part 21

10.2K 420 6
                                    

Happy Reading Guys!!!

Maafkan aku lama updatenya haha :D

Habisi orang itu!!!

Tapi bos dia itu...

Apapun yang terjadi tetep habisi orang itu.

Kamu minta berapapun, aku akan bayar kalo pekerjaanmu bagus dan berhasil dan kamu harus bermain bersih.

#####

"Arhhh kok bisa gagal sih. Keparat!! Emang kalian ga becus. Pekerjaan kayak gini aja ga bisa" ucap orang itu dengan murka.

"maaf bos. Tadi itu ada orang yang menghalangi kerja kami" tutur salah satu anak buahnya.

"keluar dari sini atau gue habisin sampai tak bernyawa. KELUARRR!!!!!" teriak orang itu.

**

Karyawan yang melihat kejadian itu tampak berhamburan keluar dari kejadian itu. Nampaknya Bani yang baru saja datang ke kantor Prilly menyaksikan kejadian itu. Ia langsung keluar dari mobil dan menghampiri Prilly yang masih di pelukan Ali karena syok.

"ya ampun Prill lo ga papa kan. Mana yang sakit, kepala lo ga sakit, kaki lo, tangan lo, badan lo ga papa kan? Sekarang gue antar ke rumah sakit ya?" cerocos Bani dan mengecek keadaan Prilly.

"heh lo bisa diem ga!!" bentak Ali.

"oh ini yang namanya Ali. Lo mau apa hah. Lo ga puas udah nyakiti Prilly. Lo laki-laki ga gentle tau ga. Buat apa lo hidup kalo lo Cuma main-main sama cewek. Oh gue tau pasti kejadian ini ulah lo kan. Halah gue udah tau sifat orang kayak lo. Apa lo mau pri..." ucap Bani.

"udah stop Bani. Ali ga mungkin ngelakuin hal yang kayak gini" ucap Prilly menghentikan ucapan Bani.

"apa lo masih percaya sama orang yang udah nyakiti lo. Buka mata lo Prill. Lo sudah di bodohi sama orang ini" ucap Bani menunjuk Ali.

"ya siapa tau ini kecelakaan murni. Ga mungkin bos ku sendiri yang ngelakuin ini ke gue Bani" ucap Prilly. Ali yang melihat pertengkaran Prilly dan Bani ia memilih diam saja.

"ya udah kalo lo ga percaya, terserah" ucap Bani dan langsung meninggalkan Prilly dan Ali.

"Kamu ga papa Prill. Apa sebaiknya kita ke rumah sakit aja" tanya Ali.

"ga usah deh pak, ini cuma lecet aja sedikit, ga perlu di bawa ke rumah sakit. Makasih pak udah nolongin saya. Kalau ga ada bapak tadi ga tau deh" ucap Prilly.

"iya sama-sama. Ga usah panggil pak kalo di luar kerja"

"maaf pak, saya hanya menghormati bapak sebagai bos saya. Ya udah pak saya permisi" pamit Prill.

"kemana sifat kamu yang dulu Prill, kenapa jadi gini. Hahhhh" teriak frustasi Ali.

POV Ali

Saat jam istirahat aku memutuskan untuk mencari makan di luar. Tiba-tiba perasaan ku tertuju kepada Prilly. Setibanya di luar kantor, aku melihat sosok wanita yang menjadi arah memikiranku sekarang. Sepertinya ia akan ke café depan kantor. Namun tiba-tiba ada sebuah truk yang melaju kenjang dari arah barat.

"Prilly awassss.." teriakku melihat Prilly yang akan menyebrangi jalan. Aku langsung berlari menuju Prilly dan menolng Prilly. Prilly sekarang berada di dekapanku. Sepertinya ia masih syok akan kejadian ini. Terlihat wajahnya yang pucat.

"kamu ga papa Prill" tanyaku.

"hah ga papa. Makasih pak sudah menolong saya" jawab Prilly.

Terlihat mobil yang sedang menghampiri kami. Aku tau ini mobil siapa. Ya itu mobil Bani.

Tak Pernah Ternilai (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang