7a. Dokter

4.1K 371 48
                                    


Dokter yang memeriksa Kukuh mengatakan bahwa ia mengalami neurogenic bladder. Otot kandung kemihnya juga spasme seperti kaki, sehingga mendorong air seni keluar tanpa diminta. Ia diberi pilihan; minum obat, menjalani suntikan tertentu untuk melumpuhkan otot kandung kemih, memakai kateter eksternal, atau mengenakan diaper.

Tentu saja Kukuh alergi dengan kata 'melumpuhkan' itu. Ia juga tidak menyukai diaper karena menggembung dan beraroma tidak enak. Obat? Kata dokter belum tentu efektif dan ada efek sampingnya. Akhirnya inilah, kateter eksternal menjulur dari alat kebanggaan menuju kantong urin yang diikat di betis. Alat bantunya bertambah lagi.

"Mas Kukuh mau sarapan di mana pagi ini?" tanya Deni setelah selesai memandikan.

"Di ruang makan."

Sejak peralatan baru terpasang di tubuh, ia harus ekstra hati-hati saat bergerak. Ia takut kateter yang diselubungkan di penis itu terlepas lalu air seninya bocor. Apa yang ia takutkan terjadi. Belum sempat menyelesaikan sarapan, celananya telah basah kembali. Kateter itu terlepas.

"Wah, maaf, Mas. Saya kurang rapat memasangnya," kata Deni.

Betul-betul menyusahkan. Lelaki dewasa yang terus mengompol. Alat kebanggaannya benar-benar telah gagal menjalankan fungsi. Mengapa ia harus hidup dengan menanggung hal memalukan begini?

Entah mengapa, setiap mengalami peristiwa memalukan, ia teringat Yasmina. Perkataan perempuan itu tentang masa depan sungguh ironis. Masa depan seperti apa yang ia miliki dengan tubuh seperti ini?

Sebuah notifikasi pesan masuk sejenak mengalihkan perhatian Kukuh. Biarpun kegiatan telah dihentikan, Andre tetap memberi kabar. Email itu berisi semacam 'daftar hitam'. Begitu panjang deretan nama yang dikirim Andre itu, sehingga terbayang besarnya lingkup masalah yang harus dihadapi. Mustahil mengurai jalinan benang kusut seperti itu. Harapan kini menjauh, semakin lama semakin kecil.

Kukuh mendesah dan mendengkus lirih beberapa kali. Kalau sudah begini, di mana hanya tampak kegelapan di masa depan, ia merindukan masa lalu. Orang-orang yang ia sayang, kehangatan yang memenuhi rumah ini, dahulu adalah tempat perlindungan yang sempurna.

--------------

Andre: Sudah baca daftarnya, Mas?

Kukuh: Sudah.

Andre: Lalu pendapat Mas gimana?

Kukuh: Tetap seperti kemarin. Kita sudahi saja. Kemungkinan berhasilnya sangat kecil.

Andre: Yakin, Mas?

Kukuh: Yakin.

--------------

Biarlah terjadi apa yang harus terjadi ... sekalipun itu kematian.

Kukuh mengurung diri di kamar sepanjang hari itu. Ia hanya makan sedikit dan tidak mau ditemani.

☆☆☆

Yasmina tengah berdua dengan Irawan di basecamp mereka di sebuah apartemen. Langit sore Jogja yang mulai meredup menyuguhkan pemandangan yang teduh dari jendela besar di lantai 21 itu. Awan gelap bergantung membuat suasana semakin sendu saja. Di bawah langit yang sama ini, apa yang tengah dialami dan dirasakan lelaki malang itu? Jauh di dasar hati, Yasmina merasakan sesuatu tengah terjadi.

"Apa yang bisa kita lakukan sambil menunggu perkembangan tim Rosa?" tanya Yasmina.

"Bagaimana kalau Ibu memainkan biola lagi?"

"Dia tidak mengizinkan saya masuk. Entahlah. Kata Bu Yeni, dia mengalami depresi lagi. Belakangan sering mengompol sehingga dia merasa tidak berguna."

"Bisa dimengerti. Kaum lelaki sangat sensitif bila menyangkut organ vitalnya."

Serentak Dian dan Yasmina memandang padanya. Ia salah tingkah dan berdehem tanpa makna.

"Wan, yuk cari ide ke sana," ajak Yasmina.

"Sudah mau magrib ini, Bu."

"Nggak papa, kan? Kamu salat di masjid dekat situ. Ide saya lancar kalau dekat-dekat magrib." jawab Yasmina asal beralasan saja.

Berdua dengan Irawan, ia meluncur ke rumah Kukuh. Mereka parkir di luar pagar. Beberapa hari tidak diizinkan mengunjungi Kukuh membuatnya gerah. Ia sendiri heran, melihat pagar itu saja hatinya berdebar. Apa yang terjadi?

"Bagaimana kalau saya main biola di pagar itu?"

"Sepertinya hanya satpam yang bakal menikmati, Bu. Rumahnya jauh di belakang."

Tiba-tiba Yasmina menepuk-nepuk bahu Irawan dengan heboh.

"Wan, Wan, itu dia,kan?"


Buat Sobat yang penasaran dan nggak sabar menunggu jadwal apdet, langsung aja meluncur ke KBM atau Karya Karsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Buat Sobat yang penasaran dan nggak sabar menunggu jadwal apdet, langsung aja meluncur ke KBM atau Karya Karsa.

Oh ya, di Karya Karsa ada 3 cara untuk mendapatkan Yasmina sampai tamat:

Pastikan membeli kakoin melalui web. Enaknya KK tuh tampilan web sama persis dengan aplikasi android/ios. Jadi, Sobat nggak perlu instal aplikasi baru.

Keuntungan kedua, harga koin di web Karya Karsa jauuuh lebih murah dari harga di android atau ios.

Nah, setelah membeli kakoin, Sobat bisa pilih:

1. Membaca Yasmina secara satuan, berlaku selamanya

2. Membeli PAKET YASMINA SELAMANYA. Dengan paket ini, Sobat cukup membeli satu kali untuk membaca selurih chapter dan berlaku selamanya

3. Paling ekonomis adalah PAKET YASMINA 30 HARI. Sobat bisa membaca Yasmina sampai tamat selama 30 hari. Gunakan voucher yas032022 untuk mendapatkan potongan senilai Rp. 20.000,-

Yuuuk langsung cek lapaknya: nataliafuradantin

YasminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang