Gone

1.4K 155 6
                                    

-Author's POV-

Barbara mulai mengemasi barang-barang milik Rey dan Elena. Barbara berencana menghindar dari Harry karena Ia sudah muak dengan Harry dan Kendall.

"Barbara, aku mohon jangan tinggalkan aku! Aku mohon! Aku bisa menjelaskannya! Kau harus mendengarkan aku!"

Barbara hanya diam dan menangis. Ia sudah terlanjur sakit hati.

"Fuck! Fine! Aku muak denganmu! Kau seperti anak kecil! Kau selalu saja marah saat aku bersamanya! Itulah resiko memiliki pasangan seorang artis! Kau harus bisa menerima konsekuensinya! Pergilah jika kau ingin pergi! Cukup sudah!" Harry langsung keluar kamar dan menggebrak pintu membuat Barbara kaget.

Barbara menghentikan aktivitasnya. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Harry. Barbara mendengar suara mesin mobil dan ternyata Harry pergi dengan mobilnya.

"Kau benar-benar melepaskanku, Harry," Gumam Barbara sambil menangis.

.

Barbara keluar rumah dengan keadaan kacau. Ia baru saja menelepon Cara agar menjemputnya dan Ia akan menginap dirumah Cara.

Kini Cara berjalan membawa koper dan menggendong Rey. Sedangkan Barbara membawa koper yang berisi baju Rey dan Elena sambil menggendong Elena. Ia masih tak percaya bahwa Harry benar-benar melepaskannya.

.

"Cara, aku harus pergi berbelanja karena bahan masakan di kulkasmu sudah habis. Aku titip Elena, aku akan mengajak Rey agar kau tak kerepotan."

"Apa kau perlu kuantar? Aku bisa mengantarmu sekarang!"

"Tak perlu, aku sudah banyak merepotkanmu, aku bisa naik bus."

"Baiklah, hati-hati,"

Barbara mulai berjalan ke tempat pemberhentian bus sambil menggandeng tangan mungil Rey yang sedang berjalan. Terik panas matahari membuat Barbara kepanasan.

Tak berapa lama Ia sampai di halte bus dan sialnya Ia tertangkap paparazzi. Ia akan diikuti paparazzi.

Tak perlu menunggu lama karena bus datang dan Ia langsung menaikinya bersama Rey. Barbara mengeluh kesal karena Ia tak dapat tempat duduk dan terpaksa Ia harus berdiri sambil menggendong Rey dan sialnya lagi ada 1 paparazzi yang mengikutinya terus. Barbara tak bisa marah karena ini adalah salah satu pekerjaan yang membuat paparazzi itu bisa menghidupi keluarganya.

.

Barbara mulai memilih-milih bahan makanan sambil menjalankan trolleynya. Ia masih punya uang atas peninggalan Mom dan Dadnya.

"Mommy, Daddy! Daddy!" Barbara langsung menoleh saat Rey menunjuk tempat makan yang disalah satu bangkunya ada Harry bersama Louis.

"Daddy, Mommy! Daddy!"

"Iya sayang, Mom tahu! Tapi tidak sekarang! Kita masih harus berbelanja, ayo!"

Setelah membayar semua belanjaannya, Barbara memutuskan untuk pulang dan Ia sedikit kesusahan karena Ia membawa 2 kantong plastik sambil menggendong Rey yang sudah kelelahan.

"Barbara!" Barbara berhenti saat Ia mendengar suara itu.

Barbara langsung berlari semampunya dan dia cukup membuat pejalan kaki disini marah karena Ia menabrak mereka.

Barbara berhenti saat Harry mencengkram lengannya. Ia meringis dan air matanya jatuh seketika.

"Barbara, aku mohon maafkan aku! Aku sadar aku salah kemarin! Aku sedang emosi kemarin, maafkan aku!" Harry membalikkan tubuh Barbara.

"Daddy!" Senyuman langsung tercetak di bibir mungil Rey dan Ia langsung merentangkan tangannya meminta Harry menggendongnya.

"Tidak, sayang. Kita harus pergi sekarang, ayo!" Barbara mencoba menghindari Harry namun Harry menghentikannya lagi.

"Aku mohon! Aku merindukan kalian! Aku mohon pulanglah! Kembalilah padaku!"

