Koass dan Pasien

6.9K 194 44
                                    

Ini adalah minggu keempat aku menjadi seorang dokter gigi muda. Bahasa kerennya sih koass. Untuk koass seperti kita, hal yang paling penting sedunia adalah pasien.

Kenapa pasien?
Bagi kami pasien adalah seorang dewa penyelamat. Kalau tidak ada pasien bisa mati kita. Seharian tidak bekerja, luntang luntung kesana kemari melihat teman-teman yang sedang asik merawat pasien.

Bedanya koass dokter umum dan dokter gigi adalah pasien. Kalau dokter umum, pasiennya tumpah ruah tanpa perlu repot-repot mencari pasien. Sedangkan kami sebagai dokter gigi harus berputar-putar hingga ke ujung dunia untuk mencari pasien.

Mencari pasien?
Kenapa harus mencari pasien?

Sekali lagi, buat kami pasien adalah segalanya. Sama seperti kita membutuhkan udara untuk bernafas. Sama seperti kita membutuhkan makanan saat lapar. Tanpa pasien kami tidak akan cepat lulus dari dunia koass yang kejamnya seperti hutan rimba.

Untuk kami para calon dokter gigi muda, setiap kali kami akan berpindah putaran atau stase, kami diharuskan menyelesaikan requirement pekerjaan tertentu dan dalam waktu tertentu juga.

Sudah ribut mencari pasien, kita juga harus pandai mengatur waktu. Maka dari itu aku selalu mengingatkan diriku sendiri.

"Jangan lupa bernafas dan bahagia"

H-1 sebelum aku masuk dunia perkoass-an, demam tinggi hingga 40 derajat celcius menyerangku tanpa ampun.

Demi apapun yang ada dunia ini, aku tidak pernah merasa se-stress itu sebelumnya. Bahkan stressku saat itu melebihi saat aku mengerjakan skripsi.

Kalau dibandingkan dengan dunia koass, skripsi hanyalah serpihan upil. Yang tidak penting dan berujung dengan dibuang.

Lalu saat ini aku berada di stase apa?

Enam minggu awalku di dunia koass kuhabiskan di stase konservasi. Konservasi adalah suatu stase yang menangani kasus mengenai gigi lubang, gigi patah, gigi mati yang ingin dihidupkan lagi dll. Intinya di konservasi adalah mempertahankan gigi semaksimal mungkin agar dia stay alive di dalam rongga mulut kita.

Nah bayangkan, gigi pasien saja kami pertahankan sedemikian rupa. Gimana kalau pacaran sama kami?
Jelas kami pertahankan pacar kami sedemikian rupa dong.

Hm. Tapi bo'ong.
Ya jelas kehadiran pacar sedikit kurang penting bila dibandingkan dengan pasien hahaha.

Kemudian berbicara tentang requirement. Untuk stase konservasi sendiri ada 17 requirement dengan kasus berbeda-beda yang harus dikerjakan dalam waktu 15 minggu.

Oh. My. God.

"Oh, cuma 17 kan? Apa susahnya? Masih mending 17 daripada 30 kan?"

Gundulmu persegi.
Menurut ngana?

Dari 17 requirement itu benar-benar terdiri dari aneka macam kasus yang berbeda-beda.

Kita harus mencari kasus gigi depan yang sudah mati untuk dilakukan perawatan endodontik tunggal. Lalu mencari kasus gigi belakang yang sudah mati untuk perawatan endodontik ganda. Ada juga kasus gigi berlubang di permukaan gigi belakang.

Tuh kan macem-macem.

Itu baru contoh tiga kasus. Masih ada 14 kasus lainnya yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Dari sekian banyak kasus itu, puji syukur kupanjatkan pada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, aku sudah berhasil mengerjakan 3 kasus.

Luar biasa.
Kamu memang keren *memuji diri sendiri* *padahal ada yang sudah mengerjakan 6 kasus*

Well, semua orang memiliki jalan masing masing untuk menuju Roma. Ada yang perlu muter ke Australia dan transit di Kutub Utara buat sampai ke Roma. Ada yang langsung sampai ke Roma naik pesawat. Ada juga yang ke Roma naik perahu cadik. Ya macam-macam intinya.

Jadi maksudnya apa?
Ya maksud aku, nggak semuanya harus berjalan lancar. Mungkin kita perlu lewat jalan terjal dan berbatu untuk berhasil.

Awalnya aku sering mengeluh.
Bodoh sekali mengambil kuliah di fkg.
Berulang kali menyesalinya.
Berulang kali menangis dan rasanya ingin memutar waktu.
Sebegitu menyesal dengan segalanya, karena terlalu banyak beban di fkg.

Tapi sekarang pelan-pelan aku sudah menyadarkan diriku sendiri.
Mungkin ini jalan terbaik yang ditunjukan oleh Sang Pencipta untukku.
Semenjak koass aku mulai menikmati ritme kehidupan sebagai mahasiswa profesi pendidikan dokter gigi.

Kalau kita menikmati pekerjaan kita, bukankah beban yang kita angkat akan terasa ringan?

Ya ampun, ngomong apa aku ini.
Maaf Pak Mario Teguh, aku nggak maksud mengambil alih tugasmu.

Ya begitulah.
Kami koass dan pasien memiliki hubungan yang cukup so sweet. Ibaratnya koass adalah kunci dan pasien adalah gembok. Ibaratnya juga koass adalah charger dan pasien adalah handphone. Sungguh indah bukan hubungan kami?
*nangis di pojokan*

Tolong maafkan kami teruntuk mas mas pacar dari mbak mbak yang sedang koass di fkg.

Maaf kehadiran pasien terasa jauh lebih penting dari kehadiran mas pacar.
Maaf kami lebih perhatian kepada pasien daripada mas pacar.
Maaf kami lebih semangat mencari pasien daripada mencari mas pacar di ujung sana yang lagi asik ngambek gara-gara kurang perhatian.

*tarik nafas dalam-dalam*

Lama-lama kalau begini caranya kisah romantis romeo dan juliet bakalan kalah sama hubungan love-hate antara koass dan pasien.

Yang juga sedang koass boleh komen dibawah karena aku tahu kita senasib sepenanggungan.
Oke sekian dulu catatan gila part 1.
Kalau nganggur aku pasti nulis lagi kok.

Salam manis dari dokter gigi yang galau karena minggu depan belum menemukan pasien.
-venusa rays-

CATATAN GILA CALON DOKTER GIGIWhere stories live. Discover now