa ngekost gratis seumur hidup.

Ya, itulah sedikit tips-tips gak penting seputar cara memilih kost-kostan ala gue, semoga bisa bermanfaat. Sekian.

Beberapa bulan setelah ngekost, gue mulai terbiasa dengan kehidupan anak kostan. Salah satunya yakni, kebiasaan makan di warteg. Bagi anak kostan, makan di warteg itu jauh lebih berkelas daripada makan di restoran. Makan di warteg, kita bisa memilih menu apa saja, mau sehat bisa pake sayur sop, mau enak bisa pake ayam goreng, mau enak dan sehat tapi murah meriah, bisa pake nasi, sayur sop, dan kremesan ayam goreng.

Setiap anak kost, pasti memiliki warteg langganannya masing-masing. Salah satu warteg yang menjadi langgan adalah warteg dekat kampus, namanya warteg Bu Darti. Kenapa? Masakannya lumayan enak sih, tapi ada hal lain yang bikin nafsu makan gue meningkat saat makan di sana. Bukan, bukan karena gue habis minum sirup Curcuma Plus. Nafsu makan gue meningkat, karena gue makan sambil ngeliat anaknya Bu Darti. Ya, Bu Darti ini punya anak cewek berumur sekitar 23 tahun dan dia cantik banget. Ibarat artis, sekilas dia itu mirip kayak, Raline Shah. Bahkan, kalau misal gue ajak dia ke kondangan, pasti gue gak akan malu. Tapi sebaliknya, dia bakal pake topeng Ultra Man ke kondangan, karena malu jalan sama gue.

Setiap siang, dia selalu bantuin Ibunya buat melayani pembeli yang mau makan siang. Kemudian, malamnya dia lanjut kuliah kelas malam di Universitas Budi Luhur juga. Keren. Bisa dibilang sih, dia itu tipe cewek idaman semua cowok banget. Meskipun hanya bekerja sebagai pelayan di Warteg milik Ibunya, gue salut sama dia. Jarang banget gue menemukan cewek cantik, mandiri, dan gak neko-neko kayak gitu. Kebanyakan sih, cewek yang menganggap dirinya cantik itu ribet dan lebay. Contohnya? Suka pamer dan sombong.

Ya, setiap punya barang mahal dikit dipamerin di sosmed, setiap main ke Mall selfie dulu di depan cermin toilet Mall, lalu sebelum mau tidur juga selfie dulu di kamar dan posting di sosmed dengan caption, "Maaf ya, kalau mukanya jelek. #DeleteSoon", padahal fotonya gak dihapus sama sekali, hingga bahkan kalau dipuji sama teman ceweknya, "Kamu cantik, deh," dia pasti akan menjawab, "Gak kok, kamu lebih cantik," dan temannya akan menjawab lagi, "Gak kok, kamu lebih lebih cantik dari aku," dan begitu seterusnya sampai Naruto jadi tukang cilok di Monas.


**Lanjutan cerita ini bisa dibaca di halaman berikutnya, ya! :)

Follow gue di Instagram, Twitter, & Wattpad juga -> @dono_salimz

Jangan lupa juga kasih Comment, Voted, & masukin cerita ini ke Reading List ya, Guys! (^_^)

Mahasiswa 1/2 Abadi (KOMEDI - PELIT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu