Part-35 (Terluka)

17.1K 776 0
                                    

Terlihat gadis itu tengah duduk dibangku balkon. Ia mengabaikan dinginnya malam yang menusuk kulit hingga terasa menembus tulang. Natasya tak memerdulikan apapun itu jika badai yang melanda sekalipun, ia tak akan perduli.

Rasa kecewa akibat ucapan Alfran jauh lebih menyakitkan dari apapun. Setelah mendengar Alfran dengan teganya berucap seperti itu, Natasya memutuskan untuk merubah cara pandangnya terhadap lelaki itu. Lelaki yang selama ini ia pikir berbeda dengan yang lainnya, ternyata sama saja.

Lelaki Brengsek tetap saja akan brengsek- Natasya

Natasya menghapus kasar air matanya yang terus menerus berlomba-lomba mengalir. Sesekali lolos isakan kecil dari bibirnya. Rasanya seperti baru saja sesuatu yang ia idam-idamkan pecah perkeping, sebelum ia berhasil meraih sesuatu itu ditangannya.

***

Alfran bersandar didaun pintu kamarnya. Kepalanya terasa berdenyut-denyut sakit memikirkan awal kehancuran hubungan dirinya dan Natasya.
Mata Alfran menatap lurus dengan tatapan kosong, Wajahnya terlihat begitu kacau. Rasanya begitu sakit menyakiti orang yang kau cintai. Namun apa lagi caramu untuk menjauh darinya? Jika kau tak mengorbankan sesuatu.

Haruskah kita saling menyakiti?? Agar aku tak membuatmu terluka oleh masalahku- Alfran

"AAARRGGGHH" lagi-lagi Alfran hanya dapat mengerang frustasi, yang menjelaskan jelas rasa sakit dan terluka yang ia rasakabn saat ini.

Tangannya mengepal kuat dengan mata menatap tajam kearah dinding kamar yang bercat putih miliknya. Seolah disana orang yang ingin ia hancur saat ini sedang menertawai kehancurannya.

^^_^^

Alfran berjalan menuruni tangga sembari mengedarkan pandangannya. Tidak biasanya ia tak mendapati kehadiran Natasya yang beradah dimeja makan, dan sepertinya juga rumah ini terlihat sepi, seolah hanya dirinya lah seorang diri yang berkeliaran dirumah ini- meski nyatanya memang seperti itu.

Alfran mendapati susu putih dan beberapa potong sandwich dimeja makan, sekali lagi Alfran mengedarkan pandangannya mencari-cari sosok Natasya. Namun hasilnya tetap sama- Nihil

Ia meletakkan tas punggungnya keatas kursi lalu mendudukkan bokongnya dikursi samping tasnya. Dengan masih mata mencari-cari keberadaan Natasya, Alfran meraih salah satu sandwich diatas meja dan mengigitnya. Alfran tetap menunggu Natasya turun dari arah tangga, Namun tanda-tanda gadis itu akan datang tak kunjung terlihat. Saat melewati kamar Natasya saja terlihat kalau ruangan itu sepi tak berpenghuni.

Merasa cukup untuk sarapan Alfran beranjak dari duduknya, dan sampai saat ini ia masih belum melihat keberadaan Natasya.

Pasti dia sudah berangkat lebih dulu- batin Alfran.

Tanpa berpikir panjang Alfran meraih tasnya lalu berlari keluar rumah. Berniat menyusul Natasya yang siapa tahu ia temui dijalan.

***

Dengan ragu-ragu Natasya mengangkat kakinya untuk menemui orang yang sebenarnya sama sekali tak ingin ia jumpai.

Natasya memelankan langkahnya ia memejamkan mata sejenak untuk menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Dengan tekad yang mantap, Natasya berjalan menghampiri tiga pemuda yang sedang mengobrol sembari sesekali tertawa dan saling menoyor.

"Dev" panggil Natasya yang membuat ketiga orang itu menoleh memandangnya.
Dev, Jeremy dan Mike menatap Natasya dalam diam.

"Aku ingin mengembalikan ini" kata Natasya menyodorkan ponsel hitam milik Dev- setelah lama mereka hanya saling diam.

Jodoh?? Mungkin.Onde histórias criam vida. Descubra agora