Chapter 7 : Rover Scout Camping "Second Day in Camping Area"

1.8K 74 0
                                    

"Dek tunggu di sini dulu sambil duduk." Pinta kakak Bantara tersebut.

Zelado pun mengikuti perintahnya.

Terdengar dari belakang, suara bentakan dan teriakan Kakak Bantara dan Laksana meminta agar semua tidak panik terutama peserta yang perempuan yang teriak ketakutan seperti melihat hantu.

"Berdiri." Perintah seorang kakak Bantara kepada Zelado.

Zelado pun berdiri.

"Ikut saya." Kakak Bantara tersebut menarik tangannya.

"Siap." Zelado mengikuti Kakak Bantara yang mengajaknya.

Tak lama kemdian Zelado sampai berhenti di suatu tempat.

"Sekarang kamu bisa buka penutup matamu." Perintah kakak Bantara tersebut yang bernama Kak Amri.

Zelado membuka penutup matanya. "Lho, kok di pinggir jalan?" tanya Zelado dalam hati.

"Sekarang laporan, nama, sangga, dan kelas." Perintah Kakak Bantara yang satunya yang bernama Kak Rina.

Zelado pun diajari laporan, hanya beberapa kali latihan saja sudah bisa melakukan laporan. Ia mengawali laporan dengan menghormat kepada salah satu Kakak Bantara yang ada di hadapannya.

"Lapor nama Zelado Adhi Permana, sangga 1, kelas X 1, siap berangkat melakukan jelajah malam dan pembekalan dari Kakak." Zelado melapor kepada Kak Rina.

"Laporan saya terima. Baik sekarang sebelum kamu berangkat, tahu jalan ini kan, agar tidak tersesat kamu ikuti lilin yang ada di setiap jalan, dan setiap ada pos kamu ucapkan sandi Tunas nanti jawabnya Kelapa. Mengerti?" Terang Kak Rina lalu bertanya.

"Siap mengerti." Jawab Zelado.

"Semoga sepanjang perjalanan bisa selamat sampai tujuan, pikiran jangan kosong, dan selalu waspada, sekarang laporan." Kata Kak Rina.

"Penerimaan pembekalan telah dilaksanakan laporan selesai." Zelado melakukan laporan penutup.

"Laporan saya terima sekarang lanjutkan perjalanan, laksanakan." Balas kak Rina.

"Laksanakan!" balas Zelado lalu menghormat.

Kak Rina pun membalas penghormatan.

Zelado memulai jelajah malam dengan menyusuri jalanan yang sepi sendirian dan hanya lilin saja yang ada dipinggir jalan sebagai penunjuk jalan. Hembusan angin terdengar dengan kecangnya terasa dingin menembus tubuhnya.

"Fuuuuuhhhh..................... dingin banget ternyata malam ini." Kata Zelado sambil melihat ke sekitar jalanan yang gelap.

KRUSAK! Sebuah suara seperti semak yang bergerak mengagetkan Zelado.

"Siapa itu?" Zelado terkejut dan melihat sekelilingnya.

Tidak ada jawaban.

"Wah jangan – jangan kalian hantu lagi?" Tanya Zelado dengan mencoba mengumpulkan keberanian.

Tidak ada jawaban lagi.

"Yaudah, kalau nggak nunjukin jangan ganggu aku ya...." Kata Zelado yang masih melihat sekelilingnya. "Ah lupakan saja yang penting pikiran nggak kosong." Sambungnya lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Dari kejauhan terdengar suara seperti burung hantu dengan suara khasnya menambah suasana menjadi semakin seram dan lolongan anjing liar yang saling bersahutan. Zelado tidak menghiraukannya yang terpenting ia bisa melaluinya dan menemukan setiap pos, sekitar 20 menit perjalananan ada 2 Kakak Bantara yang sedang duduk sambil menyalakan lilin, sepertinya itu adalah pos, tak lupa Zelado mengucapkan sandinya.

World At WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang