Bab 20

1.8K 141 70
                                    

"Kak Revan?"kata Indi kaget. Revan hanya memperlihatkan ekspresi datar.

"Masuk ke kelas sekarang!" katanya datar. Indi yang terlihat kebingungan langsung menyengit.

"Hah?"

"Masuk sekarang!"bentaknya. Indi kaget karena bentakan Revan yang keras dan langsung pergi meninggalkan Revan sendirian. Entah kemana perginya Daniel, tak terlihat batang hidungnya muncul diperadaban.

"Arghh!"Revan mengacak rambutnya kesal.

~~

Indi berlari menuju kelasnya. Pintu kelas terbuka kasar karena ulahnya sehingga membuat siswa yang berada dikelas pun kaget.

"Buju buset, si banteng dateng dateng udah ngamuk, pintu yang tak bersalahpun menjadi sasaran. Kasian tau."oceh Nelwan sambil mengelus dadanya.

"Berisik!"bentak Indi. Nelwan yang hatinya setipis sutra pun diam seketika.

"Serem, mak lampir marah."guramnya.

Bugh

"Goblok! Jangan keras keras. Nanti kalo didenger, hidup lu selesai sampai disini."bisik Nelwin, saudara kembar Nelwan.

"Heheh, maaf maaf. Gue keceplosan sih."kata Nelwan nyengir.

"Mah, kenapa mamah ngelahirin anak kayak dia sih?"kata Nelwin sambil mengelus dada.

"Bangsad lu!"kata Nelwan.

"Diem lu, kembar ogeb!"bentak Indi. Nelwan dan Nelwin akhirnya diam.

"Lu sih."tuding Nelwin.

"Lu goblok! Buka gue."balas Nelwan.

"Lu berdua, bego!"teriak Indi. Si kembar lun akhirnya diam. Indi duduk dibangkunya dengan wajah badmood.

"Kenapa Indiku sayang, pagi pagi udah emosi aja. Cerita sama mamah dedeh."kata Salma sambil menoel pipi Indi. Indi segera memeluk Salma dan menangis.

"Kak Rev jahat. Masa bentak gue tadi. Emangnya gue salah apa sih? Tega bener."katanya sesenggukan.

"Kok bisa sih kak Revan bentak kamu? Emangnya kamu ngapain tadi?"tanya Salma. Indi pun menceritakan semua kejadian tadi.

"Mungkin kak Revan cemburu kali sama Daniel."kata Salma.

"Enggak mungkin lah, Daniel kan belok. Masa dia cemburu sih."tungkas Indi.

"Tapi kan Kak Revan gak tau kalau Daniel itu belok. Gimana sih."

"Iya juga ya, tapi masa sih cemburu. Kalo cemburu mah bilang, bukan ngebentak. Sedih tau. Sakit hati lahir batin gue."kata Indi sambil memanyunkan bibirnya.

"Udah, coba nanti tanya aja kenapa gitu. Kalo ada masalah itu diselesaikan, bukan dihindari. "Nasehat Salma.

"Males ah ketemu sama Kak Rev. Males banget!! Gak mau ketemu pokoknya!"kata Indi.

"Harus ketemu! Titik! Gak mau tau! Selesaiin masalah atau jangan pernah cerita lagi!"Ancam Salma. Kalau Salma udah ngancem gini jangan main main sama ancemannya. Berbahaya.

"Iya deh. Nanti gue ketemu sama Kak Rev."kata Indi pasrah.

"Nah gitu dong. Jadilah anak yang bertanggung jawab. Jangan lari dari masalah. Selesaikan sebaik mungkin."

"Iya mamah dedeh."

~~

Bel telah berbunyi tiga kali, menandakan berakhirnya pelajaran dan waktunya pulang. Indi beranjak dari kelas dan menuju gerbang sekolah.

"Gue dijemput apa enggak ya?" guram Indi. Ia memperhatikan sepanjang jalan, namun tak melihat mobil Revan.

"Mana mungkin gue dijemput. Dia kan marah sama gue. Huh."

Indi memeriksa kantong baju dan rok nya. Ia mengeluarkan uang dua ribu-an dan satu logam seribu-an.

"Cuma Rp. 3.000 ? Buat naik angkot juga kurang. Terpaksa jalan kaki dah gue." Indi mengentak-hentakan kakinya kesal.

"Kenapa coba tadi gue makan banyak banget dikantin? Gara-gara Kak Revan! Coba aja dia gak bikin gue kesel dan marah, pasti gue ga stres dan makan banyak."

Indi terus mengumpat tidak jelas. Ia menendang batu kerikil yang ada di sisi jalan.

Tiba-tiba, sebuah motor ninja merah berhenti dihadapannya. Indi menatap motor tersebut kesal.

"Motor sialan! Ngapain lo berhenti seenak jidat lo! Gue gak bisa lewat, bego!" Teriak Indi.

Indi yang sangat kesal langsung menghampiri orang tersebut. Ia memukul helm yang dipakai sang pengendara. Sang empunya mengaduh kesakitan.

"Stop!" kata orang itu. Indi menghentikan kegiatannya. Orang itu membuka helm yang dipakainya.

"Dasar barbar," umpat orang itu dalam hati.

***

Maafkan aku yang menghilang selama sebulan ini, hihihi.
Ini buat kalian yang minta dilanjutin.

Ai lop yu, wkwk.

05 Juli 2017

I Hate [NEW EDITION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang