Douchebag #23

25.3K 904 35
  • Dedicado a TEAM JULIAN
                                    

Writing this chapter since: 22 Juli 2014

omg finally MRMSP dapet 100,000 pembaca. Ya ampun aku seneng bingitz. Selama setahun kerja abal-abalan pada buku ini, akhirnya dapet seratus ribu pembaca.

yawloh guys aku gak tau caranya berterima kasih sama kalian. aku cuma mau bilang terima kasih atas supportnya. kalo gak ada dukungan kalian aku gak bakal bisa kek gini sekarang.

thank you

[PLAY THE SONG ON MULTIMEDIA WHILE READING THIS]

_______________

Douchebag #23

Not edited

_______________

YESSA

"Yessa, kau mau kemana lagi berpakaian rapi seperti itu?"

Aku menoleh ke arah Mom yang terlihat bete saat memandangiku dari atas sampai bawah. "Aku mau pergi ke pesta ulang tahun adik Melissa,"

"Sejak kapan kau punya teman bernama Melissa?" tanya Mom mengintrogasi. Aduh aku lupa kalau aku selalu bercerita tentang tim cheers ku di sekolah termasuk orang-orangnya. Dan Mom tau pasti aku tidak punya teman lain selain itu.

"M-Mom! Apakah kau menguntitiku selama ini?!" Ugh, seharusnya aku tidak usah terlalu gugup seperti tadi. Pasti sekarang Mom curiga.

Mom menatapku dengan tatapannya. Itu adalah tatapan yang selalu diberikannya kalau ia ingin memaksaku untuk sesuatu dan pasti ia ingin memaksaku untuk jujur saat ini.

Aku menghela napas berat, memang tak ada gunanya untuk berbohong saat ini, "Baiklah. Aku berbohong. Aku akan pergi ke pesta ulang tahunnya Ryan, anak bungsunya Rafael Michaels. Kau ingat?"

Wajah Mom tiba-tiba menjadi bercahaya dan dia tersenyum sangat lebar sekarang. "Kenapa kau bisa diundang?!"

"Aku kan pac-- satu sekolah sama Roland." jawabku dan hampir saja aku memberitahu Mom kalau Roland adalah pacarku.

Mom memberiku tatapan dan senyuman miring yang penuh arti, apalagi dengan kedua lengannya yang dilipat di depan dada. Seperti dia tahu sesuatu dan ingin aku mengatakannya.

"Apa?" tanyaku dengan wajah tak bersalah.

"Ada hubungan apa kau dengan Roland?" Seringai Mom semakin lebar dan itu adalah pertanda tidak baik. Sangat tidak baik.

"S-sudah kubilang k-kami hanya berteman, Mom!" Aku tidak bermaksud berbohong tetapi itu adalah yang terbaik... setidaknya untukku. "Mom, jangan beri aku tatapan itu."

"Kenapa, Yessa? Oh, apa jangan-jangan kau takut aku tahu bahwa kalian berdua berpacaran?" Mom menekan kata berpacaran yang membuat telapak tanganku berkeringat. Aku gugup sekali saat melihat Mom seperti sedang mengejekku.

"Kau tau dari mana?"

"Akhirnya kau mengakuinya. Kau mau tahu siapa yang memberitahuku?"

Aku mengangguk sangat perlahan,

"Pacarmu sendiri, Roland, yang memberitahuku saat acara makan malam waktu itu."

Aku terkesiap cukup keras pada ucapan Mom tadi dan aku sama sekali tidak berpikiran bahwa yang memberitahunya adalah Roland sendiri! Aku pikir itu Wendy atau Julian.

Aku baru ingat sekarang waktu acara makan malam itu, Mom terkekeh pada perkataan Roland yang tak bisa kudengar dan mereka beberapa kali melirik ke arahku. Mungkin pada saat itu? Aku yakin sekali.

Mr. & Ms. PopularOnde histórias criam vida. Descubra agora