Alasan

57.5K 7.6K 508
                                    

Aku membutuhkan alasan yang logis, kenapa kau menolak apa yang kubuat?

.

Venice jadi hal terburuk bagi Sewool. Selama diperjalanan, ia hanya memikirkan buat anak dengan Taehyung.

Mendadak mereka juga jadi orang yang tidak saling kenal. Mereka tidak bicara sejak perdebatan tentang 'anak' di dalam kamar.

Tepat pukul delapan pagi, mereka baru sampai ke penginapan. Jika ingin jujur, Sewool menyukai tempat ini. Sangat. Namun ada perasaan yang mengganjal mengetahui hanya ada satu kamar dengan ranjang yang tidak terlalu besar.

Sewool menggigit ujung kukunya gelisah. Bagaimana kalau nanti malam dia menyerangku. Dia kan suka cari-cari kesempatan.

"Mau sampai kapan berdiri di situ?"

Sewool melirik Taehyung dari sudut matanya. Ketika itu, ponselnya bergetar. Ia buru-buru mencarinya di dalam tas tangan.

Tetapi ponselnya tidak juga ketemu. Astaga. Dengan kesal, Sewool membuka lebar dan membalik tasnya. Saat itu juga barang-barang di tasnya meluncur ke lantai. Ia memungut ponselnya. Sedangkan laki-laki di depannya menatap gadis itu horror.

From : Wonwoo
Sudah sampai?

Sewool tersenyum. Jarinya bergerak cepat. Ya, aku baru saja sampai.

Tidak lama ponselnya kembali bergetar.

From : Wonwoo
Apa aku mengganggumu? Boleh ku telepon sekarang?

Sewool kembali melirik Taehyung. Pria itu belum bergerak dari tempatnya dan terus mengawasinya. Sewool pikir, ia tidak harus ijin.

Ia langsung mengetik 'Ya. Tentu saja' sambil tersenyum lagi. Selang beberapa menit ponselnya berdering cukup keras. Ia menggeser tombol hijau lalu menempelkan ponselnya ke telinga. Tanpa persetujuan, ia hendak berjalan keluar dari penginapan.

"Yeoboseyo, nde ...."

"Eodi ka?"(mau kemana?)

Pertanyaan Taehyung yang sukses membuat Sewool berhenti di ambang pintu. Gadis itu berbalik dan hanya menggerakan bibirnya 'bukan urusanmu'.

Taehyung tidak membalas. Hanya membiarkan gadis itu keluar kamar.

Kemudian matanya menelisik ke lantai, di mana banyak barang gadis itu berserakan. Lipstick, dompet, gantungan kunci, buku coklat, struk belanjaan yang agak lusuh dan beberapa barang lainnya.

Ia menghampiri barang-barang itu dan menggeser beberapa barang itu dengan kakinya. Mencari sesuatu yang menarik.

Sampai pria itu menemukan foto yang terlihat sudah sangat lama. Fotonya berukuran sekitar 5x7.

Taehyung memungutnya. Ada tulisan di belakang foto itu. Matanya harus beberapa kali menyipit agar bisa membaca tulisan yang sudah agak kabur.

Semoga kau selalu sehat. Untuk putri kecilku, Han Se Wool.
- Ibu

Jantung Taehyung seperti berdebar keras. Ia tidak dapat menahan senyumnya lebih lama lagi ketika kembali memperhatikan anak perempuan kuncir dua di dalam foto.

Kemudian ia mengambil dompetnya di dalam saku dan memasukan foto itu ke sana. Anggap saja sebagai kenang-kenangan.

***

"Apa yang kau lakukan?"

Taehyung sama sekali tidak terkejut begitu Sewool masuk dan menangkap basah dirinya sedang membuka buku catatan dengan posisi berdiri. Mata gadis itu menyala-nyala begitu turun ke arah tangannya.

You Are the Pastry of My EyeWhere stories live. Discover now