Bab 12

2.3K 148 11
                                    

Dia kembali

Membawa semua luka dan perih

Merobek luka lama yang masih berbekas

Dan sakit ini perlahan lahan dan akhirnya memudar

Namun itu sebelum dia kembali lagi...

...

"Nad." Panggil Indi. Nadia yang terpanggil pun menoleh.

"Kenapa In? Kok kayak lemes gitu? Padahal ini hari pertama lo masuk sekolah."kata Nadia.

"Gapapa."kata Indi murung.

"Yah, kok jawabannya gapapa sih? Cerita atuh sama Nadnad, siapa tau bisa bantu."

"Enggak kenapa kok Nad."

"Hm, yaudah kalo ga mau cerita atuh. Mending ceritain ngapain aja sih pas lo gak sekolah? Gak bosen ya dirumah terus?"tanya Nadia.

"Enggak dong. Gue kan jalan jalan ke puncak."

"Sama siapa? Kok bisa sih? Bukannya kaki lo terkilir ya, kok bisa nyangkut di puncak sih?"

"Bisa dong. Apa sih yang enggak bisa dilakuin Indi."

"Lo sama siapa kesana?"

"Sama Om eh Kak Revan."

"Oh, Om om yang lo ceritain itu? yang maksa lo jadi pacarnya itu?" Indi hanya mengangguk.

"Lah, kok bisa?"

"Dia yang ngajak. Jadi gue ikut aja."

"Gue pengen deh! Enak ya pacaran sama om om. Dibayarin, diajak jalan, ditraktir. So sweet deh."

"Itu mah lo nya aja yang matre." Kata Indi. Nadia langsung nyengir.

"Gue bukan matre, tapi kita juga harus berfikir realistis dong. Emang kita makan pake cinta?"

"Kita makan pake nasi."jawab Indi.

"Goblok lu. Kita makan pake tangan. Emang lu bisa makan pake kaki? Dasar ogeb."

"Lah, gue dikatain ogeb. Serah lu ae mah. Lu dah yang punya dunia ini. Gue cuma ngekos."

"Heheh, bercanda Indi sayang. Kita makan kan pake tangan, terus kita makan nasi. Nasi dibeli pake uang kan? Iyalah masa pake daun. Jadi bukan hanya cinta yang diperlukan. Uang juga dong. Berfikirlah seperti orang realistis. Lihatlah kenyataan. Tak selamanya kenyataan itu pahit. Namun tak selamanya kita terpuruk akan kepahitan tersebut. Kita harus bisa bangkit dan melawan keterpurukan itu." Jelas Nadia panjang lebar.

Indi terdiam mendengar kata bagian akhir yang diucapkan Nadia.

'Kita harus bangkit dan melawan keterpurukan itu'

Betul!

Ia harus bangkit dan  berani melawan keterpurukan itu.

"Lo bener Nad. Thanks." Kata Indi sambil mencium pipiku.

"Elah, gue ngomong apa sih. Gajelas. Ga usah dipikirin gur emang rada gaje. Kurang piknik, biasalah. Emang gue bener apaan coba? Ah pusying babehh."

***

Bel telah berbunyi menandakan berakhirnya pembelajaran disekolah. Para siswa bergegas pulang, mungkin laper.

Indi, Nadia, Salma dan Tasya keluar dari kelas dan menuju gerbang sekolah, sama dengan siswa lain, mungkin mereka laper.

"Gaes, kita kumpul kumpul yuk. Udah jarang juga nih kita kumpul kaya gini. Jadi kangen."kata Tasya.

"Bener tuh. Kangen tau kumpul gaje bareng kalian." Indi juga menimpali.

" Yuk! Yuk! Gue juga kangen tau. Gara gara kesibukan masing masing kita jarang kumpul gaje." Kata Nadia.

"Salma mah ngikut aja. Tapi sebenarnya Salma ga tau apa yang kalian omongin." Kata Salma polos.

"Aih, Nad, Tas, temen lu tuh."

"Lah, bukan temen gue nih. Ga kenal gue. Temen lu kali Nad."

"Gue ga kenal."

"Ih, jadi kalian gak mau temenan sam Salma? Kalian jahat." Salma menghentak hentakan kakinya dan berlari mendahului mereka bertiga.

"Lu sih Nad, si Salma ngambek."

"Iya tuh, lu sih Nad."

"Lah, kok gue?"

"Udah ah, yuk susulin Salma." Mereka mengangguk dan menyusul Salma yang berlari entah kemana.

Disisi lain.

Brukkk

"Aduh, pantan gue."keluh perenpuan yang tadi tertabrak.

"Aduh maaf, saya enggak sengaja." Kata laki laki yang menabrak.

"Kalau jalan pake mat-"bentak perempuan yang ditabrak. Ia mendongkak dan tiba tiba terdiam.

"Gantengnya."ucap perempuan itu pelan.

"Hei. Kamu gapapa?" Kata laki laki itu. Namun perempuan itu masih terdiam a.k.a terpesona dengan kegantengan yang dimiliki oleh laki laki itu.

Laki laki itu menyengit pelan dan meninggalkan perempuan itu yang tak kunjung sadar dari pesonanya.

Beberapa lama setelah laki laki itu pergi, perempuan itu sadar dan mencari laki laki itu, namun sayang ia tak menemukannya.

"Argh. Gantengnya ciptaan tuhan yang satu itu. Gue harus dapetin dia! Harus!" Kata perempuan itu.

***

Gue post nih. Maaf gajelas banget
Ah, cape gue minta maaf mulu.

Au ah

Bodo

20 Maret 2017

I Hate [NEW EDITION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang