Doll

1.4K 144 6
                                    

-Author's POV-

Kemarin, Harry dan Barbara baru saja landing di bandara London. One Direction baru saja menyelesaikan tour mereka. Elena sudah berumur 3 bulan dan dia tumbuh pada saat One Direction tour.

Kini Harry baru saja pergi ke basecamp untuk membicarakan album terbaru One Direction. Harry meninggalkan Barbara yang merawat Rey dan Elena sendirian. Rey bermain dengan mainannya dan sedikit bersuara ala-ala mobil sedangkan Elena tertidur dengan pulasnya di gendongan Barbara. Barbara tersenyum melihat aksi Rey yang sedang menabrakkan mobil-mobilannya ke sebuah kereta api yang sedang berjalan lalu Ia berkata "Boom..." Dia selalu melakukan itu setiap kali Ia main.

Barbara mengingat bahwa Rey belum makan siang, Ia menaruh Elena yang sedang tertidur di box bayi yang berada di ruang tamu. Barbara dengan segera mengambil bubur. Dengan segera Barbara berlari ke arah Rey tak ingin membuat jagoannya yang satu ini kelaparan.

"Mamamm..." Oceh Rey. Ya, Kini ia sudah bisa mengucapkan beberapa kata selain Daddy dan Mommy.

"Ya. Kau lapan bukan? Mom membawakan makan untukmu. Kemari, Mom akan menyuapimu!" Rey berjalan dengan lincahnya ke arah Barbara yang sedikit jauh darinya.

-Author's POV OFF-

****

-Barbara's POV-

Malam ini aku benar-benar kerepotan. Rey dan Elena menangis  dalam waktu yang bersamaan. Ini semua berawal dari Rey yang menangis karena bonekanya hilang dan aku lupa menaruh boneka itu dimana.

Elena yang sedang tidur pun menangis karena suara tangisan Rey yang keras. Apalagi Harry belum pulang dari basecamp dan kini aku sangat sangat sangat bingung harus bagaimana.

"Rey! Mom janji akan membelikanmu boneka baru! Jadi tolong diamlah!" Kataku sambil mengayunkan tanganku berusaha menenangkan tangisan Elena. Rey malah menangis dengan kencangnya.

Elena yang berada di gendonganku pun ikut menangis dengan kerasnya. Rey yang berada di ranjang berusaha menggapaiku. Namun aku salah, Ia malah menggigit kaki Elena sehingga Elena menangis lebih keras lagi.

"Rey! Kau tak boleh melakukan itu!" Aku menjauhkan Elena dari Rey.

"Mommy..." Kini Rey terduduk di ranjang sambil terus menangis.

Aku melihat kaki Elena yang digigit oleh Rey tadi dan hasilnya merah. Aku makin khawatir sekarang.

Aku membawa Elena keluar kamar dan mencoba menidurkan Elena kembali di kamarnya. Aku meninggalkan Rey yang masih menangis. Tak butuh waktu lama untuk menidurkan Elena kembali karena Ia sudah tertidur. Aku menaruh Elena pada box bayinya lalu aku berlari menghampiri Rey.

Aku menggendong Rey yang wajahnya memerah karena menangis. Rey terus saja meronta-ronta ingin diturunkan dari gendonganku.

"Rey! Kau bisa jatuh! Diam!" Pekikku.

Aku menuruni anak tangga dengan hati-hati mengingat Rey yang tak mau diam.

"Rey! Kau diam atau Mom akan memukulmu?" Ancamku cukup keras membuatnya berhenti bergerak.

Aku mendudukkan Rey di sofa lalu aku bergegas mencari bonekanya. Aku mencari kesana kemari namun hasilnya nihil. Aku menelepon Harry agar Ia membelikan boneka baru untuk Rey.

"Dad akan membelikanmu boneka baru. Sekarang diam dan tidur!" Aku menggendong Rey yang sudah berhenti menangis ke kamarnya dan Elena.

Aku menidurkan Rey pada box bayinya lalu menceritakan sebuah cerita. Rey tetap tak mau tidur.

"Rey... kau harus tidur ,sayang. Ini sudah malam! Kau harus tidur!" Kataku sepelan mungkin.

****

Rey baru saja tertidur saat aku berhasil membujuknya bahwa Harry sudah datang dan Ia membawakan boneka. Tapi Harry tak mau memberikan boneka jika Rey tak mau tidur. Akhirnya Ia pun tertidur.

Jangan anggap tugasku sudah selesai karena aku sudah menidurkan kedua anakku. Tugasku belum selesai, aku masih harus membereskan mainan Rey yang menumpuk di ruang tamu.

Aku segera membereskan mainan Rey lalu aku merebahkan diriku di sofa. Aku sangat lelah hari ini. Tak lama kemudian terdegar suara mobil yang kuyakini itu adalah mobil Harry.

"I'm home..." Teriak Harry.

"Shh.... Rey baru saja tidur!" Peringatku.

"Ada apa kau menyuruhku membelikan boneka untuk Rey?" Tanya Harry seraya memberikan bungkusan boneka itu kepadaku.

"Kau ingat boneka kesayangan Rey yang berwarna biru muda itu?" Harry mengangguk. "Boneka itu hilang dan aku lupa menaruhnya. Apa mungkin tertinggal waktu kau tour?" Harry mengerdikkan bahunya.

Harry menggandeng tanganku menuju kamar Rey dan Elena. Harry menyalakan lampu kamar Rey dan Elena.

"Aku baru bisa menidurkannya saat aku membujuknya kau sudah datang. Ia tak mau tidur sedari tadi dan terus menangis mencari bonekanya" Kataku.

Harry mencium Elena lalu berjalan kearah Rey dan mencium Rey. Harry mengelus rambut Rey. Aku menaruh boneka itu di samping Rey.

"Aku tak percaya kita memiliki dua anak" Kata Harry sambil tertawa.

Hola... Vomments guys! Aku rasa cerita ini absurd banget 😂

My Heart Belongs Harry Styles 2Where stories live. Discover now