44

3.6K 126 0
                                    

MY ARROGANT BOYFRIEND
Chapter : 44

_____________________________________

'Brakk' Pintu gymnasium terjeblak terbuka di ikuti sosok Kiki,Josia, Gilang dan dua anak lelaki lengkap dengan jersey mereka.

"Apa yang kalian lakukan?"Jerit Kiki mengema,Josia dan Gilang langsung tanggap memegangi Bagas sementara seorang anak lain memegangi Cakka dan yang satunya pergi entah kemana.

"Lepaskan,Lepas!"Bagas memberontak namun Josia dan Gilang semakin kuat menahannya.

"Kau kalah dan selalu kalah..kau pikir pukulanmu ini menyelasaikan segalanya? faktanya kau kalah dan Nk masih saja bukan milikmu."Cibir Cakka dengan wajah tenangnya. Bagas melebarkan matanya kesal wajahnya merah padam sudah.

"Damn u Nuraga!"Bagas meronta hingga Josia dan Gilang terjungkal ke belakang,didekatinya Cakka dengan tangan terkepal namun Cakka masih tenang juga.

"Kau memang arrogant,kasar dan egois benar-benar tak pantas untuk Nk,dengan sifatmu yang begitu kau hanya akan menyakitinya."Cakka terus mengoceh tak peduli Bagas yang berdiri di hadapannya dengan emosi yang memuncak. Bagas mengerang marah ditariknya kaos Cakka hingga pria berwajah timur itu tertarik kedepan.

"Dengarkan aku Cakka Nuraga,mulutmu itu seperti wanita terlalu repot mengurusi urusan orang lain jangan pernah mengataiku begitu lagi atau kau..."Bagas melayangkan wajahnya dengan tangan yang terkepal kuat, sesenti lagi pukulannya itu akan mendarat di pipi Cakka yang mulai lebam namun lengkingan suara seorang gadis menghentikan aksinya.

"CUKUP!"Nk berlari kecil kea rah dua pria yang tengah bergumul sengit itu dan memisahkan mereka.

"Kalian pikir ini ring tinju ini gymnasium! Dan Bagas apa yang kau lakukan pada Cakka?"Nk menyentuh pelan wajah Cakka yang babak belur membuat pria bermata coklat itu meringis kesakitan,tatapan hazel Bagas bersorot kian geram.

"Jangan ikut campur Nk,menganggu saja!"Jerit Bagas spontan,Nk yang mendengarnya langsung berbalik menghadap Bagas,ditatapnya pria itu marah.

"Jangan ikut campur? Bagaimana bisa dua orang yang paling berharga dihidupku saling bunuh aku diam? Menganggu? Fine pukuli saja orang sepusamu tapi jangan Cakka! He's my brother! Kau tak berubah Bagas,kau arrogant,kasar,egois..harusnya pertama kita bersama aku sudah tahu kita begitu berbeda..kau itu api dan aku hujan,kau itu langit dan aku bumi ,kau itu mars dan aku venus kita berbeda SANGAT malah. Aku bersyukur kita tak lagi bersama,aku lelah menghadapimu..kau tak pernah mendengar apa yang kubilang kau tak pernah mau tahu perasaanku aku membencimu!"Nk mulai terisak dan berlari jauh meningalkan gymnasium dengan hati yang remuk redam.

"Jika kau mencintai Nk,bukan begitu caranya.."Cakka menepuk pundak Bagas lalu mulai mengikuti langkah Nk meningalkan gymnasium. Kiki dan dua anak lainnya yang sama sekali tak tahu apa yang terjadi sebenarnya mundur teratur meningalkan ruang olahraga itu.

"Gas.."Gilang memberanikan diri meremas pelan pundak Bagas, namun Bagas hanya diam tatapan hazelnya yang semula penuh emosi mulai redup dan menyorot luka. Bagas masih diam di tempatnya mematung dengan ekspresi tak tertebak benar-benar mirip replica es sekarang.

"Bagas..."Ulang Josia ragu,roh Bagas seperti baru kembali pada ragunya.Pria itu mengedarkan pandangannya memandang dua sahabatnya itu.

"Maaf.."Lirihnya sebelum keluar dari gymnasium, Gilang dan Josia memandang punggung Bagas yang menjauh dan mengeleng kompak,mereka yang sahabatnya saja tak pernah tahu apa isi pikiran Bagas sebenarnya.

*****

Nk menghempaskan dirinya di bawah pohon akasia,hatinya sakit..Bagas masih seperti dulu padahal ia berharap sedikit saja Bagas mau berubah dan mungkin saja hubungan mereka dapat membaik atau mungkin kembali tapi nyatanya Bagas tak pernah berubah ia masih Bagas Sahputra yang dulu,Nk tak mau sakit lagi Ia harus melupakan Bagas.

"Nk..."Gadis bermata coklat itu mengadah dan sedikit terkejut saat tahu-tahu Iqbaal sudah duduk di hadapannya.

"Hei.."Sapa Nk tak bersemangat,Iqbaal menatap Nk prihatin dan menepuk pelan punggung tangannya.

"Maafkan aku......."Ucap Iqbaal menyesal,Nk menatapnya penuh tanya.

"Aku sudah tahu semua,alasan kau menjauhiku dan alasan Bagas memukulku waktu itu,maaf..aku tak tahu kau kekasih Bagas,maafkan aku sudah membuat hubungan kalian kandas."Iqbaal menatap Nk memelas,gadis itu hanya tersenyum getir.

"Sudahlah Iqbaal,semua sudah terjadi..aku dan Bagas memang berbeda dia api dan aku hujan,dia langit dan aku bumi...tak akan menjadi satu memang,jadi kau tak perlu terlau merasa bersalah."Nk menunduk menatap rerumputan yang iseng ia cabuti,Iqbaal menatap Nk tak berkedip Nk baik sekali...begitu pemaaf cantik,lembut dan hangat . Jika Iqbaal boleh jujur tentu rasa itu masih ada namun Iqbaal sadar perasaanya sudah terlau banyak membuat masalah,setidaknya agar tak merepotkan Nk lagi rasa di hatinya harus dikubur terlebih dahulu.

"Aku tahu sekali kau dan Bagas pribadi yang berbeda namun bukanlah perbedaan itu biasa? Jika semua orang sama dunia ini akan monotan dan membosankan,berbeda itu indah seperti tujuh warna-warni pelangi yang berbeda namun indah ketika disatukan,kurasa tak ada yang salah dengan perbedaan ini hanya tentang untuk mengabungkan perbedaan-perbedaan itu,kau Nk gadis paling hebat yang pernah kukenal. Aku tahu kau pasti bisa mengabungkan perbedaan itu membentuk harmoni yang indah,kau dan Bagas sama...kalian memiliki rasa yang sama kau dan Bagas sama-sama memiliki hati masing-masing,kurasa itu modal yang lebih dari cukup." Nk menoleh menyimak tak berpaling setiap kata yang keluar dari mulut Iqbaal.

"Itu memang terlihat mudah ketika terucapkan,kenyataannya aku dan Bagas memang berbeda dan sulit disatukan...lagipula kau salah besar kami tak punya modal itu, satu-satunya yang merasa cinta hanya aku."Nk menunduk menahan sekuat tenaga air mata yang rasanya ingin menganak pinak dari matanya.

"Kau salah Nk...mungkin saja Bagas punya rasa yang lebih besar dibandingmu,lihat saja type pria seperti Bagas kuyakin bukan pria yang merasa cinta pada gadis yang berbeda,ketika dia mencitaimu maka hanya kau dihatinya. Jika dia tak mencintaimu dia tak akan cemburu,tak akan marah dan tak akan memukulku,dia mencintaimu Nk kau hanya belum paham dia benar-benar mencintaimu,dengan caranya sendiri."Iqbaal tersenyum pada Nk membuat gadis itu semakin dalam menunduk.

"Entahlah Iqbaal aku memang tak bisa memahami Bagas,dia terlalu abu-abu untukku..."

**********

Bagas menghempaskan dirinya di ranjang kamarnya dan memejamkan mata melepas lelah,namun matanya tak mau terpejam juga,Ia juga bingung kenapa akhir-akhir ini ia susah tidur..tak berselara makan dan tak berhasrat masuk sekolah. Bagas belum pernah merasa ini sebenarnya tapi ia yakin apapun yang dirasanya kurang lebih terjadi karena Nk,mengingat gadis itu membuat dada Bagas bagai ditikam pisau tajam,sakit.....namun lebih sakit lagi mengetahui bahwa dirinyalah pemilik 'pisau' itu. Bagas sadar dirinyalah yang tersakiti dan satu-satunya pembuat rasa sakit ini menyebar.Bagas mencintai Nk sangat...jika tidak mana mungkin ia berani mengatakan cinta di taman komplek saat musim semi tepat bermekarannya bunga tulip? Ia memang menyayangi Nk jika tidak mana mungkin ia kesal saat ada pria lain mendekati gadisnya? Sesunguhnya Bagas tak mau kehilangan Nk Bagas tahu rasanya sulit bernafas tanpa Nk disisinya,tapi ia bingung...kenapa Nk tak jua mengerti dirinya,hatinya,rasa cintanya. Bagas memang mencintai Nk dengan caranya sendiri ia hanya tidak tahu bagaimana menunjukannya dengan benar pada Nk.

Bagas menghela nafas berat dan memandang balkon kamarnya yang memandang lurus ke balkon Nk,sekarang Nk sering menutup balkonnya entah dikunci atau tidak tapi yang jelas Bagas tak bisa lagi memandangnya dari situ.

Pandangan Bagas tertuju pada pohon marple yang batangnya merambat bak memberi jalan balkonnya dengan balkon seberang. Bagas jadi ingat dulu ia sering merambati pohon ini hingga ke kamar Nk, Bagas juga tak akan lupa malam dimana ia sangat khawatir Nk belum pulang dan menyelusup menunggu Nk dikamarnya. Saat itu petir mengelegar Nk ketakutan dan tidur di pelukan Bagas....Bagas masih ingat jelas saat-saat Nk minta di nyanyikan lagu,Bagas selalu menyanyikan lagu yang sama...lagu favoritnya.

If I could just die in your arms
I wouldn't mind
Cause everytime you touch me
I just die in your arms
Oooh, it feels so right
So baby baby please don't stop girl

Bagas mulai bernanyi entah sekedar mengingat Nk atau menghibur hatinya yang terluka.

.
Bersambung~

Maaf lama update, ini juga buru" laptop udah mau dipake lagi.

@IndahFitriani23

MY ARROGANT BOYFRIENDKde žijí příběhy. Začni objevovat