Part-18 (Turth Or Dare)

24.1K 1K 13
                                    

Maaff kalau ada typo atau gangguan lainnya ^^

HappyReading :)

Natasya POV

Aku mengerutkan alis saat mendapati pintu kamarku terbuka lebar. Perasaan saat aku meninggalkannya pintu itu masih tertutup rapat.

Alisku semakin mengerut saat tahu siapa yang sedang beradah didalam sana.

"Alfran??"
Panggilku yang masih berdiri diambang pintu dengan Alfran yang membelakangiku.

"Apa yang kau lakukan disini??" Tanyaku menghampirinya sebab Alfran tak merespond sama sekali.
"Ponselmu.. aku menggunakannya untuk mengecek nada deringku" Jawabnya gugup sembari tersenyum kikuk. Membuatku memicingkan mata sebab mencium hal yang tidak wajar disni. "Kau apakan ponselku??" Kurebut ponselku dengan kasar dari tangannya. Lalu kucek, karena kalian tahu Alfrankan? Bisa saja dia menghabiskan pulsaku atau niat jahat lainnya.

"Tidak ada.. Kau ini kenapa sangat pelit? Aku hanya ingin meminjamnya" Jawabnya. Yang masih membuatku tidak yakin.
"Tidak biasanya kau meminjam ponselku apa kau memiliki niat lain??" aku menatapnya dengan tatapan menyelidik. Alfran kembali tersenyum kikuk namun kini sembari menggaruk tengkuk. dan ia terlihat begitu menggemaskan. Apa aku salah bicara barusan?? Tapi, Apapun yang kubicarakan tadi, aku mengatakannya dengan jujur.

"Sungguh aku tidak memiliki niat lain. Seperti yang ada dikepalamu ini" Alfran menoyor pelan jidatku dengan jari telunjuknya.
"kau yakin?" Aku kembali bertanya memastikan apa ucapanya itu benar, sebab aku belum terlalu yakin dengan apa yang ia katakan.

"Sungguh tidak ada. Sudah lupakan itu, bagaimana kalau malam ini kita habiskan waktu bersama. Hitung-hitung membayar waktu kita yang terbuang selama seminggu ini" Aku memandang Alfran yang entah tiba-tiba membuatku deg-degkan. Apa aku terserang penyakit jantung? Tapi tunggu. Keluargaku tidak memiliki riwayat penyakit seperti itu. Lalu ada apa dengan diriku ini?

"Bagaimana kau mau?? Kita bisa marathon film atau bermain game dan yang lainnya, mungkin" tawar Alfran. Dengan aku yang masih sibuk memikirkan jantungku yang tiba-tiba terasa aneh.
"Natasya" panggilnya sebab belum mendapat jawabab dariku "Baiklah. Kau bisa tunggu dibawah, aku ingin ganti baju dulu" jawabku menyetujui ajakannya. Alfran memandangku dari atas kebawah, membuatku kembali mengerutkan alis. "Begini saja juga menarik" Katanya yang tersenyum nakal padaku. Tanpa berpikir panjang kulayangkan pukulan kedadanya yang membuat Alfran meringis keras.
"Dasar mesum.. keluar kau sana" Usirku mendorongnya agar keluar dari sini. Dan itu tentu saja tidak mudah, Alfran terasa seperti tembok.

"Baiklah. Baiklahh. Kutunggu kau dibawah" ucapnya saat sudah beradah diambang pintu. Sebelum benar-benar lenyap masih sempat-sempatnya ia mengedipkan sebelah matanya kearahku. Dasar dia itu

Tanpa sadar aku tersenyum mengingat tingkah Alfran yang begitu mudah berubah-ubah selama ini. Terkadang ia begitu menyebalkan dan terkadang juga menbuatku, entalahh

"Natasya" Reflek aku kembali mengeratkan kimono mandiku.
"Ada apa??" Tanyaku yang terdengar kesal. Karena dia seenak jidatnya tiba-tiba muncul didepan pintu.

"Aku hanya ingin bilang. Tinggalkan saja ponselmu. Aku tak suka gangguan" belum sempat aku membuka mulut ia kembali berucap "Dengarkan aku dan jangan membantah" Tegasnya yang terdengar seperti seorang ayah yang memarahi putrinya.

"Sudah sana. Kau itu cerewet sekali" Kesalku berjalan cepat kearah pintu dan menutupnya tanpa menunggu apa lagi yang ingin ia katakan.

AUTHOR POV

Alfran tersenyum lebar melihat Natasya sudah duduk disampingnya. "Sekarang kita harus apa??" Tanya Natasya menoleh memandang Alfran yang masih tersenyum menatapnya.
"Bisakah kau tidak usah tersenyum?? Itu mengganggu penglihatanku" Sebenarnya itu hanya kata-kata bohong. Sejujurnya bukan matanya yang ternganggu- Ralat, matanya sama sekali tak terganggu melainkan jantungnya yang sedang berdebar tak normal.

Jodoh?? Mungkin.Where stories live. Discover now