Part-39(Masalah masa lalu)

18.3K 925 39
                                    

HappyReading^^

Natasya mencoba menormalkan suaranya sebelum berbicara pada orang diseberang sana.

"Halo"

"Ibu"

"Natasya?? Kenapa ponselmu sulit dihubungi?? Ibu kemarin menelvonmu tetapi tidak bisa"
Natasya mencoba menekan air matanya agar tidak menetes lagi.
"Ponselku rusak karena terjatuh, Ibu apa kabar??"

"Baik, bagaimana denganmu sayang?? Maaff ibu tak pernah sempat mengunjungimu, karena benar-benar sibuk."

"Aku baik-baik saja bu" Jawab Natasya memaksa tersenyum.

"Bagaimana dengan Alfran?? Apa dia baik-baik saja?? Apa kalian sehat-sehat saja??"

"Iya bu kami baik-baik saja... Ibu apa boleh Natasya pulang kerumah hari ini?? Natasya merindukan Ibu dan Ayah"

"Tentu. Apa perlu ibu menyuruh supir menjemput kalian??"

"Tidak perlu buu. Aku hanya sendirian"

"Tidak bersama dengan Alfran??"
Natasya menyentuh dadanya yang terasa sakit.

"Dia sedang ada urusan, aku akan naik angkutan umum. Ibu tunggu saja aku"

"Ibu pasti menunggumu, ibu sangat merindukanmu" Natasya tersenyum mendengar kata-kata ibunya. Hingga air mata yang ia tahan tak dapat lagi dicegah.

"Baiklah bu. Aku akan siap-siap" Ucapnya yang mencoba bersikap tenang meski air mata tak kunjung berhenti menetes dipipinya.
"Iya, sayang"

"Iya" Natasya meletakkan lagi telvon rumah yang tadi ia gunakan. Natasya mencoba tegar dengan menghapus air matanya dengan kasar. Kemudian tersenyum senyuman yang terlihat begitu menyedihkan.
** **

Alfran hanya duduk memandang lurus kearah hamparan laut dihadapannya. Ia membiarkan angin menerpa kulit wajahnya. Membiarkan suara ombak yang menghantap keras bebatuan dipinggir pantai.

Pandangannya menatap lurus dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang keberbagai arah. Yang sulit ia deskripsikan satu persatu. Hatinya yang terasa bolong kian merapuh karena hembusan angin yang memilukan.

Wajah dua sosok gadis bergilir terbayang dikepalanya. Sang gadis dari masa lalu dan gadis dimasa sekarang.

Flashback On _

Bocah lelaki remaja itu menatap bingung gadis remaja yang tiba-tiba menghalangi langkahnya saat hendak kembali masuk kedalam markas para bocah brandal, tempat yang setahun ini ia tempati untuk berkumpul dengan remaja-remaja brutal lainnya yang dipimpin oleh ketua mereka Demian Marco, kakak dari gadis yang berdiri dihadapannya saat ini.- Aluna Raya.

"Al, aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap gadis itu yang akhirnya membuka suara.
"Ada apa??" Tanya Alfran mengerutkan alisnya.
"Ini memalukan tetapi aku tidak dapat terus menerus bungkam"
Alis Alfran kian kentara terlihat mengerut. "Sebenarnya kau ingin bicara apa?? Aku harus buru-buru sebab 10 menit lagi aku ada latihan karate" Aluna yang mendengar kata buru-buru semakin panik sampai-sampai tidak sadar keringat dingin mulai bercucuran dipelipis.

"Kau ini sebenarnya kenapa??" Tanya Alfran tersenyum geli sembari mengulurkan tangannya mengusap keringat Aluna. Membuat gadis itu semakin salah tingkah hingga-hingga lupa harus berucap apa.

"Aku.. aku.. aku menyukaimu Al" senyum Alfran memudar saat mendengar kalimat Aluna yang membuatnya merasa tertampar. Bagaimana mungkin gadis yang disukai sahabatnya- Dev menyatakan cinta padanya.

Jodoh?? Mungkin.Место, где живут истории. Откройте их для себя