Douchebag #11

33.7K 979 4
                                    

Hai! Bella kembali lagi hahahah. Gimana chapter sebelumnya? Pendek aku tau. Kemaren ada akun yang komplin tentang updetan aku yang pendek2, lagi berusaha panjangin nih, tapi malas soalnya pingin cepat-cepat update. Sekarang kalau masih pendek yah..entahlah.

Chapter ini didedikasikan untuk @Yulita_Vigreliyu yang udah dengan ikhlas ngevotes dan added my story to her libraries. Muchas gracias!!!<3

Shout out buat: Yulita_Vigreliyu, wequte, KhansAurellia, Michelle-Clarisa, dan hazelnutre. Makasih ya udah ngevotes semuanya :)

January 11th, 2014 - Douchebag #11 ditulis di kediaman Laksamana Muda Maeda di Jalan Pengangsaan No. 56 (eh, kalau bener ya hahahaha). Bersama my best friend @FlaMeivy yang udah kena bocoran. Dia selalu curang. Hahhaahhahahaha.

Ok, enjoy!

_____________________

Douchebag #11

(Not edited)

_____________________

YESSA

Aku terbangun dengan kepala yang nyeri banget. Mimpi buruk tadi malam benar-benar yang paling buruk yang pernah kualami sebelumnya. Padahal udah setahun belakangan ini mimpi itu nggak pernah menghantuiku lagi, tapi kenapa sekarang? Oh Tuhan! Jangan lagi, jangan mimpi buruk lagi. Aku benar-benar takut.

Kulirik jam beker di meja samping. 02:15. Ugh, masih pagi banget! Kok bisa jam segini bangun? Hhh.

"Ow!" pekikku kecil lalu membungkam mulutku dengan tanganku. Kurasakan seperti ada yang memegang perutku, membuatku menoleh ke samping.

Roland? ini Roland ya? Kok dia bisa di sini? Kapan dia sampai ke rumahku? Apa aku masih tertidur? Tidak, tidak mungkin aku masih tertidur. Aku bisa merasakan nafas hangat Roland di atas kepalaku. Aku mencoba mengingat kembali kejadian sebelumnya. Ingat... Ingat.... Ingat.....

Aha! Aku digendong Roland sampai ke rumah. Yap! Tapi kenapa dia memutuskan buat tidur sama aku lagi? Seingatku di jalan tadi dia bilang akan tidur di sofa luar saja? Ah, dasar nih cowok genit. Bener-bener Playboy banget. Sama sekali bukan typeku. Tapi kenapa dia bisa jadi pacarku? Kenapa aku bisa menerimanya? Aneh.

Seperti biasa, tubuhku terasa hangat saat berada dalam pelukan Roland. Entah kenapa tapi itu memang benar. Tubuh Roland yang besar mudah sekali menyelimuti tubuh kecilku dan aroma tubuhnya....aroma tubuhnya...mmmh, aku suka sekali!

"Mmmh, stop it.." Suara Roland membuat mataku terbuka kembali dan menoleh ke atas. Sebuah sengiran tergambar di wajahnya dengan mata yang masih tertutup. Hmm, pura-pura tidur ya.. Dasar.

"Sudahlah.. Tidur lagi sana. Besok kan sekolah." lanjutnya sambil menarik pinggangku lebih dekat dengannya. Dengan gugup aku menyelipkan tanganku ke punggungnya dan menutup mataku lagi.

**

"Pegang tanganku."

 "Nggak mau ah!"

 "Kenapa?"

 "Terlalu klise,"

 "Yehh, biar orang-orang tahu kalau sekarang pacarku adalah Si Cantik dan Sexy Yessa Darwin."

 Saat ini Roland dan aku sedang berdebat apakah kami harus bersikap seperti pasangan di depan anak-anak dan menghasilkan gossip-gossip yang bakal meledak kayak bom hanya dalam waktu 5 menit atau bersikap biasa seperti tak terjadi apa-apa?

Mr. & Ms. PopularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang