Dua Gadis

7.7K 351 24
                                    

Shikamaru menghampiri Sai yang sedang menatap tajam kearah pria tersebut.

" apa dia yang menculik Sakura. Jika iya, dimana Kinkaku?" tanya Shikamaru.

" aku tidak tahu " jawab Sai.

" hei, beritahukan pada kami siapa mereka?" tanya Ino.

Tiba-tiba, Ino ditarik oleh Sai kebelakang punggung Sai. Bahkan, Sai menahan Ino agar tidak kemana-mana.

" ada apa?" tanya Ino.

" kau jangan keluar dari punggungku. Aku tidak mau kau kenapa-napa " ucap Sai.

Ino merasakan ada kupu-kupu yang bertebrangan diperutnya.

' tidak Ino. Jangan terpengaruh dengan gombalan receh milik Sai. Dia itu hanya playboy cap cupang' batin Ino.

" Ino, Ino kau dengar aku?" tanya Sai.

" iya aku dengar"

Temari pun ditarik Shikamaru kearah belakang punggungnya. Alasannya sama dengan Sai.

" dimana kau menyembunyikan Sakura?" tanya Shikamaru.

" Kinkaku akan mengurusnya. Sekarang, serahkan gadis pirang tersebut " ucap Ginkaku.

" gadis pirang mana maksudmu? " tanya Temari.

" gadis ponytail itu"

Ino terkejut, karena dialah yang dimaksud oleh pria yang tidak dikenalinya itu. Dia menjadi takut, dan mencengkeram erat baju Sai.

" aku tidak akan menyerahkan Ino" ucap Sai.

" kalau begitu, aku akan merebutnya" ucap Ginkaku.

" silahkan saja. Aku tidak akan membiarkanmu" ucap Sai.

Dan terjadilah perkelahian antara Sai dan Ginkaku. Ino hanya diam bersama Temari dibelakang Shikamaru.

' kau Bahkan melindungiku dari pria yang ingin menjahatiku. Sebenarnya apa maksudmu? Lalu, aku ini kenapa? Mengapa rasanya senang sekali saat kau lindungi? Dan aku juga takut jika kau kenapa-napa. Apa maksud semua ini? Apa aku menyukaimu? Jika iya, apa kau juga menyukaiku?' batin Ino.

Karena kebanyakan membatin, Ino tidak sadar jika ada yang memanggilnya.

" Ino!! Ino!! Ino awas!! " teriak Temari

Ino baru sadar beberapa saat berikutnya. Tapi, sayangnya sebuah batu sudah mengenai kepalanya.

Tadi, Sai sedang berkelahi dengan Ginkaku dan Ginkaku kalah. Tapi saat Sai berbalik, Ginkaku melempar sebuah batu. Dan Sai menghindar. Pada akhirnya, batu tersebut mengenai Ino.

" Ino!!!" Sai menghampiri Ino yang mulai kehilangan keseimbangan.

Hampir saja Ino terjatuh jika Sai tidak cepat-cepat memeganginya. Sai memangku kepala Ino di pahanya. Dia beberapa kali menepuk-nepuk pipi Ino agar Ino bangun.

Dear Heart Why Us?Where stories live. Discover now