(Part-8)Perjanjian

21.1K 1.1K 13
                                    

HappyReading :)

"Apa tidak masalah jika aku memiliki kekasih??"

Mereka hanya saling memandang tak lama seulas senyum tercipta diwajah cantik Natasya.
"Apa masalahnya?? Itu urusan pribadimu" Alfran memandang Natasya yang tersenyum menatapnya
"Tentu saja itu memang urusan pribadiku. Hanya saja apa tidak masalah bagimu jika aku memiliki kekasih dengan notabene kau istriku"

"Apa kau lupa kita menikah tanpa ikatan suka satu sama lain. Kau memang suamiku dalam agama dan hukum tapi dalam sehari-hari kita hanya remaja yang dipaksa menikah dan harus tinggal dalam satu rumah. Saat lulus nanti bukankah kita sudah sepakat untuk berpisah?? Jadi untuk apa aku permasalahkan jika kau punya kekasih" Ucap Natasya panjang lebar.

"Bagaimana kalau kita membuat perjanjian saja??" Usul Alfran dengan wajah berbinar. Natasya mengerutkan alisnya "maksudmu perjanjian diatas kertas?? seperti di drama-drama?" Alfran menggeleng cepat lalu menarik Natasya untuk berjalan kearah sofa dan duduk disana.

"Tidak perlu, itu terlalu meanstream. Lagi pula bukankah setelah selesai itu juga akan dibuang menurutku itu tidak penting" Alfran terdiam mengedarkan pandangannya
"Kau tunggu disini. Aku akan kembali"
Ucapnya kemudian berlari menaiki tangga meninggalkan Natasya yang hanya memandang punggungnya bingung.

Tidak lama kemudian Alfran berlari kembali dan duduk disamping Natasya. "Tanda tangan disini" Natasya mengerutkan alisnya melihat Alfran menyodorkan gembok dan spidol padanya.

"Ini untuk apa??" Tanya Natasya membolak balikkan gembok itu ditangannya.

"kita jadikan ini sebagai bukti. Aku akan tanda tangan dibaliknya, dan kau dibalik sebelahnya" Natasya hanya mengangguk nganggukkan kepalanya mendengar penjalasan Alfran.

"Janji pertama. Tetap terlihat rukun didepan kedua orang tua kita hingga waktu ditentukan" Alfran mengangguk menerima spidol dan gembok yang sudah ditanda tangani Natasya.

"Janji kedua, tetap menjalani hidup masing-masing seperti sebelum kita menikah tanpa mencampuri urusan satu sama lain" Kini giliran Natasya yang mengangguk. mendengar persyaratan Natasya

"Janji ketiga. Mengangumi satu sama lain itu boleh tapi jangan sampai menggunakan perasaan yang berujung pada cinta. Jadi kau tidak boleh menyukaiku, hanya boleh mengagumiku"

Natasya memutar bola matanya
"tentu saja, tidak akan." Jawabnya cuek membuat Alfran mendengus geli.

"Apa lagi??" Tanya Alfran sembari sedikit berpikir.

"Tidak boleh bermalam diluar rumah. Sebab itu membuatku takut saat harus sendirian dirumah"

"Tidak bisa seperti itu. Apa kau lupa janji kedua? Tetap menjalani hidup masing-masing seperti kita saat masih belum menikah" Natasya menggembungkan pipinya
"Anggap saja tadi itu permintaan. Kau juga boleh meminta satu permintaan padaku" Ucap Natasya dengan nada manis.

Alfran mengangkat sebelah alisnya sembari menyeringai.
"Tapi tidak diperbolehkan yang berhubungan dengan hal privasi" Tambah Natasya cepat membuat Alfran berdecak kesal.

"Aku hanya meminta satu hal. Dan aku akan menuruti permintaan mu itu"

"Apa permintaanmu itu??" Tanya Natasya harap-harap cemas

"Lakukan semua hal yang kuminta" Jawab Alfran santai sembari menyandarkan punggungnya disandaran sofa.

"Tapi bukankah itu tidak adil untukku" Kata Natasya pelan

"Iyya?? Atau tidak sama sekali"
Dengan berat hati Natasya mengangguk "Tapi tidak diperbolehkan yang berhubungan dengan hal privasi"
Alfran hanya mengangguk acuh

"Ayo ikut aku" Kata Alfran dengan nada memerintah. Natasya hanya beranjak mengikuti Alfran yang berjalan ketas balkon dilantai tiga

"Kita gembok disini saja" Alfran memasang gembok itu dibagian penghalang balkon yang berbentuk seperti pagar besi.

"Ini perjanjian pernikahan sementara"
Kata Natasya membuat Alfran mendongak memandangnya sembari tersenyum geli.

"Terserah kau saja menyebut ini apa"
Ucap Alfran setelah selesai memasang gembok itu.

"Siapa yang akan menyimpan kunci gembok ini??" Tanya Alfran melihat kunci ditangannya.

"Kau saja aku takut menghilangkannya"

Alfran menggeleng menolak usulan Natasya. "Tidak. Kau saja" tolak Alfran

"Begini saja kita simpan ini di bawah sofa, bagaimana??" Natasya sedikit berpikir "Tidak terlalu buruk. Simpan saja"

"Baiklah nanti akan aku simpan"

"Perjanjian" Alfran mendengus geli melihat Natasya mengacungkan jari kelingkingnya
"Perjanjian" Ucap Alfran tegas, lalu mengaitkan jari kelingking mereka berdua.

"Kalau begitu aku masuk dulu" kata Natasya yang melangkah pergi

"Natasya??" Natasya berbalik saat mendengar Alfran memanggil namanya.

"Iyya??"

"Kau juga harus memiliki kekasih"
Natasya tersenyum sembari mengangguk pelan.

Kemudian ia kembali berbalik kearah pintu. Natasya meremas tangannya dengan senyuman yang terkesan ia paksakan sebelum melanjutkan kembali langkahnya.

TBC.

Ayo dong votenya. Atau saranyaa.
Masa cuman dibaca doang :(

Saya tunggu Vommentnya yaa :D

Jodoh?? Mungkin.Where stories live. Discover now