🍁 [Bonus Part 2] 🍁

ابدأ من البداية
                                    

"Makin gede dia kayanya makin seneng godain. Turunan kamu nih Mas kayanya"

"Lah ko aku? Enak aja"

"Iya emang gitu. Buktinya kamu juga masih godain aku sampe sekarang. Nurun deh akhirnya ke David kan?"

"Hadeh, iya deh iya. Ini sifat aku yang emang gak bisa ilang tapi aku berusaha tutupin"

"Hihihi yaudahlah lanjut aja makannya, Mas. Aku mau-"

"Temenin aku makan dulu baru lanjut nulis lagi"

Stella pun menurut dan menemani Steven hingga selesai. Dan berdua berjalan ke kamar dengan santai. Stella segera menaiki ranjang dan melanjutkan aktivitasnya tadi. Sedangkan Steven segera masuk kekamar mandi.

Tak lama kemudian Steven sudah selesai dan langsung mengenakan baju tidur yang ia siapkan sendiri. Steven hanya tidak ingin mengganggu kesenangan istrinya. Baginya masalah kecil seperti ini tidak perlu di besarkan.

"Serius amat sih. Emang ada gitu yang baca karya kamu?"tanya Steven.

"Ada dong. Banyak malahan, aku jadi semangat lanjutin cerita ini"jawab Stella dengan mata berbinar.

"Yaudah lanjutin deh. Aku tidur duluan ya"ucap Steven kemudian.

Stella pun menghentikan aktivitasnya dan menatap wajah Steven di sampingnya.

"Gak minta di pijat?"

"Gak usah nanti ganggu kamu. Lanjutin aja nulis nya"

"Ihh gak usah malu gitu. Aku tau kamu capek kan, sini aku pijitin"

"Yaudah kalo kamu maksa mah"

Stella tertawa kecil kemudian memindahkan laptopnya dan mengambil minyak urut di laci samping tempat tidurnya. Dengan telaten Stella memijat tubuh Steven, ini sudah menjadi rutinitasnya selama ini.

"Enak gak?"tanya Stella.

"Ahh... Enak banget"jawab Steven kemudian.

Stella kemudian bertanya dengan wajah yang sulit diartikan. Matanya menatap dalam kewajah Steven.

"Mas... Aku mau tanya sesuatu"

"Ada apa?"

"Apa kamu... Bahagia Mas dengan pernikahan ini?"

Steven segera berbalik menatap wajah istrinya. Sejenak ia terdiam kemudian Steven duduk dan memegang kedua tangan Stella erat.

"Kenapa kamu nanya begitu? Coba ceritain apa yang kamu pikirkan sampai akhirnya bertanya seperti tadi"

"Kamu jawab dulu pertanyaanku"

"Huftt... Baiklah, aku sangat-sangat bahagia"

Stella menatap ke dalam mata Steven kemudian menunduk. Air mata mulai mengalir di pipinya. Steven yang tak tahan akhirnya mengangkat dagu Stella dan mengecup pelan keningnya.

"Kamu gak perlu takut mengatakannya. Tapi aku juga tidak akan memaksamu untuk mengatakannya"

Stella akhirnya menatap Steven kemudian mulai mengatakan hal yang mengganjal pikirannya akhir-akhir ini.

[3] My Wife Stellaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن