Chapter 42 : Who is 400231? ' I'am Remembered'

1.2K 62 7
                                    

Cerita Sebelumnya.......

Di rumah Melody . . . . .

Nabilah sedang sendirian menunggu di depan halaman rumah Melody sambil menyirami tanaman. Tiba – tiba seseorang datang yang ternyata Zico dengan membawa sesuatu.

"Kamu?" Nabilah terkejut. "Ada apa ke sini?" tanya Nabilah.

"Kamu lapar?" tanya Zico itu. " Ini buat kamu." Lanjutnya sambil menyodorkan sebungkus makanan.

"Terima kasih Mas." Ucap Nabilah. "Darimana saja Mas ini?" tanya Nabilah.

Zico hanya diam saja.

Tiba – tiba terdengar suara sirine dari kejauhan, Zico tidak seperti sebelumnya yaitu lari tetapi langsung menarik Nabilah masuk ke dalam rumah. Tak lupa pintu rumah dikunci rapat. Terdengar suara tembakan, ledakan dan gemuruh pesawat tempur saling bersahutan.

"Mas aku takut." Kata Nabilah ketakutan sambil memeluk pria itu.

Tak berapa lama suara tembakan tersebut mulai berkurang. Nabilah pun melepaskan pelukannya dan menjadi salah tingkah.

"Maaf....." ucap Nabilah salah tingkah.

Mereka pun saling tatap, dalam hatinya Nabilah berdebar – debar. Ada apakah ini? Tidak seperti biasanya ia merasakan ini jika berdekatan dengan seorang pria. Begitu pun dengan Zico. Sejak adanya Zico di sini membuat perasaan Nabilah seperti aman bagaikan ada yang melindungi walaupun ia masih penasaran sebenarnya siapakah orang ini.


Bagaimana cerita selanjutnya.......????



"Nabilah," Ucap Zico.

"Iya." Sahut Nabilah.

"Sebaiknya kamu jangan terlalu sering diluar." Kata Zico.

"Tapi Mas aku bosan di dalam rumah terus, sudah dua hari aku sendirian di sini." Kata Nabilah.

"Setidaknya kamu aman jika di dalam rumah." Kata Zico cemas.

"Ternyata Mas Zico ini meskipun pendiam dan cuek, perhatian juga ya...." kata Nabilah dalam hati.

Lalu terdengar suara azdan Maghrib yang membuat hati mereka tenang.

"Di sini ada tempat buat sholat?" tanya Zico.

"Ada Mas, di sebelah sana." Jawab Nabilah.

Zico langsung segera mengambil air wudhu lalu segera menuju ke tempat sholat. Tak lupa ia membaca Al – Qur'an yang membuat hati Nabilah terasa lebih tenang.

"Belum lagi orang ini juga taat beribadah." Gumamnya dalam hati.

Setelah selesai mengaji, Zico langsung menuju ke ruang tengah, dan sudah disediakan makanan oleh Nabilah.

"Kamu nggak sholat?" Tanya Zico.

"Lagi nggak Mas." Jawab Nabilah.

Pria aneh itu hanya mengangguk.

Mereka pun makan, tanpa disengaja Nabilah menjatuhkan sendoknya. Refleks pria itu mengambilnya dan kebetulan juga Nabilah mengambil sendok itu. Tak sengaja tangan mereka bersentuhan, mereka terkejut dan saling pandang.

World At WarWhere stories live. Discover now