Perasaan Yang Berbeda

7.1K 313 26
                                    

Setelah Ino pulang dari rumah sakit, semuanya kembali seperti sedia kala.

Hari ini, Konoha highschool mengadakan bakti sosial kesebuah panti yang ada didekat sekolah mereka. Murid-murid sekolah mereka dibiarkan menggunakan pakaian bebas.

Sakura dan Hinata sudah sampai disekolah. Hanya tinggal menunggu ketiga temannya yang lain. Tiba-tiba Temari datang.

" maaf ya, aku terlambat'' ucap Temari.

" kau tidak terlambat. Lihat!! Ino dam Tenten juga belum datang " ucap Sakura.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, Tenten datang. Tapi, Ino belum juga datang.

" mana sih, Ino?!! " gerutu Hinata.

" ini sih kebiasaan Ino. Pasti dia sedang dandan " ucap Temari sambil memutar kedua bola matanya.

Yang mereka tunggu adalah Ino, tapi yang datang adalah most wanted sekolah mereka. Yah, kalian tahu lah siapa.

" hai, kok kalian masih disini? Kenapa tidak ke lapangan? " tanya Naruto.

" kalian juga sedang apa disini? Kenapa tidak ke lapangan? " tanya balik Temari.

" orang bertanya itu dijawab, bukan malah bertanya balik" ucap Shikamaru.

" apa urusannya denganmu? Tuan Nara" ucap Temari.

" ingat!! Kau juga akan menjadi nyonya Nara, Sabaku Temari" ucap Shikamaru tidak kalah sengit.

Mereka mengadu mata tanpa peduli dengan teman-teman mereka.

" maksudmu apa Shikamaru? Memangnya, Temari akan menikah denganmu? " tanya Tenten.

" memangnya dia belum memberitahukan mu? Aku sudah bertunangan dengannya " ucap Shikamaru.

" hah?!!"

" apa itu benar, Temari? " tanya Hinata.

" orang tuaku yang menjodohkan ku" ucap Temari.

" lalu mengapa kau terima?" tanya Sakura.

" kar..." ucapan Temari terpotong oleh teriakan seseorang yang tak lain adalah Ino.

" hai, minna!! Eh, ini kenapa berkumpul seperti ini?" tanya Ino.

" Ino, kau tahu ternyata Temari bertunangan dengan Shikamaru. " ucap Sakura.

" hah? Kok bisa? " tanya Ino.

" itu karna kedua orang tuaku. Aku tidak mungkin menolak mereka. " ucap Temari.

Teman-teman Temari sudah tahu jika Temari memang akan lemah jika bersangkutan dengan keluarganya.

" yasudahlah. Ayo kita menuju lapangan" ajak Tenten.

Mereka mengangguk, lalu berjalan menuju lapangan bersama. Disana, mereka hanya tinggal menunggu bis yang akan membawa mereka menuju sebuah panti.

Saat sedang menunggu, Shikamaru menghampiri Temari yang nampak kelelahan.

" apa kau lelah?" tanyanya.

" tidak!!" ucap Temari sengit.

" ada apa denganmu? Mengapa kau berbicara seperti itu? Kau tidak boleh seperti itu dengan tunanganmu" ucap Shikamaru.

" aku tidak peduli" ucap Temari.

Shikamaru menghembuskan napasnya. Dia tidak menyangka jika mendapatkan gadis seperti Temari sangatlah susah. Dia hanya perlu mendapatkan hatinya saja. Namun ini, ini sangatlah susah.

Shikamaru mengacak rambut pirang milik Temari. Dia tersenyum menatap Temari yang kesal.

" aku tahu ini sulit untuk kau terima. Tapi, kau harus mencoba untuk menerima pertunangan ini" ucap Shikamaru.

Dear Heart Why Us?Where stories live. Discover now