Bab 15

2.3K 166 31
                                    

Indi dan Revan segera keluar dari mobil dan berhadapan dengan Alexis yang sudah berdecak pinggang. Indi bersembunyi dibalik punggung Revan.

"Ck ck ck." Decak Alexis.

"Kalian ini belum muhrim udah gitu gitu aja. Gimana kalo mamah ga ngeliat dan ga mergokin kalian, bisa bisa mamah cepet punya cucu." Goda Alexis.

"Mamah apaan sih." Kata Indi sambil menghentak hentakan kakinya dan segera masuk kedalam rumah karena malu.

"Maaf tante, saya kelepasan."kata Revan menunduk.

"Ah, gapapa kok Buat cogan mah sah sah aja. Mamah kan tau gimana lelaki dewasa menahan hasrat yang terpendam dan bergairah kepada orang yang dicintainya. Hahaha."kata Alexis tertawa. Revan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kalau ia benar benar menikah dengan Indi, ia akan mempunyai mertua yang agak gesrek seperti Alexis. Ia berharap semoga ayah dari Indi tidak seperti Alexis.

"Kalau gitu saya pamit dulu tan." Kata Revan lalu bersalaman dengan Alexis. Setelahh itu, ia menuju mobilnya.

"Revan!" Panggil Alexis tiba tiba. Revan menoleh.

"Ada apa tante?" Kata Revan.

"Kapan bawa orang tua kamu kesini? Gak mau ngenalin ke kita gitu? Gak mau silaturahmi gitu? Kalau udah deket dan akrab, siapa tau jodoh." Goda Alexis sambil menaik turunkan alisnya.

Revan hanya bisa melihat calon mertuanya dengan pandangan tak percaya.

~~

"Ih, kenapa sih si om om mesum itu cium gue tadi, apalagi ke gep sama mamah. Kan malu! Mau taruh dimana coba muka gue yang imut dan cantik ini? Dikantong? Dilaci? Ditoilet? Kan gak mungkin banget. Bisa bisa gue diledekin, dicengcengin mamah terus nih. Ahh." Kata Indi sambil berbaring diranjangnya.

"Oh ya, tadi si Bella kenal sama si Om mesum? Dia bilang mau ngerebut si Om lagi. Gayanya sok mau ngerebut, emang si Om mau sama cabe cabean kayak lo? Najing tralala."

"Gue gak boleh biarin si Om diambil sama si Ratu Cabe. Gak boleh. Gak sudi gue ngasih si Om mesum. Om mesum cuma punya gue! Hanya punya gue!"

"Eh, kok gue bilang si Om punya gue sih? Ahh, gak mungkin banget, pasti gue salah ngomong. Gue cuma gak rela aja kalau si Om sama si cabe. Hanya itu. Gak mungkin kan kalau gue suka sama si Om? Tapi kalau gue beneran suka gimana? Oh My God!" Indi menarik rambutnya sendiri seperti orang gila.

"Woy! Apaan sih lo dari tadi berisik banget! Suara lo kayak petasan tau gak." Teriak Wawan yang berkacak pinggang melihat kelakuan Indi.

"Lo mirip orang gila yang ada dikompleks sebelah tau gak." Katanya lagi.

"Bang Wan? Kok lo ada disini sih? Gue kangen!" Kata Indi sambil memeluk Wawan. Wawan membalas pelukan Indi.

"Tapi gue gak kangen sama lo. Gimana dong?"

"Ah, lo jahat sama gue!" Kata Indi memanyunkan bibirnya.

"Bercanda kali ah. Lo mah baperan orangnya. Untung lo kangen sama gue, kalo enggak, tas dan sepatu ini udah gue jual lagi biar balik modal." Kata Wawan sambil menunjukkan paper bag nya.

"Jangan dijual! Itu buat gue! Makasih kakakku yag paling ganteng dan keren abis. Semoga cepat dapet jodoh deh biar gak jomblo."kata Indi merampas paper bag itu.

"Tau kok yang gak jomblo lagi. Cukup tau gue lo udah pacaran sama kak Revan yang tajir itu."

"Ih, enggak kok! Siapa bilang kalau gue pacara sama si Om mesum itu?"kata Indi merona.

"Alah, alasan lo. Tuh pipi lo merah. Siapa yang bisa lo kibulin? Lo bego sih, masak lo ngibulin tukang ngibul sih."kata Wawan.

"Bodo. Yang penting tas dan sepatu baru! Yey, I LOVE YOU MY BEST BRO!"teriak Indi.

"Dasar, pas dikasih hadiah baru sayang, tai emang."

***
Aku post part ini karena kalin yang udah minta mintain aku 😂
Baru buat 1 jam dan akhirnya selesai.

The power of kepepet😂

25 April 2017

I Hate [NEW EDITION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang