28

3.1K 126 0
                                    

MY ARROGANT BOYFRIEND
Chapter : 28

________________________________

"Bagas?"

Aku membelalakan mataku begitu mendapati sosok yang benar - benar 'kuhindari' dua hari ini malah sekarang bediri tepat di depan mataku begitu dekat hingga aku bisa mencium jelas aroma maskulin tubuhnya yang sukses membuat tubuhku bergetar mati rasa,keringat bercucuran plus lidah terkunci tak bisa berkata - kata

"Sejak kapan ruang kesehatan ada di bawah pohon akasia?"aku hanya menunduk mendengar pertanyaan nan sarkatis itu,sebisa mungkin aku menghindari kontak mata dengan Bagas dan tetap berdiam diri

"Hey aku bukan bicara pada pohon - pohon disini aku belum gila,aku bicara padamu."Aku mati kutu seketika saat Bagas menarik daguku menatap matanya

"Bicaralah..."

"Aku eng....aku emm."Sial! aku tergagap begini,aku tak tahu apa yang harus kubicarakan padanya lagipula aku masih marah padanya

"Maaf aku tak ingin bicara dulu denganmu."aku berbalik dan melangkah menjauhi taman belakang Abraham mengabaikan tatapan tajam Bagas yang serasa menembus punggung.

***********

"Hei Iqbaal."Setelah bel pulang berdentang aku keluar dari ruang kesehatan yang secara harfiah sebenarnya aku numpang tidur disana dan setelah bel berbunyi aku keluar dan mendapati Iqbaal berdiri di depan ruang bercat putih ini.

"Do you feel better?"

"Yes,thanks."

"Siap untuk latihan drama?"

"Tentu."aku dan Iqbaal pun berjalan beriringan menuju ruang audiotorium untuk berlatih drama yang sebulan lagi akan kami pentaskan.

"Oh My..."lirihku tercekat saat mataku menangkap siluet Bagas di balik loker menatap tajam padaku dan Iqbaal kali ini tatapannya bukan hanya menembus punggung namun sukses menembus hati dan pikiran

"Kita belok Iqbaal..."

"Lho tapi jalannya kan lurus.."

"Ahh..berputar sedikit tidak apa kok."aku terus mengandeng ralat menyeret tangan Iqbaal membelok di pertigaan koridor menghindari orang itu,Bagas Sahputra

SKIP

Hoah....hari ini latihan drama lumayan berat entahlah aku sedang tak konsentrasi beberapa kali aku salah mengucap dialog tapi untungnya rekanku Iqbaal jadi dia dengan baik hati membimbingku untuk menjani drama ini dengan baik,

"Aku duluan ya Nk,maaf tak bisa mengantarmu mom meyuruhku segera pulang."tahu - tahu Iqbaal sudah muncul di depanku dengan menjinjing ransel hitamnya,aku tersenyum padanya dan menganguk

"Tak apa Iqbaal aku bisa sendiri."Iqbaal mengucap salam perpisahan dan dengan berat hati yang kentara di matanya berjalan mendahuluiku ke halaman depan.Sekolah benar - benar sepi tentu saja ini sudah pukul 05.00 PM dan tak ada ekskul lian kecuali drama di hari senin ini,pantas saja jika sekolah sudah sebelas dua belas dengan pemakaman,eh kenapa jadi memikirkan pemakaman? Huaaa aku takut

'kresek...kresek' aku menajamkan telingaku begitu mendengar suara pergerakan ganjil di belakangku apa itu jangan - jangan?

"Jangan berteriak."seseorang membekap mulutku! Kugaris bawahi SESEORANG MEMBEKAP MULUTKU dan menyeretku ke belakang sekolah,mamaaa tolong akuu!

-------------------

Aku terus menutup mataku begitu tangan - tangan besar itu menyeretku ke sudut -halaman belakang sekolah yang benar - benar mirip pemakaman sekolah,sepi sekali,orang tadi sudah melepaskan diriku,aku pun memberanikan diri membuka mata dan menemukan sosok......

MY ARROGANT BOYFRIENDWhere stories live. Discover now