(Part-12) Penolakan

20.6K 989 6
                                    

VOTE

..

VOTE

..

VOTE DAN COMENNYA SAYA TUNGGUU ^^

HAPPY READING :)

Author POV

Setelah tiba dikamarnya Natasya memutuskan untuk menonton film. ia mengobrak abrik tumpukan kaset yang beradah berdampingan dengan novel-novelnya, menemukan apa yang ingin ia tonton, Natasya menyalakan DVD yang sedari dulu beradah dikamarnya itu. Lalu meraih toples yang berisi cemilan dan mendaratkan bokongnya disofa empuk berwarnah putih yang menghadap tepat kearah TV.

KREKK

Merasakan pintu kamarnya terbuka, Natasya menoleh dan mendapati Alfran yang berjalan masuk dengan santainya.
"Apa yang kau lakukan disini??"
Tanya Natasya ketus.

"Aku ingin mandi" Jawab Alfran sembari melempar ranselnya keatas ranjang.

"Tidak boleh disini. kau pergi kekamar tamu sa-" kalimat Natasya terpotong saat tiba-tiba baju olahraga Alfran mendarat menutupi wajahnya.
"ALFRAAN" teriak Natasya kesal melempar baju Alfran asal. kemudian terdengar gelak tawa lelaki itu pecah dari dalam kamar mandi.

Natasya memfokuskan pandangannya kearah Tv , masih dengan tangan yang terus merongoh toples lalu memasukkan cemilannya kedalam mulut.

"Natasya" Sapa Alfran yang entah sejak kapan sudah duduk disamping Natasya dengan tampang lebih fresh setelah selesai mandi dan berganti baju.

"Hm" Gumam Natasya tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali. "Kau marah??" Tanya Alfran yang kembali dijawab Natasya dengan gumaman sembari terus fokus kearah tv. "Hm"

"Natasyaaa kau marah padaku??" Tanya Alfran menangkup kedua pipi Natasya kearahnya.
"Alfran. Kau menggangguku" Kesal Natasya menyingkirkan tangan Alfran dengan kasar. Dan menoleh kembali kearah tv yang sedang seru-serunya- menurut Natasya.

Alfran mendengus, menyandarkan punggungnya dipunggung sofa menatap Natasya yang begitu serius memandangi layar tv.
"Kau berubah" dua kata itu membuat Natasya menoleh menatap Alfran dengan alis mengerut. Mengerti arti tatapan Natasya Alfran tersenyum mengalihkan pandangannya kelangit-langit kamar dengan tatapan menerawang.
"Saat pertama kali bertemu. Bahkan menatapku saja kau tidak mau. Berbicara dengan nada sangat rendah itupun aku yang yang bertanya dan kau hanya menjawab dengan singkat.." Alfran menghentikan kalimatnya sejenak untuk memandangi wajah Natasya
"Dan sekarang kau berani membentak bahkan menghajarku" lanjutnya menekan pipi Natasya dengan jari telunjuk.
"Itu karena kau sangat menyebalkan" Kata Natasya bersedekap menghadap kearah Alfran. Alfran melirik sekilas kearah tv dan tersenyum jahil.
"Lihatlah! filmnya sangat seru" tunjuknya kearah tv dengan gerakan dagu. Otomatis membuat Natasya menoleh kearah yang ia maksud dan detik berikutnya Natasya melempar Alfran dengan bantal boneka yang sedari tadi ia peluk. "Dasar mesum" kesal Natasya yang malah membuat Alfran tertawa terbahak-bahak melihat wajah Natasya yang memerah sebab melihat adegan 'French kiss' sepasang kekasih sedang terpampang dilayar tv.

"Sudahlah. Aku tidak ingin nonton ini lagi" baru saja ingin beranjak hendak mematikan tv. Alfran menarik tangannya hingga Natasya terduduk kembali. Namun bukan disampingnya melainkan tepat dipangkuanya.
Reflek tangan Natasya bertumpu pada bahunya. Mereka saling memandang dengan jarak begitu dekat bahkan Natasya bisa merasakan jantungnya terasa ingin lepas dari rongganya.

"Kau.. masih risih padaku??" Tanya Alfran pelan. Saat terakhir kali mereka membahas tentang 'ini' mereka berakhir dengan berciuman disofa, mengingat itu membuat Natasya semakin gugup.

"Ini tidak nyaman" katanya begitu pelan. Merasakan tangan Natasya turun perlahan dari bahunya Alfran menariknya dan menindih Natasya berbaring disofa.

Natasya sangat gugup melihat Alfran menatapnya begitu dalam bahkan ini pertama kalinya Alfran seperti ini. "Terbiasalah" tegas Alfran menatap tepat dimanik mata Natasya yang berbaring dibawahnya.

Natasya menggeleng. Mencoba menarik pergelagangannya yang ditahan Alfran namun nihil. "Tidak, ini tidak nyaman. Dan kau termasuk orang yang harus kujauhi" Katanya mencoba menghindari tatapan Alfran.

"Natasya tatap aku" perintah Alfran yang terdengar tajam.
"Ini tidak nyaman" ucap Natasya sembari menggeliat mencoba lepas dari kungkungan lelaki diatasnya.

Saat Alfran mendekat untuk mencium bibirnya secepat kilat Natasya menghindar dengan cara memalingkan wajah.

Alfran melepas tangan Natasya lalu menarik tengkuk gadis itu dengan salah satu tangannya pertumpuh pada punggung sofa agar sepenuhnya tak menindih Natasya dibawahnya. Natasya memberontak memukul dada Alfran, saat merasakan bibirnya dilumat begitu kasar. Alfran terus melumat bibir Natasya tidak memerdulikan penolakan dari gadis yang menjadi istrinya satu bulan ini.

Natasya memejamkan matanya erat sembari mencengkram kaos Alfran dengan kuat. Sedangkan Alfran terus menggerakkan kepalanya dan melumat kasar bibir Natasya, meski tidak mendapat balasan sama sekali.

"Nata-" Mendengar suara Nathan. Natasya mendorong Alfran dengan sekuat tenaga hingga mereka saling berjauhan.

"Ohh. Mungkin aku masuk disaat yang tidak tepat.." Kata Nathan dengan wajah yang sengaja dibuat-buat seolah ia merasa bersalah. "Aku hanya ingin bilang kalau kalian ditunggu makan malam.." Nathan melirik jam yang tergantung di dinding kamar Natasya "mmmhh.. 15 menit lagi mungkin" Tambahnya dengan senyuman jahil. Lalu menghilang dibalik pintu secepat kilat.

Melihat Nathan sudah hilang. Natasya menghelai nafas berat sembari menunduk memainkan tangannya yang saling bertautan dengan Alfran yang duduk disampingnya.

Hening!!

Tidak ada yang berbicara selain suara-suara percakapan dari tv.
Lama berdiam diri Natasya beranjak menuju kamar mandi meninggalkan Alfran tanpa sepatah katapun. Alfran menarik rambutnya frustasi melampiaskan kebodohan yang baru ia rutuki atas kesalahannya.

TBC ;)

Jodoh?? Mungkin.Where stories live. Discover now