Chapter 12 : Join to Scout . . . . .

1.6K 65 0
                                    

Tak terasa tahun ini sudah memasuki bulan ke dua belas yaitu Desember, di mana pada bulan ini adalah diadakannya ulangan akhir semester. Semua siswa dan siswi pun mulai fokus ada yang belajar keras, ada juga yang hanya main – main saja karena apabila tak bisa akan mencontek atau bahkan sampai ada yang sengaja membuat contekan dengan menulisnya di selembar kertas kecil.

"Akhirnya selesai juga UASnya." Ucap Zelado lega.

Setelah ujian akhir semester seperti biasanya diadakan kegiatan rutin setiap tahun bagi kelas X yaitu pengukuhan Pramuka Ambalan yang wajib diikuti oleh kelas X. Bagi yang tidak mengikuti maka diwajibkan untuk mengikutinya pada tahun depan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam yaitu sabtu dan minggu. Zelado tergabung di dalam sangga 1 dan sama dengan ketika KPTA.

"Pengukuhan ambalan, sebelum berangkat kita cek semua dan jangan lupa berdoa." Kata Zelado sembari membenarkan tasnya.

"Yoooo......." Sahut Arifin yang sedang mengecek isi tasnya.

Sebelum memulai kegiatan seluruh peserta berkumpul di halaman sebuah balai desa setelah semuanya berangkat dengan menaiki kendaraan berupa truk dari sekolahnya. Diawali dengan upacara pembukaan di lapangan balai desa. Sebelum berangkat diadakan pengecekan barang bawaan. Perjalanan pun di mulai, cuaca hari ini tidak bersahabat mereka mengenakan mantel agar tidak basah kuyup terkena air hujan. Di sana juga ada Kak Keysia namun dia tidak bersama Kak Revan, di sini hanya mendampingi saja. Walaupun tidak ada pacarnya, Zelado masih merasa sesuatu yang menyayat tapi tak separah ketika Kak Keysia sedang berduaan dengan Kak Revan. Semenjak Kak Keysia dan Kak Revan resmi berpacaran, keduannya menjadi trending topic di sekolahnya. Sebagian siswi banyak yang iri dengan Kak Keysia, belum lagi Kak Revan adalah salah satu siswa populer dan primadona di sekolahnya. Akan tetapi siswa populer tidak hanya Kak Revan masih ada Kak Gilang, Kak Anggit, dan Kak Aldo yang banyak penggemarnya terutama dari kalangan siswi hampir semuanya mengalihkan kepada tiga siswa tersebut. Oke kembali ke cerita! Zelado bersama dengan sangganya sudah berjalan meninggal tempat persiapan. Ketika sedang melewati gapura Zelado sempat berpapasan dengan Kak Keysia, ia pun mencoba bersikap seperti biasa jika bertemu dengannya yaitu menyapanya yaitu saling menebar senyuman.

"Jalan kaki bro." Kata Zelado memberi semangat kepada temannya.

"Kita taklukan tanjakan!" seru Angger.

Mereka memulai perjalan kira – kira 8 km untuk mencapai sebuah desa yang berada di dekat pegunungan. Beruntung hari ini hujan tidak mengguyur deras tubuh mereka, sehingga bisa melepas mantelnya dan memasukannya kembali ke dalam tas.

"Hujan udah reda, panas nih mantel kita lepas." Kata Fajar.

"Lepas aja." Kata Arifin.

Dengan menggunakan peta yang diberikan per sangga, ketika sedang bingung mencari arah mereka membuka peta.

"Berhenti bentar." Kata Angger.

"Kenapa?" tanya Agus.

"Kita istirahat dulu, semua kumpul." Perintahnya.

Semuanya berkumpul untuk beristirahat. Lalu Angger membuka peta.

"Lihat peta dulu bro, untuk memastikan kita tersesat atau tidak." Angger membuka peta.

"Baik kita sampai di perempatan jadi kita arahnya........" Zelado melihat peta. "Lurus terus." Sambungnya menunjuk jalan.

"Oke kita masih tetap lurus berarti tinggal satu perempatan dan dua pertigaan lagi." kata Angger.

Sementara yang lainnya mengangguk.

World At WarWhere stories live. Discover now