Chapter 27 : Join to Indonesian Special Forces ( Komando Pasukan Khusus )

2.2K 78 3
                                    

"Jadi............" Zelado menggantungkan ucapannya.

"Kamu direkomendasikan untuk masuk Pendidikan Calon Komando Pasukan Khusus di Batujajar, Letnan." Jawab Komandan Batalyon.

Zelado masih tidak percaya.

"Berdasarkan dari prestasi anda ketika operasi militer kemarin, anda mendapat rekomendasi dari Mabes AD melalui Makopassus yaitu Danjen Kopassus Mayjen TNI Hardiyanto Adi Wijaya untuk mengikuti Pendidikan Calon Komando selama 7 bulan di Batujajar yang akan dimulai pada bulan Juni nanti. Tetapi anda akan mengikuti seleksi ditingkat pusat terlebih dahulu." Kata perwira Kopassus yang pangkatnya sama dengan Zelado yaitu Letnan Dua namun usianya lebih tua darinya.

"Saya ucapkan selamat, kamu ikut seleksi Pendidikan Kopassus. Ini kesempatan bagimu Letda. Kami dari Batalyon 721 merasa bangga denganmu melihat dari kemampuanmu setara dengan pasukan kelas komando apalagi Kopassus." Kata Komandan Batalyon yang berpangkat Letnan Kolonel Infanteri itu.

Perwira Kopassus tersebut mengangguk setuju.

"Jadi bagaimana Letda Zelado?" tanya Komandan Batalyon.

Zelado pun terdiam dan sempat berpikir beberapa detik.

"Siap saya bersedia, sebagai seorang prajurit TNI bila itu tugas dari atasan mau tidak mau harus melaksanakannya dan bagaimanapun juga tak ada kata untuk ragu apalagi mundur, termasuk pindah tugas. Saya siap mengikuti Pendidikan Calon Komando Pasukan Khusu di Batujajar!" jawab Zelado tegas.

Di rumah dinas tempat Zelado tinggal . . . . .

Hari ini menjadi momen di mana Zelado seakan – akan mengalami hal yang tak terduga. Baru dinas di kesatuan ini selama 6 bulan sudah dipindah lagi apalagi masuk Pendidikan Calon Komando Pasukan Khusus di Batujajar, Jawa Barat. Kopassus merupakan pasukan elit yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang terkenal dengan baret kebanggaannya yaitu baret merah. Rasa bangga pun timbul pada diri Zelado karena bisa masuk Pendidikan Kopassus, namun ada juga rasa bingung karena ia sudah merasa senang bisa berdinas di kesatuannya. Kopassus adalah cita – cita Zelado sejak kecil apabila menjadi TNI AD, hal yang membuatnya heran adalah persyaratan masuk pasukan elit ini adalah tinggi badan minimal 168 cm, sedangkan Zelado hanya memiliki tinggi badan 167,7 cm kurang 0,3 cm lagi. Padahal menurut beberapa kabar kurang 0,1 cm saja sudah tidak dinyatakan lolos belum lagi tahun ini standar tinggi minimal adalah 172 cm. Mungkin ini adalah takdir dan rejeki yang tak terduga dari Yang Maha Kuasa melalui orang.

"Dikcako! Korps Baret Merah! Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal Di Medan Laga! Komando!" kata Zelado dalam akun twitternya dan memposting foto berupa baret merah.

Zelado mengikuti tes seleksi calon siswa Dikcako tahun ini. Seluruh tes seleksi mulai dari kesehatan, samapta, hingga psikologi diikutinya. Ia harus bersaing dengan 41 perwira yang ikut tes seleksi ini. Dari 42 hanya akan diambil 14 orang saja, Zelado harus berlari sejauh 4 km, push up sebanyak 50 kali, sit up 48 kali, pull up 18 kali, sutthle run 16 detik, renang 50 m, dan tes berdiri ketingginan 15 m diatas permukaan tanah.

"Huaaahhhhhh....................... capeknya...................." Zelado merasa sangat lelah dan badannya terasa sakit sekali.

Setelah menjalani rangkaian tes selama satu minggu, tibalah saatnya untuk diumumkan hasil seleksi siswa Dikcako. Nama yang disebutkan adalah yang lolos seleksi dan langsung ke barisan sebelahnya.

"Letnan Dua Inf Zelado Adhi Permana!" panitia seleksi menyebutkan nama Zelado.

Zelado terkejut dengan hasil seleksi.

World At WarTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon