part 13

10K 601 1
                                    

Happy Reading :)

Ali dan Cinta saat ini berada di restoran deket kantor. Ali sudah berjanji akan mengenalkan Cinta kepada Billy. Mereka masih menunggu Billy yang tak kunjung datang. Cinta mulai resah pasalnya mereka berdua sudah menunggu kedatangan Billy sangat lama.

"honey katanya sebentar kok lama sih"kata Cinta.

"iya bentar lagi datang kok"jawab Ali.

"kamu dari tadi bentar-bertar doang, kenyataannya dari tadi kagak muncul-muncul tuh teman kamu"

"bentar lagi dateng kok Billy. Dia udah bbm aku tadi"

"tapi kan lama honey, aku udah bosen nih"

"kamu bisa diem gak sih. Aku heran deh sama kamu. Cuma nunggu aja susah banget, Billy itu juga sahabat aku, aku gak enak kalo aku marah sama dia gara-gara kamu"emosi Ali ke Cinta.

"kok kamu marah ke aku sih. Kan seharusnya Billy temen kamu yang dimarahin bukan aku"balas Cinta yang tak kalah emosi.

"tau ah"

"ih kenapa kamu yang marah coba"

"ya kamu..."

"hai bro sorry gue telat ada masalah tadi" sapa Billy ke Ali. Terlihat Cinta memandang tak enak kepada Billy.

"nih bro kenalin cewek gue yang pernah gue ceritain waktu itu ke lo"

"oh iya iya gue inget. Hai gue Billy sahabatnya Ali" mengulurkan tangannya.

"gue Cinta"balas Cinta singkat dan enggan membalas jabatan Billy.

"senang bisa kenal sama lo"ucap Billy dan di balas dengan senyum terpaksa oleh Cinta.

"Bro gue balik dulu ya, ada keperluan mendadak"pamit Ali.

"gaya lo ada keperluan. Gue juga nih sekalian mau cabut. Gue kesini tadi sebenarnya belum kelar kerjaan gue. Ya mau gimana lagi kalo sahabat sendiri mah apapun gue lakukan hahaha"balas Billy.

"hahaha bisa aja lo Bill. Ya udah gue cabut ya"pamit Ali.

"iya hati-hati lo"

Ali dan Cinta meninggalkan restoran. Mereka berdua sekarang sudah ada di dalam mobil, tapi kenapa Ali masih enggan menghidupkan mobilnya.

"kamu kok gitu sih sama Billy"ucap Ali menahan emosinya.

"gitu gimana?"

"ya kamu gak nyambut dia dengan ramah, dia itu sahabat aku. Seharusnya kamu bisa bersikap ramah sama dia"

"kok kamu ngatur aku sih, terserah aku dong"

"kamu itu diajari yang baik malah gitu respon kamu. Kamu kenapa sih kok berubah gak kayak dulu"

"kayak dulu gimana, prasaan biasa aja deh. Kamunya aja"

"huh terserh deh"

Bahkan lo jauh berbeda dengan Prilly, ya walaupun gue sama Prilly gak kenal lama tapi gue tahu kalo Prilly orangnya gimana. Kok gue banding-bandingin Cinta sama Prilly sih. ucap Ali dalam hati.

**

"Prill nanti temein gue ke mall dong"ucap Audi. Memang sekarang Audi ada di ruangannya Prilly karna Audi seang gak ada kerjaan.

"liat nanti aja"jawab Prilly singakat karna ia masih focus sama latopnya.

"gak pokoknya lo ikut gue ke mall. Kan kita jarang jalan berdua Prill, ya ya mau ya Prill"paksa Audi.

"iya Audi sayang"

"yeahh makai Prillyku sayang. Nanti lo gue jemput. Atau gini aja, pulang kerja kita langsung aja ke mall gimana?"

Tak Pernah Ternilai (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang