Can't believe this

1.7K 182 1
                                    

"Harry, aku harus pergi, tolong jaga Rey! Aku hanya sebentar" Aku memohon kepada Harry untuk izin pergi.

"Tapi kau mau kemana?" Tanya Harry yang sedari tadi tak ku jawab.

"Ayolah Harry! Aku mohon! Aku hanya sebentar, tak sampai sore!" Pintaku sambil memohon layaknya anak kecil yang minta dibelikan mainan baru.

"Tapi kau selalu mengelak pertanyaanku! Kau mau kemana? Aku bisa mengantarmu" Ujar Harry, aku bingung ingin menjawab apa.

Kendall mengajakku bertemu disebuah tempat, dia lagi-lagi mengancamku akan membunuh Rey jika aku tak menemuinya, aku tahu Kendall selalu bersungguh-sungguh dengan perkataannya, aku takut terjadi apa-apa dengan putra tunggalku ini.

"Hey! Aku bisa mengantarmu! Dan mengapa kau terburu-buru seperti ini?" Tanyanya heran dan lagi-lagi mulutku kaku untuk menjawabnya.

"Tak perlu Harry! Aku bisa pergi sendiri! Ayolah, kau hanya harus berkata ya dan aku akan segera pergi" Kataku dengan sangat terburu-buru.

"Baiklah, aku mengizinkanmu" Aku lega sekarang, namun saat aku akan melangkahkan kakiku, Harry memegang tanganku.

"Kau naik bus?" Tanya Harry, aku hanya mengangguk.

"Kenapa tak menyamar?"

"Aku membawanya, nanti aku akan menyamar" Tanganku dipegang lagi oleh Harry.

"Aku belum selesai bicara, aku akan berkumpul bersama The Boys di basecamp dan aku akan membawa Rey! Temui aku dan Rey di basecamp, The Girls akan mencarimu" Jelas Harry dan aku mengangguk mengerti.

"Aku berangkat" Kataku.

Aku segera memakai kacamata hitam dan jaketku, aku segera menuju ke halte bus dan menanti bus datang.

Kendall menelepon.

"Dimana kau? Lama sekali!" Marahnya.
"Aku harus menunggu bus!" Aku langsung mematikan sambungan teleponnya.

skip~

Aku mencari Kendall dimana-mana tapi dia tak ada, aku mendongak ke kanan dan kekiri tapi hasilnya tetap nihil, aku tak menemukannya.

"Hey" Panggil seseorang yang mengagetkanku.

"God! Aku terkejut" Kataku sambil memegang dadaku.

"Untuk apa kau ingin aku menemuimu? Apa kau tak lelah selalu mengganggu hidup kami?" Tanyaku kesal kepada Kendall.

"Hey! Tak perlu marah-marah! Aku hanya butuh sesuatu" Katanya lalu menyeretku duduk.

"Cepat katakan! Aku tak punya banyak waktu untuk bersamamu! Harry curiga kepadaku"

"Kekasihku curiga rupanya" Ejeknya.

"Tutup mulutmu! Harry is mine! Not yours!" Kataku sombong.

"Oke, terserah apa katamu! Aku menginginkan kau pergi dari Harry! Jauhi dia!" Pintanya yang sukses membuat mataku membelalak.

"Apa maksudmu?" Tanyaku tak percaya.

"Aku sedang mengandung anak Harry" Booomm.. hatiku mencelos mendengar perkataannya.

"Satu bulan yang lalu Harry menemuiku dan dia tidur bersamaku! Dan inilah hasilnya" Kendall mengelus perutnya yang masih rata, aku menggeleng tak percaya.

"Kau gila! Kau benar-benar gila" Kataku seraya berdiri.

"Ya! Aku gila! Gila karena suami tampanmu itu! Kau harus bisa menerima kenyataan bahwa Harry masih mencintaiku!" Ujarnya dengan licik.

"Aku tidak percaya dengan semua perkataanmu Bitch! Kau memang perusak rumah tangga orang! Kau bitch" Aku menamparnya, namun ada 2 orang lelaki yang kuyakini adalah bodyguard Kendall yang memegangi tanganku.

Kini dia menjambak rambutku dengan keras hingga aku meringis kesakitan.

"Terimalah kenyataan sayang! Kau akan memiliki anak tiri 9 bulan lagi" Dia melepaskan jambakannya dirambutku lalu menyuruh 2 bodyguardnya melepaskanku dan mereka pergi.

"Aku tak percaya ini! Aku tak percaya! Bagus sekali sandiwaramu Harry! Kau berpura-pura sayang padaku, tapi kau malah masih tidur dengan jalang itu"

Aku menangis sekencang-kencangnya disini, aku tak dapat membendung lagi tangisanku.

"Aku harus menemui Harry! Ya! Aku harus menemuinya dan meminta penjelasannya" Aku segera berlari mencari taxi dan segera melaju ke basecampnya.

Skip at basecamp

"Harry! Apa yang kau lakukan? Apa yang kau lakukan?" Tanyaku sambil menangis.

Semua bingung melihatku. The boys, Sophia, Eleanor, Perrie, Isabell, dan juga Rey.

"Apa maksudmu? Apa yang ku lakukan?" Tanya Harry tak mengerti.

"Isabell, bawa Rey pergi" Ujar Liam dan Isabell segera membawa Rey keluar dari ruangan ini.

"Kau bajingan! Kau pengecut! Kau bajingan! Persetan denganmu Harry! I hate you" Teriakku frustasi kepada Harry yang masih bingung denganku.

"Apa yang terjadi Barb? Ceritakan dulu baik-baik" Tanya Eleanor.

"Kau! Apa yang kau lakukan dengan Kendall? Kau mengkhianati kami Harry! Kau mengkhianatiku dan juga Rey!" Aku memukuli Harry dan Tangisanku semakin menjadi-jadi.

"Apa yang kulakukan? Aku tak mengerti? Hey tenangkan dirimu dulu! Ceritakan baik-baik" Harry memelukku dan dengan cepat aku menepisnya.

"Don't fucking touch me! Jelaskan padaku apa yang terjadi? Kendall hamil anakmu Haz! Dia hamil" Kini aku jatuh ke tanah dan aku menarik rambutku frustasi.

Mereka terlihat kaget dengan perkataanku.

"Harr! Jelaskan ini semua" Ujar Louis.

"Aku bersumpah tak melakukan apa-apa dengan Kendall! Apa yang dia katakan padamu? Kau pergi menemui Kendall, dan dia mengatakan ini padamu?" Tanya Harry sambil memegang lenganku, aku tak menjawabnya aku hanya mengangguk.

"Bangunlah Barb! Ayo bangun" Perrie mencoba membangunkanku.

"Sekarang kau duduk dan kita bicarakan ini baik-baik" Ujar Perrie setelah dia berhasil membangunkanku dan kini dia menyuruhku duduk.

"Ada apa? Jelas---" Perkataan Sophia terhenti saat tiba-tiba ada yang masuk tanpa mengetuk pintu.

"Oops! Ada Barbara rupanya" Kendall! Itu si Bitch Kendall, dia dengan tak tahu malu datang kemari.

"Kemari Kendall! Masuklah" Perintah Zayn tegas.

Kendall masuk dan langsung duduk didepanku.

"Apa yang kau katakan kepada Barbara? Mengapa dia sampai semarah ini? Kau memang tak tahu malu" Kata Eleanor.

"Apa? Aku hanya mengatakan yang sesungguhnya, satu bulan yang lalu aku dan Harry tidur dan membuahkan hasil" Kendall dengan bangganya mengelus perutnya.

"Benar itu Hazz?" Tanya Niall.

"Tidak, itu tidak benar! Hey kau dengarkan aku! Aku tak pernah menidurimu! Ya memang aku pernah tidur denganmu tapi itu sudah lama sekali bahkan aku sudah tak ingat kapan itu" Jelas Harry dengan tegas sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk Kendall. Aku hanya diam saja masih ingin mengetahui kebenaran.

"Kau tak ingat sayang? Kau tak ingat tengah malam kau mendatangiku dan kau berkata padaku bahwa kau membutuhkanku? Dan kau berkata bahwa Barbara tak senikmat diriku? Dan kau berkata bahwa Barbara selalu tak mau jika kau mengajaknya bercinta? Kau tak ingat itu sayang?" Kendall mencoba mengelus pipi Harry dan Harry menepisnya kasar.

Jangan lupa kasih bintang kecil ya guys!

My Heart Belongs Harry Styles 2Where stories live. Discover now