Born

1.8K 152 13
                                    

-Barbara's POV-

One Direction sudah melakukan world tour mereka sejak 2 bulan yang lalu. Aku, Rey, dan The girls juga ikut pergi. Sebenarnya Mom dan Mom Anne tak memperbolehkanku ikut, tapi Harry tetap memaksa karena Ia tak ingin kejadian satu setengah tahun lalu terulang lagi. Aku melahirkan sendirian. Aku dan Harry memutuskan melahirkan anak kami yang kedua di luar negeri.

Ini bulan ke-2 One Direction melakukan World Tournya. Kita sedang berada di Swiss. Directioners di negara ini tak kalah meriahnya dari negara-negara lain yang baru saja kami kunjungi 2 bulan yang lalu.

"Sayang, kau yakin akan ikut anak-anak berkeliling Swiss? Aku tak ingin kau lelah! Bagaimana jika kita tidak usah ikut?" Kata Harry menunjukkan wajah cemasnya.

Kandunganku sudah berusia 8 bulan. Satu bulan lagi aku akan melahirkan bayi mungil. Dan aku akan melahirkan di Swiss. Aku sangat senang saat aku mengetahui aku akan melahirkan di Swiss.

"Tidak Harry, aku tidak lelah. Tak apa, aku hanya ingin menikmati suasana di Swiss. Kau tahu? Ini pertama kalinya aku pergi ke Swiss, jadi biarkan aku menikmati Negara ini!" Tuturku dan dia tertawa.

"Baiklah, aku percaya padamu. Tapi jika kau lelah, aku tak ingin kau memaksa! Oke?"

"I know that, Hazza!" Aku menyenggol pelan perutnya dan dia meringis.

Kini kami sedang berada di salah satu taman yang terkenal di Swiss. Kalian tahu? Aku benci saat ini. Harry tak pernah mau melepaskan tangannya dari pinggangku. Tapi bukan berarti aku tak nyaman atau tak suka. Aku tak bisa bebas jika Harry seperti ini.

"Kau lelah?" Tanya Harry.

"Ayolah, Harry. Kau sudah berapa kali bertanya seperti itu padaku? Aku tak lelah! Jika lelah aku akan memberitahumu. Aku hanya ingin menikmati Negara Swiss" Kataku merajuk.

Harry memelukku lalu mencium kening kepalaku.

"Baiklah, maafkan aku! Aku hanya tak ingin kau lelah" Aku mengangguk dan kami melanjutkan perjalanan kami.

Udara di sini sangat sejuk. Aku sangat menikmati hari ini. Jika kalian bertanya dimana Rey, Rey sedang digendong bersama Niall. Rey terlihat nyaman bersama Niall sehingga Rey tak pernah mencari aku dan Harry.

"Harry, aku lelah" Kataku membuat Harry menghentikan langkahnya.

"Baiklah, ayo kita duduk!" Harry menuntunku di bangku taman yang dekat dengan kita.

"Guys! Barbara lelah! Kalian bisa duluan. Aku dan Barbara akan menyusul nanti!" Teriak Harry memeberi tahu.

"Baiklah, jangan memaksa, Barb!" Tutur Zayn dan aku hanya mengangguk.

Harry menarikku ke dalam pelukannya. Aku memejamkan mata menikmati pelukan Harry. Kadang aku merasa aku sungguh dan tak akan pernah mau ditinggalkannya.

Beberapa lama kemudian aku sudah merasa tak lelah dan aku mengajak Harry untuk menyusul The Boys dan The Girls.

"Dimana mereka?" Tanyaku saat Harry baru saja menelepon Liam.

"Mereka sedang berada di restoran. Seperti biasa, Niall selalu merengek minta makan!" Ujar Harry seraya memasukkan handphonenya ke saku.

Aku dan Harry segera menuju restoran. Aku sedikit merasakan mulas pada perutku sehingga aku meringis.

"Barb, are you okay?" Tanya Harry yang melihatku meringis sakit.

"Ya, ini wajar. Kontraksi seperti biasa!" Aku tersenyum berusaha menutupi sakitnya kontraksi ini.

Tak lama kemudian kami sampai di depan restoran yang The Boys dan The Girls kunjungi. Aku yakin mereka sudah memesan tempat ini melihat tempat ini sangat tertutup dan sepi.

My Heart Belongs Harry Styles 2जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें