Teman Lama

56.8K 7.5K 1.1K
                                    

Sehabis mandi, Sewool sama sekali tidak melihat keberadaan Taehyung. Ia mengeluarkan mantel dari dalam koper dan memaikanya buru- buru.

"Taehyung," panggilnya.

Gadis itu berusaha mencari ke sekeliling kamar, dapur dan bagian sudut lainnya.

Siapa tau saja pria itu bunuh diri di dalam lemari. Atau bisa saja pria itu meledakkan kepalanya di dalam oven. Atau...

"Sudah selesai?"

Pintu terbuka disusul suara yang tidak asing.

Sewool terpaku melihat betapa tampannya Taehyung, oh salah, maksudnya melihat betapa menyebalkannya Taehyung Kim.

Tetapi hati kecilnya marah saat matanya terus menatap pria dengan sweatshirt bertuliskan 'MAISON' yang warnanya hampir serupa dengan coat yang pria itu pakai.

Oh, apa-apaan ini?

Sungguh, bisakah Sewool mengakui kalau Taehyung tampan? Kenapa dia tampan dan keren di waktu bersamaan.

"Sudah selesai?" Tanya Taehyung jauh lebih lembut.

Oh, astaga. Sewool tersentak seakan baru saja ketahuan sedang mendewakan pria itu.

Tidak lama ia membalasnya dengan senyum manis. "Tentu saja."

Lihat saja, aku akan bersikap manis dan membuatmu bertekuk lutut. Dasar sok tampan.

***

"Kau cantik hari ini."

Pujian Taehyung menyapu telinga Sewool bersamaan dengan angin pagi di kota Venesia.

Sewool tersenyum ramah. "Oh, terima kasih. Kau juga tampan, kok."

Sepanjang perjalanan mencari restoran mereka terus saling melempar kata-kata manis. Terkadang Sewool harus pura-pura tersenyum atau tertawa untuk menarik perhatian.

"Kau mau makan dimana, Sayang?" Taehyung memberikan penekanan di akhir.

Tidak mau kalah, Sewool ikut memberikan penekanan cukup tegas. "Terserah padamu. Sayang."

"Kalau begitu aku punya tempat yang bagus."

***

"Sebenarnya kau tahu tidak sih tempat ini? Kita sudah keliling hampir satu jam. Sudah banyak restoran yang kita lewati."

"Sedikit lagi sampai."

Ketika melewati belokan di antara bangunan rumah warna-warni yang tinggi, tepatnya di gang kecil mereka melihat dua orang yang sedang berbincang.

Mata Sewool agak menyipit untuk memastikan dua orang di depan sana. Ia memperlambat langkahnya begitu sudah dekat dengan dua tersebut. Mengamati baik-baik salah satunya.

Sepertinya aku kenal...

Otaknya masih berpikir. Akhirnya dengan penuh pertimbangan, Sewool berjalan menghampiri dua orang itu meninggalkan Taehyung yang berada selangkah di depan.

"Mark?"

Dua orang itu langsung diam. Sama-sama menoleh ke arahnya. Pelan-pelan ia meneliti pria dengan rambut coklat kemerahan. Sementara satu pria lainnya yang kentara dengan wajah Amerika menatapnya bingung.

Pria itu juga menatapnya dengan seksama. "Yeah. But who are ...," pria itu menyipit untuk memastikan sesuatu dan seketika matanya melebar, "Sewool?"

"Mark? You Mark, right?"

Mark mengendikan bahunya. "Who's else?"

Satu detik kemudian mereka tertawa. Tawa beringingan yang justru terdengar memekakkan di telinga Taehyung.

You Are the Pastry of My EyeWhere stories live. Discover now