Douchebag #8

36.6K 993 9
                                    

__________________

Douchebag #8

(Not edited)

__________________

Secret's POV

Aku berbaring santai di kasurku sambil menatap langit-langit, nggak tau mau ngapain. Bosan. Sepertinya rencanaku cepat sekali tuntas, tak lama lagi dia akan kembali ke pelukanku, tapi bagaimana dengan gadis malang itu? Bagaimana kalau aku---dengan tidak sengaja pastinya---membuatnya jatuh cinta kepadaku? Apa aku harus mencampakkannya begitu saja? Ah, siapa peduli. Yang terpenting adalah gadis yang selama ini kucintai harus kembali kepadaku, aku pasti bisa meluluhkannya lagi. Aku akan membuktikan kepadanya bahwa aku bukanlah cowok yang seperti dia pikirkan.

Aku menyeringai sendiri tentang pikiranku. Ini pasti akan luar biasa. Walaupun satu orang harus tersakiti dalam rencana ini.

Ponselku berdering. Yang kutunggu akhirnya datang juga. Dengan gerakan cepat aku mengambilnya dari meja dan menempelkannya ke samping telingaku. Ternyata dia menyadarinya cepat sekali. Sebelum menjawab telepon itu, mungkin aku harus mengecek suaraku..

"Halo," sapaku dengan suara menggoda.

"Kalau kau ingin membuatku cemburu dengan perilakumu itu, kau salah. Itu sama sekali tidak mempan untukku."

"Whoa, whoa, whoa! Easy! Ada apa ini?" ucapku padanya. Padahal, aku tau pasti apa yang sedang ia bicarakan.

"Kau tahu apa maksudku."

"Benarkah?"

"Jangan berlagak bodoh. Aku tidak suka kau berdekat-dekatan dengannya."

"Oh, someone's jealous," godaku sambil menyeringai.

"I'm not jealous, asshole."

"Lihat, siapa yang mengatakan kata A!"

"Lebih baik kau menjauh darinya."

"Alasannya?"

"Karena aku tidak mau melihat dia terluka karena perilaku bodohmu!"

"Tenang saja, aku tidak akan menyentuh kepolosannya, karena itu bukan tujuanku."

"Kau...."

"Yea, ada apa denganku?"

"Kau brengsek!"

Ia berteriak lalu memutuskan koneksi telepon. Aku tertawa renyah dan menaruh ponselku kembali ke meja. Hari ini benar-benar membosankan. Tiba-tiba aku teringat pada sorotan cahaya dari mata abu-abu milik gadis yang sekarang menjadi pacarku. Well, aku menyukai matanya, cantik sekali. (Walaupun kebanyakan orang di sekolah bilang matanya sangat mengerikan dan orang-orang tak berani menatap matanya, aneh sekali bukan?). Ingin sekali aku memuji mata indah itu, tapi sepertinya ia tidak menyukai hal itu.

Aku mengambil band t-shirt berwarna hitam dari lemari bergambar band favoritku, SlipKnot dan langsung memakainya. Ya, aku sangat suka sekali SlipKnot. Mereka luar biasa! Tak lupa snapback hitamku kupakai di kepala, aku tak bisa keluar tanpa snapback, aku sedang tidak mood untuk menampakkan rambut hitamku. Sepertinya aku harus keluar mencari angin sebentar.

Secret's POV End

Normal's POV

Setelah menghabiskan setengah hari bersama Wendy, dia pulang dengan 7 kantong belanjaan miliknya. Wendy bener-bener seorang shopaholic sejati yang membuatku sedikit merinding. Aku bahkan hanya membawa sekantong belanjaan yang berisi sepasang sweatshirt pink dan celana pendek, uang jajanku tidak cukup untuk membeli lebih, sebenarnya tadi Wendy ingin membelikanku beberapa tapi aku dengan tak enak hati menolaknya.

Mr. & Ms. PopularWhere stories live. Discover now