Child

58K 7.6K 861
                                    

Dahyun mengambil satu lagi keping macaron berwarna merah muda.

"Jadi bagaimana? Itu sudah cukup?"

Taehyung mengangguk masih dengan memperhatikan deretan tulisan di kertas. "Lebih dari cukup."

Pria itu tersenyum lebih lebar. Dahyun pikir kakaknya memang sudah gila.

Selama ini, Taehyung tidak pernah ingin tahu secara detail seorang gadis. Namun, kemarin Taehyung mendatanginya dan meminta bantuan untuk menanyakan segala sesuatu yang kakak iparnya sukai.

Beruntung, itu tidak sesulit perkiraannya. Sejauh ini kakak iparnya adalah orang menyenangkan yang harus menikah dengan Taehyung yang menyebalkan.

***

"Kalian sedang tidak ada masalah, kan?"

Nyonya Kim membuka suara disela makan malam keluarga.

Semua di ruang makan jelas tahu pertanyaan itu ditunjukan untuk pasangan yang tanpa mereka tahu baru saja bertengkar.

"Sewool, kau baik-baik saja?"

Sewool masih memainkan garpu di atas daging.

Dia sudah berani menciumku. Tadi malam dia memindahkan tubuhku ke ranjang. Lalu pagi tadi dia memelukku. Kalau terus dibiarkan, ini takkan baik.

"Sewool? Kau dengar aku?"

Seketika pikirannya kabur. Sewool mengangkat kepala dan mendapati wajah ibu mertuanya cemas.

Ia tersenyum. Lebih tepatnya senyum yang dipaksakan. "Ya."

"Kalian ada masalah?"

"Sedikit," Jawab Taehyung. "Sepertinya Sewool sedang ingin sesuatu."

Mata Sewool membulat. Ia menatap pria di sebelahnya tidakpercaya.

Dasar tidak waras.

Beda halnya dengan Dahyun. Anak itu menatap Taehyung was-was. Sementara Baekhyun dan Daehyun tetap diam.

Sepertinya memang hanya mereka berlima yang tahu masalah ini.

"Kau sakit, Sayang? Padahal siang ini kalian harus berangkat."

"Aku baik-baik saja."

"Ayah!"

Semua orang langsung menoleh ke arah pintu saat seorang anak laki-laki yang kira-kira berumur enam tahun masuk dengan wajah kesal.

Daehyun bangkit dari kursi, membawa anak itu menduduki kursi kosong di sebelahnya dengan bunyi hup.

"Hai, Buddy."

"Ayah, ibu hari ini pergi lagi. Katanya aku harus main dengan Ayah... Oh!" Tiba-tiba mata anak itu membulat, "Paman Taetae."

"Yo, Daniel."

Anak yang dipanggil Daniel langsung turun dari kursi dan berjalan menghampiri Taehyung. Taehyung buru-buru meninggalkan sendok dan garpu kemudian mengangkat Daniel ke atas pangkuannya.

Dari samping, Sewool terus memperhatikan Taehyung dan Daniel yang melakukan salam dengan cara membuat kepalan di tangan dan membenturkan satu sama lain.

Melihat bagaimana pria itu tersenyum pada anak kecil membuat hatinya begejolak resah. Hampir semua perempuan setuju, laki-laki yang bermain dengan anak kecil jauh lebih menggoda.

Ketika semua orang kembali pada percakapan ringan, ia masih sibuk memperhatikan Taehyung dan Daniel. Rasa-rasanya ia ingin sekali ikut tersenyum.

Taehyung yang tampan sedang bermain dengan anak kecil.

You Are the Pastry of My EyeDär berättelser lever. Upptäck nu