Chapter 13 : Just Friend!

1.6K 71 0
                                    

Hampir sebulan sudah Zelado menjadi anggota DA, namun semenjak adanya event – event perlombaan dan perkemahan ia jarang sekali diikutkan padahal paling rajin berangkat latihan. Akan tetapi tak membuatnya putus asa, mungkin masih ada kesempatan lain Zelado bisa ikut lomba pramuka penegak belum lagi ada Raimuna Daerah yang akan diadakan di Purwokerto. Aktif di Pramuka, tak membuatnya lupa dengan kegiatan akademiknya, Zelado pun akhirnya memiliki penyemangat baru yaitu Kak Rina. Mungkin Kak Rina adalah orang yang membuatnya rajin untuk berangkat latihan Pramuka setiap hari jum'at. Ketika Zelado ulang tahun pun Kak Rina mengucapkannya, sedangkan Kak Keysia tidak, mungkin Kak Keysia sudah sibuk fokus UN jadi tak sempat memberi ucapan ulang tahun untuk Zelado atau mungkin karena Kak Revan yang membuat lupa dengan Zelado. Hah! Yang terpenting berpikiran yang baik saja tentang Kak Keysia dalam pikiran Zelado.

Hari ini adalah hari di mana kelas XII berkumpul di sekolahan, karena hari ini di mana mereka akan ditentukan masa depannya selama 3 tahun antara dua pernyataa yaitu LULUS atau TIDAK LULUS. Sejak pukul 09.00 sudah banyak anak kelas XII yang menunggu di depan sekolah karena mereka tak diperbolehkan masuk ke dalam sekolah. Zelado pun sempat terbayang jika ia ada diantara mereka yang sedang menunggu pengumuman kelulusan. Pulang sekolah pun, Zelado melihat Kak Keysia sedang bersama dengan Kak Revan dan teman – teman dari kelas XII lainya IPA dan IPS yang membaur menjadi satu. Zelado pun sebenarnya ingin menyempatkan diri untuk menemui Kak Keysia, namun ada Kak Revan.

"Kak Keysia." Zelado melihat Kak Keysia.

"Zelado." Kak Keysia melihat Zelado.

Saat itu juga Kak Keysia melihat Zelado yang sedang berada di pintu gerbang sekolah dengan motornya. Keduanya saling memandang walapun berjauhan dari seberang jalan. Zelado pun langsung menjalankan motornya untuk pulang ke rumahnya. Kak Keysia pun sebenarnya mau memanggilnya, namun Zelado sudah keburu menjalankan motornya.

"Kamu marah ya sama Kakak? Maafin Kakak ya Zelado." Kak Keysia memandang Zelado yang sedang menjauh dengan motornya lalu menghilang dari pandangannya.

"Semoga berhasil ya Kak." Kata Zelado dalam hati sambil mengendarai motornya.

Sore harinya dari depan rumah, kebetulan Zelado sedang asyik duduk di balkon lantai dua rumahnya sambil menikmati makanan berupa gorengan yang ia beli dan segelas kopi susu melihat jalan raya di depan rumahnya. Kemudian terdengar suara motor yang jumlahnya banyak, melintas di depan rumahnya yaitu konvoi siswa SMA yang merayakan kelulusanya beramai – ramai dengan menggeber motornya dan membunyikan klakson berkali – kali. Tak lama kemudian ada lagi yaitu dari sekolahnya ia juga melihat salah satu dari konvoi tersebut yang tak lain adalah Kak Keysia.

"Selamat ya Kak, sekarang sudah lulus SMA dan semoga langgeng sama Kak Revan." Ucap Zelado melihat konvoi dari Kak Keysia dan teman – temannya sambil tersenyum.

Empat hari setelahnya, Zelado pulang sekolah memiliki kebiasan barunya yaitu menghabiskan waktunya di taman sekolah untuk melepas pusingnya pelajaran setiap hari sabtu atau akhir pekan. Ketika sedang mau duduk di bangku taman, Zelado melihat seseorang tak asing baginya. Orang tersebut kelihatannya sedang menutupi wajah dengan kedua tangannya seakan – akan sedang bersedih. Semakin dekat Zelado berjalan ke bangku itu yang tak lain adalah Kak Keysia.

"Kak Keysia? Kenapa dia?" tanya Zelado dalam hati.

Zelado pun langsung mendekatinya.

"Kak Keysia." Ucap Zelado.

Kak Keysia masih menangis.

"Bolehkah aku duduk di sini?" tanya Zelado.

Kak Keysia mengangguk sembari menyeka air matanya lalu kembali menangis.

"Kenapa Kak kok nangis gitu?" tanya Zelado yang duduk di sebelahnya.

Tiba – tiba Kak Keysia langsung memeluk Zelado. Kak Keysia pun semakin menjadi – jadi nangisnya hingga air matanya membasahi baju seragam Zelado, ia pun terkejut lalu perlahan membalas pelukannya. Zelado perlahan mulai menenangkan Kak Keysia dan mencoba ingin tahu apa penyebabnya Kakak kelasnya menangis.

World At WarWhere stories live. Discover now