"Maaf Harry! Aku butuh jarak denganmu!" Ujar Barbara.

"Barb, aku mohon maafkan aku! Aku janji tak akan mengulanginya! Itu hanya insiden!"

"Aku mohon beri aku waktu, aku harus pergi," Barbara langsung pergi meninggalkan Harry.

.

Barbara sangat lelah hari ini, ditambah lagi pikirannya yang terus saja terbayang-bayang Harry. Dia sebenarnya tak ingin seperti ini, tapi disisi lain Ia juga sakit hati dan butuh waktu untuk menenangkan diri.

Lengannya juga sakit karena cengraman Harry ditambah tadi Rey yang menangis dan tak mau diam karena Ia dipisahkan oleh Harry. Barbara sebenarnya tak ingin memisahkan Rey dan Elena dari Harry, tapi Ia masih belum ingin bertemu Harry, bahkan bertatap wajah dengan Harry karena Ia merasa sangat disakiti.

"Barb," Barbara menoleh saat mendapati Cara yang berdiri di belakang sofa.

"Cara, kau belum tidur?" Tanya Barbara sambil memijat pelan lengannya.

"As you see, kau juga belum tidur. Ada apa denganmu?" Tanya Cara lalu mendaratkan bokongnya di sebelah Barbara.

"Aku hanya lelah. Ini sudah biasa, pekerjaan seorang ibu rumah tangga," Ujar Barbara sambil tersenyum.

"Sebenarnya ada apa denganmu dan Harry? Aku cemas melihat kalian seperti ini," Tanya Cara sambil menghadap ke arah Barbara.

Barbara mengambil napas dalam-dalam, "hanya masalah biasa. Kau tak perlu cemas dan aku berterima kasih karena kau sudah mau menampungku dan kedua anakku."

"Hey, ayolah. Kita ini bersahabat sejak kecil dan kau tak perlu sungkan kepadaku. Aku sudah menganggapmu seperti kakaku sendiri, Rey dan Elena juga kuanggap seperti keponakanku sendiri," Jawab Cara membuat Barbara tersentuh.

"Terima kasih, Cara. Sebenarnya masalahku dan Harry ini karena Kendall, dia datang lagi ke dalam kehidupan kami."

"Ya, aku sudah menduganya. Seharusnya kau tak boleh seperti ini, percayai suamimu. Kendall itu licik, jadi kau tak boleh langsung percaya padanya."

"Tidak, Cara. Aku melihatnya sendiri, Harry menggendong Kendall masuk ke rumahnya."

"Well, sekarang apa yang dijelaskan Harry padamu?"

"Dia belum sempat berkata apa-apa karena aku tak mendengarkannya dan memutuskan untuk pergi."

"Seharusnya kau mendengarkan dulu masalahnya."

"Iya, tapi yang membuatku marah kenapa dia melepaskanku begitu saja? Dia malah berkata bahwa dia sudah lelah dengan sikapku yang seperti anak kecil dan dia berkata bahwa inilah resiko memiliki suami artis dan kita harus siap menerima konsekuensinya."

"Dia juga punya rasa lelah sepertimu. Kau juga lelah 'kan jika Harry di isukan bersama Kendall? Dia juga seperti itu, dia lelah diisukan dengan Kendall dan dia lelah dengan dirimu yang tidak mendukungnya."

"Jadi menurutmu ini semua salahku?"

"Tidak, Barb. Kau hanya harus tahu bahwa semua masalah tak harus diselesaikan dengan cara seperti ini. Kau menyiksa dirimu sendiri, bahkan kau juga menyiksa Harry dan kedua anakmu. Bicarakan ini baik-baik," Cara bangkit dan meninggalkan Barbara yang masih terdiam berusaha mencerna kata-kata yang diucapkan Cara barusan.

Dia benar. Aku harus memperbaiki kondisi ini. Aku harus bisa melawan Kendall.

Silent Readers tunjukin batang hidungnya dong :(
Huh... long chapter, i think. Guys, bentar lagi cerita ini end ya! Mungkin beberapa chapter lagi. But, keep vomment guys! Thank you 😊😊

My Heart Belongs Harry Styles 2Where stories live. Discover now